Berbagai Macam Investasi di Indonesia – Investasi merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan perekonomian di dalam negeri. Semakin banyak investor yang masuk ke suatu negeri, itu berarti negara tersebut memang dinilai aman dan stabil secara sosial politiknya.
Jika suatu negara sering bertengkar antara pemerintah dan DPR, masyarakatnya sering berdemonstrasi, akar rumputnya sering membuat kerusuhan bernuansa SARA, maka negara itu tidak dianggap sebagai ladang subur investasi. Malah cenderung dinilai sebagai negara gagal.
Baca Juga: Investor Pemula? Baca Panduan Investor Pemula Untuk Mendanai di Fintech Lending KoinWorks Ini
Untunglah Indonesia sejauh ini masih dianggap sebagai tempat berinvestasi yang cukup prospektif di mata negara lain.
Berbagai Macam Investasi di Indonesia
Beberapa perusahaan multinasional pun tidak ragu membuka kantor perwakilannya di sini. Termasuk juga perusahaan rintisan digital (start up) yang baru berdiri di negara-negara maju, mereka pun mau melakukan investasi di Indonesia untuk membuka pangsa pasar baru.
Tidak heran kalau saat ini angka pertumbuhan investasi dalam negeri cukup positif meski memang tidak terlalu tinggi.
Baca Juga: Melalui KoinWorks, Kepada Siapa Saja Sebenarnya Investasi kamu Disalurkan?
Apa saja investasi-investasi yang bisa dilakukan di Indonesia? Pertama, investasi di bidang pertambangan dan hasil alam. Yang paling besar salah satunya adalah Freeport di Papua.
Terlepas dari berbagai sisi negatif yang sering diberitakan, namun keberanian perusahaan yang ter-listing di Bursa New York tersebut cukup besar di tengah-tengah kondisi Papua yang secara sosial politik masih terkategori rawan.
Investasi mereka di penghujung Timur Indonesia itu miliaran dollar, termasuk membangun kompleks perkantoran dan perumahan yang terisolasi dari “dunia luar”. Freeport adalah bentuk investasi asing di bidang pertambangan.
Baca Juga: Apa Itu Efek Compounding Dalam Investasi dan Seperti Apa Manfaatnya?
Selain itu, bidang lain yang juga cukup menggiurkan bagi perusahaan asing untuk melakukan investasi di Indonesia adalah telekomunikasi.
Bidang ini merupakan bidang vital yang harusnya tidak dibuka untuk pihak luar. Namun karena prospeknya yang tinggi, sekitar tahun 2002 perusahaan telekomunikasi Simantek dari Singapura pun “membeli” Indosat dengan nilai kepemilikan lebih dari 50 persen.
Saat itu belum ada aturan tentang Daftar Investasi Negatif (DNI) yang di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono digulirkan sehingga investor asing masih bebas menanam modal (atau membeli aset) dari perusahaan BUMN di Indonesia.
Baca Juga: Pinjaman Dengan Performa Buruk dan Gagal Bayar, Perlukah kamu Khawatir?
Bidang pendidikan adalah peluang lain untuk berinvestasi di negeri gemah ripah loh jinawi ini. Bagaimana tidak, bisnis pendidikan saat ini sudah menjadi bagian dari bisnis yang sangat prospektif.
Berbagai peluang usaha di bidang ini juga terbuka lebar. Kampus-kampus yang sudah established pun mulai menangkap peluang ini dengan menjalin kerjasama dengan universitas papan atas di luar negeri dalam membuat program.
Sementara kampus-kampus “kelas dua” melakukan pendekatan program dengan universitas top dalam negeri. Biasanya program yang menjadi “jualan” adalah ekonomi dan bisnis.
Baca Juga: Hemat! Ikut 7 Cara Menghemat Pengeluaran Bulanan Ini
Tidak itu saja, nama-nama pakar terkenal pun tidak mau kalah terjun di bisnis pendidikan ini. Sebut saja mantan menteri koordinator bidang perekonomian Kwik Kian Gie yang mendirikan Kwik Kian Gie Business School di daerah Cempaka Mas.
Bidang lainnya adalah rintisan digital (start ups) yang sedang tumbuh pesat di Indonesia. Menjamurnya berbagai perusahaan baru di bidang ini menunjukkan bahwa ekonomi digital sedang menjadi tren yang terus berkembang.
Tidak heran kalau kompetisi-kompetisi untuk para start ups ini sering digelar oleh perusahaan-perusahaan korporat.
Sebut saja seperti Telkom. BUMN ini kerap menggelar kompetisi untuk menjaring pengusaha baru untuk didampingi agar bisnisnya semakin besar.
Baca Juga; Jangan Boros! Ini Dia 7 Ide Berhemat Saat Kencan
Adapun produk yang masuk inkubasi mulai dari portal media, ecommerce, aplikasi android, marketplace, dan sebagainya.
Google, perusahaan teknologi terbesar di dunia yang bermarkas di Sillicon Valley, juga sering mengadakan kompetisi sekaligus pelatihan untuk para perintis digital.
Berbagai macam investasi di Indonesia bisa dijadikan pilihan bagi para pemodal untuk menanamkan kapitalnya di sini. Selain didasarkan pada bidang usaha, bisa juga mengkategorikan potensi investasi dari daerahnya.
Baca Juga: 3 Aturan Penting Tentang Uang yang Harus Kamu Tahu
Misalnya daerah Indonesia timur masih cukup banyak peluangnya terutama di bidang pariwisata karena banyak pesona alam yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Padahal potensinya cukup besar, hanya pengelolaannya saja yang belum profesional sehingga membuka peluang bagi swasta untuk berinvestasi.
Baca Juga: Agar Keuangan Sehat, Jangan Lakukan Hal Ini Pada Uang!
Indonesia saat ini masih menjadi pilihan investasi. Kestabilan sosial dan politik merupakan modal awal untuk mengundang daya tarik investor. Dan ini yang tetap harus dijaga oleh semua elemen bangsa.