Supaya Bisa Investasi Sedari Muda, Coba Lakukan 3 Hal Ini – Banyak dari Anda mungkin pernah atau bahkan sedang mengalami frustrasi karena banyaknya biaya tidak terduga yang harus dibayarkan.
Beberapa biaya tidak terduga tersebut termasuk; biaya untuk rumah, utilitas, pajak, transportasi, makanan, dan daftar lainnya yang harus dibayar.
Baca Juga: Wow! Dengan Tidak Melakukan 4 Hal Ini, Anda Bisa Hemat Rp 1 Juta Lebih
Terkadang hal ini membuat Anda tidak bisa menabung meski memiliki pendapatan yang besar. Untuk mengatasinya diperlukan adanya anggaran pribadi yang jelas. Anggaran pribadi adalah rencana pengeluaran yang dibuat untuk mengarahkan uang yang Anda miliki.
Dengan melakukannya, secara tidak langsung akan membuat Anda lebih mudah dalam menentukan prioritas terhadap biaya yang keluar.
Namun, terlepas dari pentingnya rencana keuangan yang baik, banyak orang lebih memilih menghindari adanya penganggaran. Hal ini dianggap akan membuat Anda tidak dapat menikmati hidup dengan bebas.
Baca Juga: Cegah Sebelum Terlambat: Cara Agar Terhindar dari Lilitan Hutang
Tentunya anggapan ini tidak salah, hanya saja terasa kurang bijaksana. Sesungguhnya anggaran yang baik berarti hidup lebih baik daripada hidup berkekurangan.
Anggaran yang baik akan menciptakan keseimbangan bagi keuangan Anda di masa depan. Sebelum menyusun anggaran pribadi, pertama Anda perlu membedakan keinginan vs kebutuhan.
Bayangkan tiga ember.
Ember #1 adalah ember untuk biaya wajib, seperti makanan, sewa atau perumahan, dan biaya-biaya seperti utilitas. Umumnya Ember #1 dikategorikan di bawah biaya tetap dan tidak boleh terlalu banyak fluktuasi biaya setiap bulannya.
Ember #2 adalah tempat Anda melakukan investasi dan tabungan Anda. Deposito bank, dana pensiun, investasi properti, obligasi, dan saham tergolong dalam kategori ini.
Terakhir, Ember #3 ditujukan untuk pengeluaran diskresioner, seperti perjalanan, belanja, hobi, dan makan-makan restoran.
Sangat mudah dibedakan mana yang “diinginkan” dan yang “dibutuhkan” bukan? Ember #1 dan Ember #2 berisi “must have” dan Ember #3 berisi “bagus untuk dimiliki”.
Baca Juga: Apa Saja Kebiasaan Buang Duit yang Tak Disadari (2)
Sementara item dalam Ember #3 merupakan sesuatu yang “diinginkan” dan “bagus untuk dinikmati,” Anda tetap perlu memanjakan diri Anda dengan hal-hal di ember nomor 3, namun tetaplah miliki keseimbangan.
Selain dari pembuatan anggaran, Anda juga perlu memisahkan aset dan kewajiban pribadi. Aset termasuk rumah atau apartemen, kendaraan, rekening giro, tabungan, dan investasi. Investasi alternatif seperti seni dan perhiasan juga bisa diperhitungkan.
Baca Juga: Hey Fresh Graduate, Pastikan Melakukan Hal ini Sebelum Mulai Mendanai
Hipotek dan kredit mobil adalah kewajiban, tapi akan dianggap aset saat dilunasi. Utang kartu kredit dan pinjaman pribadi tidak termasuk dalam hal ini, karena suku bunga yang tinggi dan tidak menjadi aset saat dilunasi. Hindari untuk menggunakan kartu kredit terlalu berlebihan jika Anda tidak ingin terlilit hutang nantinya.
