Jika didefinisikan secara sederhana, hutang merupakan sejumlah uang yang kamu pinjam ke pihak lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan atau keperluan yang ada.
Saat kamu meminjam atau berhutang akan ada beban bunga yang harus ditanggung di luar pokok hutang yang kamu pinjam.
Artinya ada pengeluaran lebih besar yang harus dibayarkan, saat kamu berhutang dibandingkan saat membeli barang secara tunai.
Jika dilihat dari penjelasan di atas, hutang yang dimiliki terlihat buruk dan tidak seharusnya dimiliki untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keperluan.
Namun, benarkah semua hutang itu buruk?
Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang 2 jenis hutang yaitu hutang yang baik dan hutang yang buruk atau yang sering dikenal dengan utang produktif dan utang konsumtif.
Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Utang Baik / Utang Produktif
Utang yang baik disaat pinjaman yang kamu miliki bisa membantu untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan kekayaan bersih yang dimiliki.
1. Hutang untuk Pendidikan
Pendidikan yang kamu tempuh berhubungan erat dengan semakin banyaknya keterampilan yang kamu miliki.
Dengan semakin banyak keterampilan yang dimiliki, maka akan semakin besar juga potensi penghasilan yang bisa kamu dapatkan.
Artinya pendidikan yang ditempuh memiliki hubungan positif dengan kemampuan kamu mencari pekerjaan.
Selain itu pekerjaan dengan pendidikan yang tinggi, lebih mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik.
Berhutang untuk dana pendidikan termasuk dalam hutang yang baik saat kamu melakukannya.
2. Modal Usaha atau Berbisnis
Berbisnis atau berwirausaha bisa memberikan peluang kepada kamu untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Selain itu dengan berbisnis kamu tidak perlu lagi mengandalkan gaji yang diterima sebagai pekerja kantoran.
Jangan ragu meminjam uang yang akan kamu gunakan untuk memulai usaha atau berbisnis.
Bekerja keras setiap hari untuk mendapatkan hasil yang optimal dari usaha yang sedang kamu rintis.
Sebab kamu tidak akan pernah tahu, jika bisnis tersebut bisa menjadi mata pencaharian utama kamu di masa depan dan selanjutnya bisa melepaskan pekerjaan utama sebagai pekerja kantoran.
Contoh dari utang produktif adalah ketika kamu meminjam modal usaha tambahan di KoinBisnis dari KoinWorks.
Melalui KoinBisnis kamu bisa mendapatkan modal tambahan mulai dari Rp5 juta hingga Rp2 miliar, dengan bunga rendah mulai 0,75% per bulan.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.
3. Membeli Rumah
Dengan pendapatan rata-rata orang Indonesia yang berada pada kisaran Rp 3.000.000 per bulan rasanya sangat sulit untuk mendapatkan rumah tinggal secara tunai.
Membeli rumah secara kredit menjadi salah satu pilihan alternatif yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan tempat tinggal.
Nilai rumah dan tanah yang terus meningkat dari tahun ke tahun akan meningkatkan nilai kekayaan kamu di masa depan.
4. Berinvestasi
Investasi merupakan cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mencapai berbagai tujuan keuangan di masa depan dan meningkatkan kekayaan.
Ada berbagai instrumen investasi dengan resiko yang berbeda-beda dan bisa kamu pilih sesuai dengan tujuan berinvestasi.
Jika masih pemula, kamu bisa memulai belajar investasi secara fundamental dengan mendana di KoinP2P dari KoinWorks dengan imbal hasil 18% per tahun.
Utang Buruk / Utang Konsumtif
Sebuah hutang dikatakan sebagai hutang yang buruk, disaat kamu menggunakannya untuk membeli barang yang nilainya terus menurun di masa depan.
Dengan kata lain hutang yang diambil tidak memberikan nilai dan menghasilkan pemasukan bagi kamu.
1. Utang Untuk Membeli Mobil Pribadi
Mobil merupakan kendaraan yang mahal untuk dimiliki dan harganya bisa mencapai Rp 100 Juta ke atas.
Saat kamu membeli mobil dengan cara berhutang, artinya ada tambahan biaya bunga yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Selanjutnya kamu juga diharuskan mengeluarkan biaya untuk perawatan rutin, membeli bahan bakar, dan membayar pajak kendaraan setiap tahun.
