Rasio Profitabilitas: Jenis, Perhitungan serta Manfaatnya

Istilah profit atau keuntungan tentunya merupakan hal yang sangat umum dalam dunia bisnis, tapi tahukah kamu tentang rasio profitabilitas?

Rasio profitabilitas merupakan satu dari 5 elemen rasio yang ada dalam ilmu keuangan, dan empat lainnya adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio nilai pasar.

Secara singkat rasio profitabilitas merupakan sebuah perbandingan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur kemampuan dalam meraih keuntungan.

Berikut penjelasan lengkap tentang rasio profitabilitas yang sangat penting untuk kamu ketahui.


Pengertian Rasio Profitabilitas

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, inti dari rasio ini adalah perhitungan kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan.

Secara lebih mendalam, rasio profitabilitas adalah sebuah metrics yang digunakan oleh investor atau analis untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit atau keuntungan terhadap pendapatan, biaya operasional, aset, dan juga ekuitas pemegang saham dalam periode tertentu mampu memberikan gambaran terhadap seberapa baik perusahaan dalam mengelola aset untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemiliki saham.


Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Berdasarkan jenisnya, rasio profitabilitas terbagi menjadi tujuh jenis, yaitu:

Margin Laba Kotor

Merupakan jenis rasio profitabilitas yang berfungsi untuk mengetahui persentase laba kotor dari nilai pendapatan. 

Margin laba kotor atau yang juda dikenal dengan istilah Gross Margin mampu mengukur tingkat efisiensi dari perhitungan harga pokok. 

Semakin tinggi margin laba kotor maka semakin baik, karena hal ini mencerminkan bahwa keuntungan masih lebih tinggi dan mampu menutup biaya operasional, biaya produksi, dividen dan juga depresiasi.

Rumus rasio profitabilitas margin laba kotor:

Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan

Contoh perhitungan margin laba kotor:

Pada tahun 2020, angka penjualan  PT. UKM Sejahtera adalah Rp. 500.000.000, dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah sebesar Rp. 200.000.000,-. 

Berapakah Gross Profit Margin atau Marjin Laba Kotornya ?

Perhitungan Laba Kotor (Gross Profit)

Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor = Rp. 500.000.000 – Rp. 200.000.000

Laba Kotor = Rp. 300.000.000,-

Menghitung Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Marjin Laba Kotor = Laba Kotor / Pendapatan Penjualan

Marjin Laba Kotor = Rp. 300.000.000,- / Rp. 500.000.000,-

Marjin Laba Kotor = 60%


Margin Laba Bersih

Margin laba bersih digunakan untuk menghitung persentase laba bersih yang dihasilkan oleh sebuah usaha. 

Dalam rasio profitabilitas, Margin laba bersih juga dikenal dengan istilah profit margin rasio.

Rumus rasio profitabilitas margin laba bersih:

Laba bersih = Laba Kotor – Beban Usaha

Perhitungan Margin Laba Bersih

Penjualan Bersih (Net Sales) = Rp. 1.075.000.000

Laba bersih setelah pajak (Net Profit after Tax) = Rp. 340.000.000

Margin laba bersih = Rp. 340.000.000 : Rp. 1.075.000.000 = 31.63%


Rasio Pengembalian Aset

Rasio pengembalian aset merupakan jenis rasio profitabilitas yang mampu mengukur seberapa baik sebuah perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya dalam tujuan menghasilkan keuntungan.

Rasio pengembalian aset bisa didapat dengan membagi jumlah laba bersih dengan aset perusahaan.

Perhitungan rasio pengembalian aset sangat berguna bagi para investor ataupun analis karena mampu memberikan gambaran jelas tentang efisiensi manajemen perusahaan dalam memanfaatkan aset.

Semakin besar persentase rasio pengembalian aset maka semakin tinggi angka efisiensi sebuah perusahaan, karena perusahaan dinilai sangat produktif.


Rasio Pengembalian Ekuitas

Selain rasio pengembalian aset, ada satu lagi jenis rasio profitabilitas yang sangat bermanfaat bagi investor, yaitu rasio pengembalian ekuitas.

Rasio pengembalian ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari nilai investasi yang ditanam oleh para investor.

Rumus pengembalian ekuitas adalah laba bersih setelah dipotong pajak dibagi ekuitas pemegang saham.

Contoh perhitungan rasio pengembalian ekuitas dalam rasio profitabilitas:

PT. UKM Sejahtera memiliki laba bersih setelah dikurangi pajak sebesar Rp. 700.000.000, dengan total ekuitas dari para pemegang saham adalah Rp. 1.000.000.000.

Rasio pengembalian ekuitas = Rp. 700.000.000 : Rp. 1.000.000 = 70%


Rasio Pengembalian Penjualan

Jenis rasio profitabilitas yang selanjutnya adalah rasio pengembalian penjualan atau juga disebut dengan Return on Sales (ROS).

