6 Risiko Investasi Obligasi Ini Wajib Kamu Ketahui, Biar Gak Merugi

Ini Risiko Investasi Obligasi yang Perlu Anda Ketahui!- 4 Cara Kekinian dalam Mengatur Finansial Anda- menabung-gaji - uang - sukses- mencatat pengeluaran-7 Keterampilan Uang Agar Kamu Bisa Pensiun Dini

Investasi obligasi terutama yang diterbitkan pemerintah memang dinilai memiliki keamanan tinggi untuk pemula namun bukan berarti tanpa risiko, ya.

Perlu kamu ketahui, kalau setiap instrumen investasi tentu memiliki risikonya tersendiri, entah besar atau kecil.

Mau kamu berinvestasi melalui instrumen deposito, reksa dana hingga saham, dibalik imbal hasil yang menggiurkan, terdapat risiko yang harus ditoleransi.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui profil risiko kamu sebelum melakukan investasi,

Lalu, bagaimana dengan risiko dari investasi obligasi?

Bisakah kita mentoleransi risiko tersebut?

Yuk, kita memahami lebih dalam mengenai investasi obligasi, khususnya risiko yang mungkin terjadi supaya kita bisa mempersiapkan bahkan meminimalisirnya.

Mari simak penjelasannya berikut ini.


1. Risiko Gagal Bayar

Risiko ini timbul ketika penerbit obligasi tidak dapat membayarkan kembali utang kepada investor sampai waktu jatuh tempo yang disepakati.

Tapi, biasanya risiko gagal bayar mungkin dilakukan jika sebuah perusahaan yang menerbitkan obligasi.

Lain halnya, apabila negara yang menerbitkan obligasi.

Sebab obligasi negara tidak memiliki risiko gagal bayar karena sudah ada UU yang mengatakan bahwa negara akan menjamin pembayaran pokok dan kupon obligasi sampai dengan jatuh tempo.

Dana yang akan dikeluarkan negara juga berasal dari APBN (disediakan setiap tahun).


2. Risiko Pasar

Risiko pasar berkaitan erat dengan capital loss, yaitu kerugian akibat faktor tertentu yang mempengaruhi pasar keuangan, seperti perubahan suku bunga, serta perubahan kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil.

Capital loss juga dapat terjadi saat kamu sebagai investor menjual kembali obligasi kepada investor lainnya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga jual lebih rendah daripada harga beli sebelum.

Tentu bukannya untung, malah rugi karena nilai obligasi yang kamu miliki jadi lebih rendah.

Oleh karena itu, kamu harus lebih berhati-hati jika ingin berinvestasi dengan cara trading seperti itu, ya.

Pastikan kamu benar-benar mengetahui bagaimana kondisi pasar saat melakukan transaksi.

Baca Juga: Mengenal SBN Ritel Tipe Tradable dan Proses Penjualannya


3. Risiko Likuiditas

Risiko ini akan terjadi apabila pemilik surat utang (obligasi) membutuhkan dana cepat, tapi saat mengalami hal itu, justru surat utang tersebut tidak dapat dijual dengan harga yang wajar.

Risiko ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara menjadikan obligasi sebagai agunan atau jaminan, sehingga kamu tidak perlu khawatir merugi karena menjual obligasi di bawah harga belinya.

Sebuah obligasi, bisa menjadi likuid jika permintaan beli di pasar sekunder untuk obligasi tersebut cukup banyak.

Selain itu, bisa juga karena ada pihak yang berperan sebagai market maker.

Market maker berfungsi sebagai pembeii atau penjual yang selalu stand-by di saat ada transaksi pembelian atau penjualan obligasi.


4. Risiko Maturitas

Risiko maturitas bisa terjadi tidak hanya pada obligasi korporasi, tapi juga obligasi yang diterbitkan negara walaupun kecil kemungkinannya.

Adapun, risiko investasi obligasi ini berkaitan dengan masa jatuh tempo.

Umumnya, semakin lama masa jatuh tempo sebuah obligasi, maka akan semakin besar tingkat ketidakpastiannya, sehingga tinggi risiko maturitasnya.

Contohnya, perusahaan A menerbitkan investasi selama 10 tahun, tentu bukan waktu yg lama, bukan?

Tapi secara rasionalnnya, siapa yang bisa memastikan kalau 10 tahun lagi perusahaan tersebut masih berdiri dengan baik?

Ibaratnya, negara saja bisa tercerai-berai contohnya seperti Uni Sovyet, apalagi sebuah korporasi?

Terlebih, obligasi yang ada di negara berkembang seperti Indonesia, memiliki lebih besar risiko maturitas dibandingkan dengan obligasi negara maju seperti Amerika Serikat.

Maka dari itu, akibat adanya risiko ini, obligasi khususnya milik korporat yang jatuh temponya lebih dari 5 tahun jarang diterbikan di Indonesia karena peminatnya sedikit.

Baca Juga: KoinBond, Kembangkan Asetmu Sekaligus Bantu Ekonomi Bangsa Melalui Investasi SBN


5. Risiko Suku Bunga

Risiko yang selanjutnya, adalah risiko suku bunga yang ada dalam obligasi.

Dalam hal ini, bisa dibilang kalau nilai obligasi akan naik ketika BI Rate turun.

Lalu kebalikannya, ketika BI rate bertambah, maka nilai obligasi cenderung lebih rendah.

Maka dari itu, kamu harus juga mengetahui adanya risiko ini sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

Baca Juga: 7 Risiko Investasi yang Perlu Diketahui Para Investor


6. Risiko Peringkat

Terakhir adalah risiko obligasi peringkat, di mana nilai investasi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pasar dan posisi peringkat di pasar saham.

Maka dari itu, hal ini akan menurunkan permintaan atau nilai obligasi dan sebaliknya secara fluktuatif.


Risiko-risiko di atas adalah risiko yang mungkin terjadi pada kamu di saat tidak bisa mengolah investasi obligasi dengan baik.

Dengan mengetahui potensi risiko dari investasi obligasi, kamu akan lebih bisa menentukan apakah investasi obligasi cocok untuk kamu atau tidak.

Di samping itu, ternyata ada lho alternatif investasi yang menawarkan dana proteksi sampai 100%.

Kamu bisa melakukan pendanaan online di KoinP2P dari KoinWorks dengan jaminan dana proteksi sehingga akan mengurangi risiko kerugian pendanaan.

Kamu juga akan menerima imbal hasil efektif hingga 18% per tahunnya.

KoinP2P menerapkan sistem Peer-to-Peer Lending yang menghubungkan antara pendana dengan peminjam yang membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis atau untuk kebutuhan pendidikan.

Selain dana proteksi, KoinWorks juga dijamin keamanannya karena telah berizin resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Yuk, mulai mendanai sekarang juga!

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Nimas Des Aristanti

Nimas Des Aristanti

Take a chance and never stop swimming. I'm here with my goals.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.