Kenapa Orang Berhenti Investasi?

Investasi adalah salah satu cara terbaik untuk merencanakan masa depan finansial yang lebih baik. Namun, banyak orang yang akhirnya berhenti berinvestasi karena beberapa alasan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mencoba. Jika kamu berada di antara orang-orang yang baru mengenal dunia investasi dan merasa ragu atau bingung, artikel ini akan membahas penyebab utama orang berhenti berinvestasi dan apa yang sebaiknya dilakukan.

Kondisi Ekonomi Bikin Banyak Orang “Ngerem” Investasi

Tak bisa dipungkiri, kondisi ekonomi global dan dalam negeri sedang mengalami tantangan. Mulai dari ketidakpastian suku bunga, inflasi yang masih tinggi, hingga kekhawatiran akan resesi ekonomi di beberapa negara besar. Semua itu membuat banyak orang lebih memilih untuk “main aman” dan menahan diri dari aktivitas investasi.

Namun, justru di sinilah letak peluangnya.

Belakangan ini, banyak orang mulai menghentikan aktivitas investasinya. Ada yang menarik dana dari platform investasi, menunda top-up, atau memilih menunggu situasi ekonomi membaik. Semua itu wajar—ketidakpastian memang sering membuat kita lebih hati-hati.

Tapi pertanyaannya: apakah menunda investasi benar-benar solusi terbaik?

Kondisi Ekonomi Memengaruhi Keputusan Finansial

Saat inflasi naik, biaya hidup meningkat, dan banyak berita kurang positif soal ekonomi global, sebagian besar orang cenderung mengutamakan cashflow harian dibanding menyisihkan dana untuk masa depan. Rasa takut kehilangan uang lebih besar daripada potensi mendapatkan hasil.

Namun perlu diingat, investasi bukan hanya soal cuan cepat, tapi tentang membangun fondasi keuangan jangka panjang. Dan itu butuh konsistensi, bahkan di tengah ketidakpastian.

Kenapa Sekarang Justru Waktu yang Tepat untuk Mulai Lagi?

Dalam dunia investasi, salah satu prinsip penting adalah: jangan berhenti hanya karena situasi sedang tidak ideal. Justru saat inilah kamu bisa:

  • Menyusun ulang strategi sesuai kondisi saat ini
  • Mulai dengan nominal kecil tapi rutin
  • Menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko yang lebih konservatif

Ada banyak instrumen yang bisa dipertimbangkan—terutama yang menawarkan transparansi, bisa dimulai dari nominal kecil, dan jangka waktunya fleksibel. Ini membantu kamu tetap aktif berinvestasi tanpa harus merasa terbebani.

Cara Agar Tetap Percaya Diri dan Konsisten Investasi

Kalau kamu merasa ragu untuk mulai lagi, berikut beberapa langkah yang bisa bantu kamu bangkit:

🔹 Mulai dari kecil, tapi rutin
Investasi nggak harus langsung besar. Yang penting konsisten. Bahkan nominal kecil jika dilakukan rutin bisa memberikan hasil signifikan dalam jangka panjang.

🔹 Pilih instrumen sesuai kenyamanan
Gunakan platform yang mudah dipahami, dan punya fitur bantu seperti pendanaan otomatis atau tenor pendek—agar lebih fleksibel dalam mengelola risiko.

🔹 Fokus pada tujuan, bukan kondisi sesaat
Ingat kembali alasan kamu berinvestasi. Apakah untuk dana pendidikan, pensiun, atau membangun kestabilan finansial? Tujuan ini bisa jadi pengingat agar tetap semangat.

🔹 Perbarui pengetahuan secara berkala
Semakin kamu paham cara kerja instrumen yang kamu pilih, semakin tenang dan yakin kamu dalam menjalankannya.

Jadi, Apa Langkahmu Selanjutnya?

Berhenti investasi saat market jatuh adalah reaksi yang wajar. Tapi kalau kamu ingin membangun kekayaan dalam jangka panjang, justru saat inilah kamu bisa mulai lagi—perlahan tapi pasti.

Mulai dari yang kamu pahami, jaga konsistensi, dan jangan takut untuk eksplorasi instrumen yang sesuai dengan profil risikomu—termasuk P2P lending sebagai salah satu alternatif.

Ingat, bukan soal menebak kapan waktu terbaik untuk masuk, tapi berapa lama kamu bertahan dalam proses investasi.

 

Disclaimer : Konten ini disediakan untuk keperluan edukasi dan bukan sebagai saran atau rekomendasi investasi pada produk tertentu.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

About the Author
Financial calculator to calculate your needs

Calculate all your financial needs in one place