Sudah mengerti dalam proses pembagian kategori dalam anggaran? Berikut adalah 3 langkah dalam melakukan anggaran setelah Anda selesai membaginya dalam kategori-kategori:
Daftar Isi
Coba Lakukan 3 Hal Ini Agar Bisa Investasi Sedari Muda
1. Mulailah dengan Melacak Pengeluaran Anda
Agar bisa investasi sedari muda, mulailah mencatat pengeluaran Anda. Ada banyak cara untuk melacak pengeluaran yang ada. Anda dapat menggunakan buku catatan dan pena, dokumen Word, spreadsheet Excel, atau bahkan aplikasi keuangan pribadi seperti Spending. Namun yang paling penting adalah konsistensi.
Mulailah mencatat semua pengeluaran Anda, termasuk barang kecil seperti kopi harian Anda – inti dari langkah pertama ini adalah untuk mengetahui kemana uang Anda akan pergi.
Baca Juga: Maksimalkan Keuntungan, Tinjau Kembali Akun KoinWorks Anda dan Lakukan 4 Hal Ini
Perbarui anggaran Anda secara teratur sehingga Anda tidak akan melupakan apapun. Gunakan deskripsi yang akurat untuk pembelian Anda, seperti belanjaan, pakaian, dll. Tindakan ini bertujuan agar Anda tahu persis kemana uang Anda pergi.
Melakukan pelacakan pengeluaran sangat penting karena membantu Anda dalam mengidentifikasi area pengeluaran dan menyesuaikan kembali kepada prioritas Anda.
2. Menganalisis Pengeluaran, Memprioritaskan, dan Menciptakan Rasio Pengeluaran
Ingat tiga ember? Sebagian besar penghasilan Anda harus masuk ke Ember #1 (Biaya Wajib) untuk makanan, penginapan, dan utilitas. Cobalah untuk mencapai keseimbangan yang baik antara Ember #2 (Investasi / Tabungan) dan Ember #3 (Discretionary Spending), terutama jika catatan pengeluaran Anda menunjukkan bahwa Anda terlalu banyak menghabiskan uang untuk hal-hal yang bersifat memenuhi keinginan.
Cobalah untuk menghabiskan uang lebih sedikit pada “keinginan” dan mulai memikirkan tujuan keuangan masa depan tanpa mengurangi kesenangan Anda.
Baca Juga: Biar Tidak Bingung, Apa Sebenarnya Pengaruh Peningkatan Inflasi Terhadap Uang Anda?
Cari tahu rasio kemana uang Anda pergi. Beberapa pakar keuangan menyarankan rasio 50/20/30 untuk Ember # 1, # 2, dan # 3. Anda dapat menggunakan pandangan ini, atau pandangan lainnya. Kuncinya adaah kesesuaian untuk Anda. Andalah yang menentukan prioritas bagi keuangan masa depan.
Masih bingung bagaimana menghitung rasio? Jangan bingung, cobalah mengkombinasikan pendapatan dan pengeluaran di setiap ember.
Lihat pengeluaran apa yang sesuai dengan kebutuhan dan pengeluaran yang hanya untuk kepentingan pribadi Anda. Lakukan penyesuaian jika perlu.
3. Berpegang Teguh Kepada Anggaran
Setelah Anda membuat anggaran, inilah langkah paling penting: berpegang teguh pada hal itu. Pastikan Anda memiliki jumlah pengeluaran di bawah jumlah penghasilan Anda.
Baca Juga: Tips Keuangan Untuk Anak Millennial: Mempersiapkan Keuangan di Masa Depan
Lakukan yang terbaik untuk mengikuti rasio pengeluaran yang telah Anda siapkan – dengan melakukan penekanan pada ember penghematan dan mulailah investasikan penghasilan Anda.
Salah satu jenis investasi yang dapat menjadi pilihan bagi Anda adalah melalui peer-to-peer lending. Jenis investasi ini memungkinkan Anda untuk dapat mulai mendanai hanya dengan nominal Rp 100 ribu.
Di samping itu, bunga efektif yang akan didapatkan juga mulai dari 18% per tahunnya. Tentunya investasi peer-to-peer lending ini menjadi salah satu investasi yang sangat layak untuk dijalankan karena dari segi keuntungan dan mekanisme akan sangat menguntungkan bagi para investor, apalagi bila investasi sedari muda. Yuk mulai mendanai!