Sebelum melakukan pendanaan di KoinP2P, simak 3 risiko KoinP2P di bawah ini.
Secara sederhana, tujuan investasi atau pendanaan seseorang adalah untuk mendapatkan keuntungan secara finansial untuk kebutuhan masa depan.
Namun, perlu diketahui juga bahwa investasi tidak selalu mendatangkan keuntungan. Terkadang, kerugian pun tak bisa dihindarkan, tak terkecuali jika kamu melakukan pendanaan di KoinP2P.
Nah, supaya kamu lebih siap menghadapi segala risiko pendanaan di KoinP2P, di artikel ini KoinWorks akan merangkum informasi risiko KoinP2P.
Apa saja, ya? Yuk, simak!
1. Dana Hanya Bisa Ditarik Saat Tenor Berakhir
Risiko KoinP2P yang pertama adalah dana hanya bisa ditarik saat tenor berakhir. Hal ini tidak hanya berlaku KoinP2P, tetapi juga investasi peer-to-peer lending lainnya.
Artinya, kamu sebagai pemberi pinjaman atau lender tidak bisa menarik dana di tengah jalan. Umumnya, setiap perusahaan peer-to-peer lending memiliki aturan tersendiri dalam ketentuan pencairan dana, bisa dalam waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun, tergantung dari pilihan pinjaman yang ingin didanai oleh lender.
2. Keterlambatan Pembayaran
Meskipun tidak selalu, ada saja kemungkinan pelaku UMKM yang meminjam dana dari lender melakui KoinP2P yang terlambat melakukan pembayaran bunga ataupun pembayaran pokok pinjaman. Hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor.
Nah, untuk menangani keterlambatan pembayaran peminjam di KoinP2P, berikut cara KoinWorks menanganinya sesuai dengan jenis pelunasan pinjamannya.
- Jenis pelunasan dicicil setiap bulan
Untuk jenis pinjaman yang menggunakan sistem pelunasan secara dicicil, lender akan mendapatkan tambahan 3% sebagai biaya keterlambatan yang akan dihitung setelah 7 hari lewat masa tenggang keterlambatan.
- Jenis pelunasan Lump-sum
Jenis ini adalah jenis pinjaman yang telah disepakati untuk bisa dilunasi pada akhir masa sewa. Untuk jenis pembayaran lump-sum, lender akan mendapatkan 1,5x dari bunga harian yang akan dihitung mulai dari hari ke-1 keterlambatan pembayaran.
Karena menggunakan perhitungan harian dan kemungkinan keterlambatan pemrosesan bank, lender akan mendapatkan biaya keterlambatan maksimal 3 hari kerja setelah tanggal pembayaran peminjam yang berhasil.
3. Gagal Bayar
Risiko KoinP2P yang terakhir adalah risiko gagal bayar.
Gagal bayar merupakan salah satu risiko terbesar dari investasi di peer-to-peer lending. Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan peminjam gagal bayar. Mulai dari kurang lihai dalam menjalankan usaha hingga mengalami kebangkrutan.
Namun, bisa juga peminjam gagal mengembalikan pinjaman karena uangnya terpakai untuk hal lain dan tidak bisa menggantinya, lho.
Lalu, bagaimana cara meminimalisir tingkat kerugian investasi di KoinP2P?
Untuk meminimalisir risiko KoinP2P yang satu ini kamu bisa lakukan dengan mendiversifikasikan dana investasi atau memecah anggaran investasi kamu ke banyak peminjam dengan beragam tipe peminjam.
Tipe peminjam yang dimaksud adalah dengan tingkat bunga dan tenor yang berbeda-beda.
Di KoinWorks, setiap investor bisa lebih fleksibel dalam memilih tipe pinjaman dengan beragam tenor dan grade pinjaman yang ditawarkan.
Nah, supaya lebih kebayang, kira-kira begini simulasinya jika kamu tidak mendiversifikasikan investasi dan mendiversifikasikannya.
- Tanpa diversifikasi
Kamu memiliki dana investasi sebesar Rp100 juta di akun KoinWorks dan memutuskan untuk menginvestasikannya ke satu pinjaman. Namun sayangnya, pinjaman tersebut gagal bayar. Tentu saja kamu akan mengalami kerugian yang sangat besar dalam sekali investasi. Sekarang, coba bandingkan dengan mendiversifikasikan uang kamu di bawah ini.
- Dengan diversifikasi
Kamu memiliki dana investasi sebesar Rp100 juta dan dipinjamkan memecahnya ke 100 pinjaman sekaligus (Rp1 juta untuk setiap pinjaman). Misalnya, 2 pinjaman yang kamu danai gagal bayar, maka kamu masih berkesempatan untuk meraup keuntungan dari 98 pinjaman lainnya. Jadi, secara keseluruhan kamu masih bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Layaknya ungkapan “Don’t put all your eggs in one basket” atau yang dalam bahasa Indonesia jangan menaruh telur semua telur dalam satu keranjang, untuk menghindari risiko investasi yang terlalu besar.
Selain diversifikasi dana investasi, kemungkinan risiko gagal bayar bisa diminimalisir melalui dana proteksi, lho.
Sederhananya, jika di KoinWorks dana proteksi diciptakan untuk meminimalisir kerugian modal investor apabila ada pinjaman yang gagal bayar. Jumlah kompensasi yang diterima oleh investor bergantung pada grade pinjaman yang didanai.
Lebih jelasnya berikut dana proteksi yang diberikan dari masing-masing grade:
- Pinjaman grade A1 – A5: memberikan perlindungan modal pendanaan 100%
- Pinjaman grade B1 – B5: memberikan perlindungan modal pendanaan 80%
- Pinjaman grade C1 – C5: memberikan perlindungan modal pendanaan 60%
- Pinjaman grade D1 – D5: memberikan perlindungan modal pendanaan 40%
- Pinjaman grade E1 – E5: memberikan perlindungan modal pendanaan 20%
Nah, itulah beberapa risiko KoinP2P yang harus kamu tahu sebelum melakukan pendanaan. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu menjadi lebih bisa menyadari bahwa tidak semua investasi atau pendanaan memberikan keuntungan.
Pastikan kamu melakukan riset atau mempelajari cara berinvestasi yang bijak untuk menghindari hal yang diinginkan.
Buat kamu yang tertarik investasi peer-to-peer lending, KoinP2P bisa jadi pilihan kamu, lho.
Selain imbal hasil hingga 18% per tahun yang ditawarkan, dengan melakukan pendanaan di KoinP2P kamu juga secara otomatis turut berkontribusi memajukan UMKM Indonesia!
Yuk, danai UMKM Indonesia!
Dengan KoinWorks, #SatuKlikUntukWujudkan finansial impianmu.