5 Mitos Tentang Investasi Properti, Jangan Lagi Dipercaya! – Berinvestasi di sektor properti merupakan hal yang banyak dilakukan oleh orang-orang terkaya yang ada di dunia.
Hal ini dapat dipahami karena investasi di sektor properti mampu memberikan dua keuntungan sekaligus, yaitu cash flow dan juga capital gain.
Cash flow akan Anda dapatkan dari aliran pendapatan atas sewa properti dan capital gain dapat terjadi karena kenaikan nilai properti di masa depan.
Baca juga: Membeli Rumah, Apartemen, atau P2P Lending: Investasi Apa yang Lebih Untung?
Meskipun mampu memberikan keuntungan yang besar bagi para investor, masih saja ada sebagian orang yang percaya dengan beberapa mitos seputar properti. Mitos ini jugalah yang menghalangi mereka untuk berinvestasi di sektor properti dan tidak segara memulainya.
Berikut ini 5 mitos tentang investasi properti yang tidak seharusnya Anda percaya.
5 Mitos Tentang Investasi Properti, Jangan Lagi Dipercaya!
Mitos 1: Anda Membutuhkan Uang Tunai Untuk Berinvestasi
Properti merupakan jenis aset yang memiliki harga yang sangat tinggi dan sangat sulit didapatkan dengan menggunakan uang tunai.
Baca Juga: Tips Menjual Rumah Agar Nilainya Meningkat Cepat
Hal yang perlu dipahami di sini adalah Anda tidak selamanya membutuhkan uang tunai untuk mulai mendanai. Anda bisa mendapatkan properti dengan cara kredit dan hanya perlu mempersiapkan uang muka di awal pembayaran.
Bukan uang yang harus Anda khawatirkan saat memulai mendanai di sektor properti, melainkan pengetahuan dasar berkaitan tentang investasi yang akan dilakukan.
Mitos 2: Investasi Properti Hanya untuk Orang Kaya Saja
Investasi properti tidak hanya untuk orang kaya dan memiliki banyak modal saja, tetapi ditujukan untuk siapa saja yang mau memulai dan ingin menciptakan aliran pendapatan sewa dan capital gain di masa depan.
Bukan untuk orang kaya, melainkan untuk mereka yang berkeinginan menjadi orang kaya di masa depan. Hal ini dikarenakan 1% orang terkaya yang ada di dunia menjadi investor dan berinvestasi di sektor properti.
Mitos 3: Berinvestasi Properti Butuh Banyak Pengalaman
Berinvestasi di sektor properti sama seperti saat Anda belajar berkendara. Saat Anda baru pertama kali belajar berkendara, pasti akan banyak kesalahan yang dilakukan di awal.
Namun, semakin sering Anda berlatih dan belajar, maka kemampuan Anda berkendara akan semakin baik dan akhirnya bisa menjadi ahli.
Baca Juga: 7 Prinsip dalam Berinvestasi untuk Pemula
Hal di atas juga berlaku untuk investasi yang Anda lakukan di sektor properti. Anda harus memulai dan terus menambah keterampilan dan pengalaman dari investasi yang dilakukan.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Anda tidak akan memiliki pengalaman, saat baru memulai investasi di sektor properti.
Pengalaman akan didapatkan seiring dengan berjalannya waktu dan hal ini akan didapatkan melalui strategi dan taktik yang digunakan selama berinvestasi.
Mitos 4: Bank Menjadi Satu-Satunya Tempat untuk Membiayai Properti
Saat Anda tidak memenuhi persyaratan kredit, maka pihak bank tidak akan memberikan pinjaman kepada Anda untuk mendapatkan kredit.
Apalagi jika Anda memiliki riwayat kredit yang buruk atau terlalu banyak pinjaman yang dilakukan. Hal ini sudah menjadi aturan di dalam perbankan, di mana mereka hanya menerima pihak yang memiliki keuangan yang sehat untuk mengambil kredit.
Baca juga: Renovasi Rumah Dengan Menggunakan KTA
Ada banyak sekali cara yang bisa Anda lakukan untuk membiayai properti. Salah satunya adalah dengan melakukan investasi ke instrumen yang mampu menawarkan tingkat imbal hasil yang kompetitif.
Salah satu instrumen yang bisa Anda pilih ialah platform peer-to-peer lending seperti KoinWorks. Yang menarik, Anda bisa mulai mendanai di KoinWorks dengan nominal yang relatif kecil, yakni minimal Rp100.000.
Meskipun modal untuk memulainya sangat minim, imbal hasil yang bisa didapatkan sangat tinggi yaitu, mampu mencapai bunga efektif 18% dalam setahun, tergantung tingkat risiko yang berani Anda ambil.
Baca juga: 7 Tips Bijak Memakai Uang Pribadi Agar Anda Bisa Kaya
Saat hasil investasi sudah menuai hasil yang optimal, barulah dana yang dimiliki bisa digunakan untuk membayar DP properti yang akan dibeli. Oleh karena itu, jangan terlalu bergantung dengan perbankan!
Mitos 5: Anda Tidak Boleh Gagal Saat Berinvestasi
Ini adalah mitos tentang investasi properti selanjutnya yang perlu Anda tahu. Saat memulai hal yang baru, Anda membutuhkan keterampilan yang lebih baik dan mempelajari sesuatu yang baru, di mana semua hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kegagalan.
Baca juga: 4 Cara Mudah Mengembangkan Investasi dan Nilai Kekayaan Bersih di Masa Depan
Tidak ada orang sukses berinvestasi yang tidak pernah merasakan kegagalan. Kegagalan dalam berinvestasi bermanfaat untuk sarana belajar agar Anda memiliki keterampilan yang lebih baik.
Hal yang harus Anda pahami adalah jangan jadikan kegagalan menghentikan Anda mencapai tujuan investasi yang diinginkan.
Baca juga: Cara Berinvestasi di Usia 30, 40, dan 50-an, Apa Saja Portofolio yang Perlu Dimiliki?
Sudah sewajarnya Anda melakukan kesalahan saat melakukan hal untuk yang pertama kalinya. Hal ini juga berlaku pada investasi apapun yang Anda lakukan dan tidak terbatas pada sektor properti saja.
Dari 5 penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mitos yang ada di dunia properti akan menghalangi Anda untuk memulai mendanai.
Segera hapus pola pikir di atas dan segera bertindak untuk berinvestasi di sektor properti. Jika Anda tidak segera memulai mendanai, maka Anda tidak akan bisa merasakan manfaat dari cash flow dan capital gain yang didapatkan dari investasi.
Baca juga: 5 Biaya Kepemilikan Rumah yang Jarang Disadari Masyarakat, Anggarkan dari Sekarang!
Semoga informasi yang kami sampaikan di atas bisa menambah pengetahuan dan mencerahkan Anda berkaitan dengan berbagai mitos seputar investasi.
Semoga bermanfaat!