ROS merupakan rasio profitabilitas yang menyajikan angka keuntungan sebuah perusahaan setelah dikurangi biaya produksi seperti bahan baku, upah karyawan dan lain sebagainya kecuali biaya pajak dan bunga.

Rumus perhitungan ROS: 

(Laba sebelum pajak dan bunga dibagi : Nilai Penjualan) x 100%

Contoh Perhitungan:

PT. UKM Sejahtera memiliki laba sebelum dikurangi pajak dan bunga sebesar Rp. 200.000.000.

Penjualan PT. UKM Sejahtera sebesar Rp. 1.700.000.000

Perhitungan ROS

= (Rp. 200.000.000 : Rp. 1.700.000.000) x 100%

= 11,76%


Pengembalian Modal

Rasio profitabilitas berikutnya adalah pengembalian modal atau Return on Capital Employed (ROCE).

Ini merupakan rasio profitabilitas yang mampu mengukur keuntungan yang didapata perusahaan dari modal yang telah digunakan dan disajikan dalam bentuk persentase.

Modal perusahaan disini adalah ekuitas pada suatu perusahaan yang telah ditambahkan dengan total aset yang telah dikurangi kewajiban lancar. 

Rumus ROCE:

Laba sebelum pajak dan bunga : (Total Aset – Jumlah Kewajiban)


Return on Investment (ROI)

Return on Investment adalah pengembalian modal yang telah diinvestasikan oleh semua pemodal termasuk pemegang saham dan pemegang obligasi.

Fungsi dari ROI adalah untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan. 

ROI juga bisa menjadi indikasi kondisi suatu perusahaan, karena semakin tinggi nilai ROI maka semakin baik koindisi suatu perusahaan, begitupun sebaliknya.

Rumus ROI:

(Laba Atas Investasi – Investasi Awal) : Investasi) x 100%


Earnings per Share

Rasio profitabilitas yang terakhir adalah Earning per Share yang merupakan tingkat kemampuan per lembar saham perusahaan dalam mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. 

Earning per share menjadi Indikator dari keberhasilan perusahaan, oleh karena itu para pemegang saham, calon pemegang saham dan manajemen perusahaan biasanya sangat memperhatikan angka earning per share ini.

Rumus Earning per Share:

Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen : Jumlah Saham Biasa yang Beredar


Manfaat Rasio Profitabilitas

Perhitungan rasio profitabilitas sangat memberikan manfaat terhadap pihak diluar perusahaan seperti pemegang saham.

Beberapa manfaat tersebut adalah:

  • Mengetahui perkembangan laba secara berkala
  • Mendapatkan gambaran tentang jumlah laba yang didapatkan oleh perusahaan dalam satu tahun
  • Mampu melakukan perbandingan terhadap laba tahun sebelumnya untuk keperluan evaluasi pada bisnis.

Kekurangan Rasio Profitabilitas

Keberadaan rasio profitabilitas memang sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengukur laba, namun nyatanya rasio profitabilitas masih memiliki berbagai kekurangan seperti:

  • Kelengkapan data menjadi faktor utama dalam rasio profitabilitas, karena apabila data yang dimiliki tidak lengkap maka perhitungan pun akan sulit untuk dilakukan.
  • Memiliki keterbatasan teknis dalam perhitungannya.
  • Rentan terjadi window dressing atau pemodifikasian data sehingga profil saham terlihat menarik.

Itulah pembahasan lengkap terkait rasio profitabilitas, semoga dengan adanya artikel ini kamu bisa lebih memahami apa fungsi dan bagaimana rasio profitabilitas bisa bermanfaat untuk sebuah perusahaan.

Setiap perusahaan tentunya harus mampu mengukur persentase dalam menghasilkan keuntungan, karena dengan begitu pemilik perusahaan bisa membuat perencanaan terhadap langkah atau strategi yang akan diterapkan untuk mengembangkan perusahaannya.

Selain itu, perusahaan juga harus mampu menerapkan skala prioritas dalam berbisnis, agar semua operasional berjalan dengan semestinya.

Salah satu upaya untuk terus mengembangkan perusahaan adalah dengan menyusun strategi bisnis untuk melakukan inovasi ataupun ekspansi, dan untuk merealisasikannya perusahaan tentunya membutuhkan modal usaha tambahan.

Oleh sebab itu, KoinWorks melalui KoinBisnis hadir untuk memberikan solusi terkait keterbatasan modal usaha yang sering dialami para pebisnis.

Melalui KoinBisnis, kamu bisa mendapatkan pinjaman modal usaha sampai dengan Rp. 2 Miliar dan tentunya dengan bunga pinjaman yang sangat rendah yaitu mulai dari 0,75% saja per bulannya.

Yuk, majukan bisnis bersama KoinBisnis dari KoinWorks!

 

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

About the Author
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Financial calculator to calculate your needs

Calculate all your financial needs in one place