Membeli rumah dan kendaraan memerlukan modal besar; inilah sebabnya institusi keuangan menawarkan paket bunga pinjaman produk konsumtif. Pinjakan produk konsumtif adalah istilah untuk layanan peminjaman/kredit untuk individual yang hendak membeli barang konsumsi berupa rumah dan kendaraan bermotor. Dikenal dengan nama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Non KPR, keduanya biasanya ditawarkan oleh berbagai bank di Indonesia, baik bank nasional maupun internasional.
Beberapa bank di Indonesia mungkin hanya menawarkan satu jenis kredit, atau menawarkan persentase bunga pinjaman yang sama antara KPR dan Non KPR. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui seluk-beluk kredit konsumsi sebelum memutuskan untuk meminjam.
Seluk Beluk Pinjaman dan Bunga KPR
KPR adalah jenis kredit konsumsi yang ditawarkan bagi individu yang memenuhi persyaratan tertentu, yaitu:
- Membeli rumah yang sudah memiliki IMB dan sertifikat pecah kapling, serta rekening di bank dimana individu tersebut mengajukan permohonan KPR. Untuk rumah bekas, harus ada IMB dan sertifikat HGB.
- Memenuhi persyaratan usia minimum dan maksimum untuk pengajuan kredit. Biasanya, minimum 21 tahun dan maksimum 55 tahun, atau sudah menikah.
- Semua sertifikat, surat keterangan, dan surat pengajuan kredit harus sah dan valid, dan telah diuji keabsahannya.
- Si peminjam (debitur) wajib menandatangani berbagai surat seperti Akta Pemberian Hak Tanggungan, perjanjian kredit, dan surat perjanjian lainnya yang terkait.
- Si peminjam harus menyediakan dokumen pengajuan kredit sesuai kapasitasnya. Individu harus menyediakan fotokopi KTP dan KTP suami atau istrinya, fotokopi kartu keluarga, fotokopi NPWP yang masih berlaku, fotokopi slip gaji, dan fotokopi rekening giro atau tabungan 3 bulan terakhir. Jika pengusaha, maka harus menyerahkan fotokopi SIUP, TDP, dan laporan keuangan, dan jika kaum profesional, harus menyediakan fotokopi ijin praktik.
Bunga KPR di Indonesia bervariasi antara 8 hingga 18 persen, tetapi yang paling umum ditawarkan oleh berbagai bank adalah antara 11 hingga 13 persen.
Seluk Beluk Pinjaman dan Bunga Non KPR
Pinjaman non KPR digunakan untuk membeli kendaraan bermotor baru, dengan persyaratan umum sebagai berikut:
- Peminjam harus memiliki rekening di bank tempat pengajuan kredit.
- Jaminan terhadap kendaraan harus memiliki keterikatan hukum yang disahkan oleh notaris.
- Nasabah yang mengajukan permintaan kredit harus memiliki semua kelengkapan surat serta dokumen terkait kendaraannya, dan semuanya harus valid serta teruji keabsahannya.
- Pihak yang mengajukan kredit harus bersedia menandatangani dokumen peminjaman seperti surat aksep, kuitansi blanko, surat pengakuan hutang, dan sebagainya sesuai ketentuan.
- Si peminjam harus memenuhi persyaratan jumlah minimum tabungan yang ada di rekeningnya selama jangka waktu pelunasan kredit non KPR tersebut.
- Menyediakan berbagai dokumen yang diperlukan sesuai kapasitasnya. Untuk peminjam pribadi, dokumen yang disiapkan sama seperti di atas, namun ditambah fotokopi APB, PBB, dan sertifikat atau dokumen kendaraan lainnya. Untuk peminjam individual harus menyertakan fotokopi surat pemesanan kendaraan.
Bunga kredit non KPR yang ditawarkan berbagai bank bisa antara 9 hingga 17 persen, namun pada umumnya, rata-rata bunga non KPR yang ditawarkan adalah antara 11 hingga 13 persen. Bunga kredit KPR dan non KPR bisa jadi sama atau berbeda di antara bank.
Pembayaran dan Pelunasan Kredit Konsumsi serta Bunganya
Untuk melunasi pinjaman kredit konsumsi, baik KPR maupun non KPR, peminjam bisa menggunakan dua macam pilihan: angsuran pokok tetap dimana jumlah angsuran setiap bulannya bisa berganti, atau angsuran tetap yang jumlah pelunasannya ditetapkan setiap bulannya. Jumlah angsuran yang dibayar juga tergantung pada suku bunga kredit yang berlaku pada saat itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti tren serta berita terkait tingkat suku bunga kredit di Indonesia, karena jumlah angsuran Anda berikutnya bisa jadi dipengaruhi tren tersebut.
Jika Anda ingin bisa memperhitungkan berapa banyak yang harus Anda keluarkan untuk cicilan kredit, Anda bisa menggunakan kalkulator KP dan non KPR yang dapat digunakan untuk menentukan berapa yang harus dikeluarkan tiap bulan untuk cicilan. Setiap situs resmi bank biasanya menyediakan kalkulator kredit konsumsi tersebut, sesuai bunga pinjaman produk konsumtif yang berlaku saat itu.