Singkirkan ego kamu untuk membeli mobil mewah yang nilainya akan terus menurun di masa depan.
Jika mobil tersebut hanya akan digunakan sebagai kendaraan pribadi, membeli mobil dengan harga murah dan membayarnya dengan tunai merupakan pilihan paling bijak untuk dilakukan.
2. Utang Membeli Pakaian, Barang Habis Pakai, dan Lainnya
Brand atau merek yang terkenal membuat sebuah barang dengan kualitas yang sama memiliki harga 2 kali lebih mahal dari harga di pasaran.
Jangan dibutakan oleh merek saat membeli pakaian, belilah pakaian karena fungsi yang ditawarkannya.
Selain itu, jangan biasakan diri kamu berhutang dan menggunakan kartu kredit untuk berbagai keperluan yang habis pakai.
Contohnya saja berhutang untuk berlibur, membeli makanan cepat saji, dan membayar tiket pesawat.
3. Utang Kartu Kredit
Hutang buruk yang terakhir adalah kartu kredit yang banyak dianggap orang memudahkan mereka berbelanja berbagai kebutuhan.
Waspada saat kamu menggunakan kemudahan kartu kredit, sebab jika tidak bisa mengontrol pengeluaran, hutang kartu kredit bisa membangkak dan menjadi sulit untuk dilunasi.
Membayar berbagai keperluan dan kebutuhan dengan cara tunai merupakan cara yang lebih aman dan lebih bijak untuk dilakukan.
Jangan Berutang Lebih dari 30% Pemasukan
Sebenarnya berutang memang menjadi sebuah jalan pintas, namun ada baiknya hal ini bukan menjadi pilihan utama. Namun, jika memang mengharuskan dan kamu dapat membayarnya, maka utang tidak akan menjadi masalah.
Namun, padanyatanya kebanyakan orang beutang untung kebutuhan konsumtif yang dapat menyebabkan kerugian.
Tidak hanya itu, jika kamu tidak dapat mengatur keuangan dengan baik yang akan dialami adalah kesulitan untuk membayar.
Sebelum berutang yang perlu diingat adalah masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dan jangan sampai pendapan kamu habis hanya untuk membayar utang.
Maka salah satu prinsip dasar manajemen finansial adalah cicilan utang jangan lebih dari 30% agar tidak terjadi “gali lubang tutup lubang”.
Cara Menghindari Utang Konsumtif
Perbedaan utang produktif dan konsumtif adalah ketika kamu memiliki utang produktif biasanya memiliki penghasilan tambahan untuk membayar cicilan utang yang masih tersisa.
Namun, berbanding terbalik dengan utang konsumtif kamu akan lebih riskan terlilit utang dan dapat merugi dikemudian hari.
Sebelum kamu melakukan pembelian yang akan menimbulka utang konsumtif ada baiknya pertimbangkan dulu apakah hal tersebut memang sungguh dibutuhkan atau hanya keinginan belaka saja.
Mulailah membuat daftar anggaran bulanan, hal ini bertujuan untuk menghindari pembelian yang akan menimbulkan utang konsumtif.
Mulailah sadar akan kemampuan finansial kamu, jangan mudah terpengaruh dengan daya beli orang lain, barang bermerek, gadget keluaran terbaru, atau pun hal-hal yang memang tidak dibutuhkan dan diluar dari daftar anggaran bulanan kamu.
Infografik Ciri Orang yang Sulit Menghindari Utang
Jangan jadikan utang sebagai gaya hidup, upayakan untuk dapat menahan hasrat untuk berbelanja hal yang memang tidak diperlukan dan diluar dari kemampuan kita.
Ingat, utang dapat menjadi beban dalam hidup kamu dan dapat menganggu cash flow. Berikut ini adalah infografik ciri-ciri orang yang sulit menghidari utang.
Apakah kamu termasuk dari ciri-ciri diatas?
Jika iya, hal yang perlu diingat adalah utang bukan teman kamu dan mulailah menabung untuk membeli apa yang memang kamu butuhkan jika hal tersebut tergolong dalam utang konsumtif.
Manfaatkan lah uang yang kamu miliki sebijak mungkin!