Fasilitas pinjaman serbaguna dari bank dapat memberi bantuan kala Anda memerlukan uang untuk berbagai kebutuhan mendadak, namun Anda harus mengenal berbagai macam pinjaman serbaguna termasuk kekurangan dan kelebihannya. Hal ini karena banyak orang menganggap pinjaman ini sebagai jalan pintas cepat untuk masalah keuangan, namun tanpa memahami dampaknya di masa depan ketika mereka tak bisa melunasi pinjaman tersebut tepat waktu. Pinjaman serbaguna harus digunakan secara bijak, dan salah satu kuncinya adalah mengenal seluk-beluknya sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Manfaat Pinjaman Serbaguna dari Bank
Pinjaman serbaguna biasanya juga disebut sebagai Kredit Multi Guna (KMG), dan merupakan kebalikan dari Kredit Tanpa Agunan (KTA). Hal ini karena pinjaman serbaguna biasanya memang menuntut adanya agunan atau jaminan. Jumlah pinjaman yang bisa Anda peroleh akan ditentukan dari nilai agunan tersebut. Umumnya, jika Anda mengajukan pinjaman KMG, jenis agunannya disesuaikan dengan keperluan pengambilan kredit tersebut (contoh: pinjaman untuk renovasi rumah, agunannya adalah rumah tersebut). Akan tetapi, KGM dapat juga diajukan untuk hal-hal seperti biaya pendidikan, pernikahan, modal mendirikan bisnis, biaya rumah sakit atau perawatan, dan membeli barang berharga seperti produk elektronik.
Jenis agunan yang bisa diterima oleh berbagai bank Indonesia saat ini pun beragam, misalnya:
- Kendaraan bermotor. Ini adalah agunan pinjaman yang sangat umum, namun jumlah pinjamannya biasanya terbatas (untuk mobil, maksimal biasanya hanya bisa 100 juta, dan tenur maksimal 5 tahun). Hal ini karena mobil dan motor bukan produk investasi dan nilainya terus menurun tiap tahun. Agunan mobil atau motor untuk pinjaman KGM sering juga disebut Gadai BPKB (mobil atau mtoor).
- Properti. Agunan berupa properti dapat memberi jumlah pinjaman bervariasi, mulai dari 100 juta hingga 2 milyar, tergantung nilai properti itu sendiri. Tenurnya juga bervariasi; ada yang hanya 2 tahun, ada yang mencapai 10 tahun. Pinjaman ini sering pula disebut Gadai Sertifikat Rumah.
- Emas. Emas dan logam mulia merupakan produk populer untuk dijadikan agunan atau jaminan. Dalam bentuk paling sederhana, menggunakan emas sebagai jaminan paling nampak di pegadaian. Akan tetapi, bank juga menerima emas dan logam mulia lainnya sebagai agunan untuk kredit multiguna.
- Produk pertanian. Menggunakan produk pertanian sebagai agunan kredit multiguna kerap terlihat pada bank yang melayani kaum petani. Akan tetapi, karena fungsinya yang merupakan jaminan peminjaman, bank biasanya meminta jaminan berupa produk pertanian berkualitas tinggi seperti biji kopi Arabika Gayo. Tenur untuk produk semacam ini biasanya pendek, hanya antara 1 hingga 3 bulan. Akan tetapi, jika Anda bisa menyediakan kopi minimal sebanyak 1 ton, tenur bisa diperpanjang. Sedangkan untuk ternak, rata-rata bank menerima sapi betina atau yang siap hamil.
Dengan pinjaman serbaguna, Anda akan memeroleh kemudahan untuk memeroleh pembiayaan cepat untuk berbagai keperluan, mulai dari pembiayaan usaha hingga renovasi rumah dan bahkan kredit untuk usaha pembibitan sapi. Hal ini berbeda dari layanan kredit tanpa agunan, dimana Anda biasanya akan sulit untuk mengajukan peminjaman selain untuk aktifitas konsumsi.
Risiko Pinjaman Serbaguna
Karena pinjaman serbaguna memerlukan agunan, Anda biasanya harus menunggu lama sampai pengajuan pinjaman diterima oleh bank. Selain itu, agunan yang diserahkan bernilai cukup tinggi, seperti mobil, rumah, hingga hasil panen berkualitas dan hewan ternak produktif. Barang-barang ini pastinya memiliki nilai tersendiri, sehingga jika tidak bisa dilunasi, Anda bisa jadi akan kehilangan berbagai aset ini. Selain itu, jika Anda pribadi tidak memiliki sesuatu yang cukup berharga sebagai agunan, Anda tentu tak bisa mengajukan pinjaman tersebut.
Anda juga tidak bisa begitu saja mengajukan pinjaman hanya karena memiliki aset. Kebanyakan bank di Indonesia menuntut si calon nasabah untuk memiliki penghasilan bulanan tetap minimal 3 juta Rupiah sebagai salah satu persyaratan. Persyaratan lain di antaranya berusia antara 21 dan 60 tahun, tercatat sebagai WNI, memiliki fotokopi semua dokumen dari KTP hingga NPWP dan buku tabungan. Dengan mengenal berbagai macam pinjaman serbaguna, Anda akan paham apa yang sebenarnya akan dihadapi ketika hendak mengajukan pinjaman.
Baca Juga: Cara Menghitung Bunga Pinjaman