Tantangan Kelas Menengah: Bagaimana Bijak dalam Menghadapi Tekanan Ekonomi

 

Ekonomi Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, terutama bagi kelas menengah yang merasa uang mereka semakin tiris. Menurut laporan terbaru, banyak konsumen kelas menengah yang memilih barang-barang murah untuk menjaga daya beli mereka. Kondisi ini diperburuk dengan inflasi dan kebijakan pajak yang lebih ketat. Di sisi lain, Kementerian Keuangan sedang mengkaji alternatif insentif pajak setelah penerapan Global Minimum Tax (GMT) sebesar 15 persen yang mempengaruhi sektor bisnis secara signifikan.

Pengusaha menyebutkan, melemahnya daya beli konsumen kelas menengah ini memengaruhi penjualan, yang sebelumnya merupakan tulang punggung konsumsi domestik. Konsumen kelas menengah, yang dulunya lebih fleksibel dalam pengeluaran, kini lebih berhati-hati dan memilih produk dengan harga terjangkau. Penurunan ini menggambarkan tekanan keuangan yang mereka alami di tengah inflasi yang tinggi, ketidakpastian ekonomi, dan biaya hidup yang meningkat.

Di sisi lain, kebijakan pajak yang direncanakan oleh Kemenkeu, termasuk penyesuaian insentif pajak, memberikan tantangan tersendiri bagi pengusaha. Dengan GMT 15 persen, pengusaha akan mencari cara untuk tetap kompetitif di pasar, namun hal ini juga akan berdampak pada harga barang dan jasa yang pada akhirnya dibebankan kepada konsumen.

Langkah Bijak Bagi Kelas Menengah

Dalam kondisi ekonomi yang serba sulit, masyarakat kelas menengah perlu mengambil langkah-langkah bijak untuk mengelola keuangan mereka. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu:

  1. Prioritaskan Kebutuhan Dasar: Kelas menengah harus memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan primer, seperti makanan, kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal. Meskipun keinginan untuk tetap menjaga gaya hidup tetap ada, penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan agar keuangan tetap stabil.
  2. Hindari Konsumerisme Berlebihan: Pada masa ekonomi sulit, konsumerisme berlebihan dapat menjadi jebakan yang menguras keuangan. Sebaiknya, konsumen mulai lebih selektif dalam berbelanja, hanya membeli barang-barang yang benar-benar diperlukan, dan mempertimbangkan kualitas serta manfaat jangka panjang daripada harga murah semata.
  3. Optimalkan Tabungan dan Investasi: Di tengah inflasi yang masih cukup tinggi, menyimpan uang dalam bentuk tabungan tradisional saja bisa merugikan karena daya beli uang akan berkurang seiring waktu. Masyarakat kelas menengah perlu mempertimbangkan diversifikasi investasi, seperti reksa dana, saham, atau aset yang lebih tahan inflasi. Selain itu, tetap memiliki dana darurat adalah prioritas, untuk berjaga-jaga jika kondisi ekonomi semakin memburuk.
  4. Manfaatkan Diskon dan Promo: Memanfaatkan promo, diskon, atau cashback dapat menjadi strategi cerdas dalam pengeluaran. Namun, tetap penting untuk tidak terbawa oleh keinginan membeli hanya karena ada promo, tetapi pastikan barang yang dibeli memang merupakan kebutuhan.
  5. Pertimbangkan Pembelian Bekas atau Alternatif Hemat: Barang bekas yang masih dalam kondisi baik bisa menjadi pilihan hemat. Misalnya, membeli barang elektronik, pakaian, atau furnitur second-hand yang masih berkualitas dapat menekan pengeluaran.
  6. Cerdas Mengelola Utang: Mengambil utang atau cicilan dapat memberikan ruang dalam mengelola keuangan, namun harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai cicilan yang diambil melebihi kemampuan bayar, karena hal ini dapat menjadi beban besar dalam jangka panjang.
  7. Pertimbangkan Penghasilan Tambahan: Jika memungkinkan, mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan, usaha kecil, atau investasi yang bisa memberikan passive income dapat membantu menambah stabilitas keuangan.

Kesimpulan

Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, kelas menengah harus semakin bijak dalam mengelola pengeluaran dan mempertahankan stabilitas keuangan. Dengan strategi yang tepat, seperti memprioritaskan kebutuhan dasar, mengelola utang dengan bijak, dan mempertimbangkan alternatif investasi, kelas menengah dapat bertahan menghadapi tekanan ekonomi. Selain itu, penting bagi mereka untuk tetap beradaptasi dengan kebijakan pemerintah, termasuk perubahan insentif pajak dan kebijakan moneter lainnya yang mungkin akan memengaruhi perekonomian ke depan.

Tetap waspada terhadap perubahan kondisi ekonomi, fleksibel dalam pengeluaran, dan mengutamakan keamanan finansial adalah kunci agar kelas menengah dapat tetap sejahtera di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Keuangan lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Skolastika C. Rosari

Skolastika C. Rosari

I am a passionate storyteller who also in love with numbers and data. I choose to be a researcher because I can tell many stories based on the numbers I see!
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.