Home » En

Jumlah Pengusaha di Indonesia Meningkat, Tapi…

Penggolongan UMKM

Jumlah Pengusaha di Indonesia Meningkat, Tapi . . . – Menurut catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, jumlah pengusaha di Indonesia meningkat dari yang sebelumnya hanya sebesar 1,67% menjadi 3,10% dari total jumlah pendudukan Indonesia yang saat ini sebanyak 225 juta jiwa.

Baca Juga: Women Entrepreneur: 5 Tantangan Kewirausahaan bagi Wanita

“‎Rasio wirausaha kita berdasarkan data BPS, jumlah wirausaha BPS meningkat 3,10 persen‎. Sebelumnya 1,67 persen dari 225 juta penduduk,” kata Puspayoga seperti yang dikutip dari Liputan6.

Namun, beliau juga menambahkan bahwa jumlah pengusaha di Indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan negara tetangga.

Baca Juga: 6 Ide Bisnis di tahun 2017 yang Bisa Diaplikasikan di Pasar Online

Misalnya, jumlah pengusaha di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan pengusaha di Malaysia yang jumlahnya sebesar 6% dari total penduduknya.

“Rasio wirausaha di bawah negara te‎tangga kita. Singapura 7 persen, Malaysia 6 persen, Thailand 5 persen,” ucap Puspayoga.

Baca Juga: Ini Ungkapan Menkominfo Mengenai Popularitas Fintech di Tengah Masyarakat

Oleh karena itu, pemerintah ingin meningkatkan jumlah pengusaha. Puspayoga mengungkapkan, pemerintah dengan bantuan seluruh pihak harus terus berjuang untuk menandingi jumlah pengusaha negara tetangga dengan melahirkan pengusaha muda baru. Namun, perjuangan tersebut tidak mudah.

“Ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ini perjuangan semua. Walau masih di bawah negara tetangga kita Malaysia, Singapura, Thailand, tapi kita akan mengejar itu,” tutur ‎Puspayoga.

Sumber: Liputan6

Meningkatkan Jumlah Pengusaha di Indonesia

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah sebesar 9%. Di tahun 2017, tidak menutup kemungkinan bahwa bunga KUR akan turun dan stabil.

UR merupakan salah satu startegi pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia.

Seperti yang diungkapkan Puspayoga, tidak ada cara lain untuk menciptakan pemerataaan ekonomi, harus memberdayakan dan memperkua lembaga koperasi, UKM secara khusus.

Baca Juga: Agar Keuangan Tetap Terkendali, Coba 5 Aplikasi Pengelola Keuangan Ini

Menurut beliau, jumlah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia akan menurun dengan adanya peningkatan jumlah pengusaha.

Apabila kewirausahaan kuat, maka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil, di mana adanya kesenjangan ekonomi akan terus tergerus.

Puspayoga mengungkapkan, “Apabila kesenjangan ekonomi menurun, itu akan semakin memperkuat kita dalam bingkai NKRI”.

Baca Juga: Ini yang Diharapkan Pemerintah Soal Hubungan Bank dan Fintech

Beliau bersama Kementerian Koperasi dan UKM telah menggulirkan program Reformasi Total Koperasi di Seluruh Indonesia, mencakup rehabilitasi koperasi (database koperasi), reorientasi koperasi, dan pengembangan koperasi.

Baca Juga: 5 Buku Bisnis Terbaik untuk Pengusaha yang Wajib Dibaca Selama Liburan

“Ada 140 koperasi yang masuk database kami untuk dikembangkan menjadi koperasi berkualitas. Kita tidak mau lagi fokus pada kuantitas, melainkan fokus pada kualitas koperasi. Banyak koperasi bagus di Indonesia dengan aset dan omzet mencapai triliunan rupiah, ini yang akan terus kita kembangkan,” ujarnya. (asp)

Sumber: Viva

Mempermudah Akses Terhadap Pinjaman Modal Usaha bagi Pelaku Bisnis UMKM

jumlah pengusaha di indonesia meningkat

Tak bisa dipungkiri bahwa modal usaha kerap menjadi hambatan bagi masyarakat untuk memulai dan mengembangkan usaha.

Selain karena akses terhadap modal usaha terasa sulit bagi masyarakat, ketakutan untuk meminjam dan berutang menjadi alasan umum yang menghambat.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Bisnis Anda Membutuhkan Pinjaman Modal Usaha

Namun, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM sudah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu pemodalan usaha bagi pertumbuhan wiraswasta di Indonesia.

Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi yang kini mulai mencakup berbagai kebutuhan sehari-hari penggunanya juga membawa solusi yang efektif.

Masyarakat yang ingin memulai usaha kini dapat memulainya dengan mudah, dengan modal yang minim, dan cepat dengan bantuan internet.

Baca Juga: 5 Tips Untuk Menghasilkan Ide Bisnis yang Lebih Kreatif

Tidak terhitung ada berapa banyak mereka yang sukses meraup keuntungan dari internet, terutama menyoal bisnis.

Peluang bisnis yang ditawarkan di dalamnya nyaris tidak terbatas, memungkinkan pengusaha untuk mencakup pelanggan potensial yang banyak sekali jumlahnya karena pasarnya pun sangat luas.

Baca Juga: 9 TED Talks Terbaik Untuk Pengusaha dan Leader

Selain mempermudah masyarakat untuk membangun sebuah bisnis, internet juga mampu menawarkan solusi pembiayaan untuk mendapatkan akses terhadap pinjaman modal usaha untuk mengembangkan bisnis.

Setiap bisnis memiliki potensi untuk terus berkembang dan maju, sehingga dalam prosesnya, modal usaha akan terus dibutuhkan.

Baca Juga: Bagaimana P2P Fintech Lending Mampu Memberdayakan Masyarakat?

Platform peer to peer lending seperti yang ditawarkan oleh KoinWorks mampu mencakup masyarakat yang ingin mengembangkan bisnis online-nya dengan bantuan modal usaha mulai dari Rp 10juta hingga Rp 500juta dengan bunga mulai dari 0,75% – 1,67% perbulan.

Lewat KoinBisnis yang ditawarkan oleh KoinWorks, pengusaha yang ingin mengakses pinjaman modal usaha dapat mengajukannya melalui internet sepenuhnya tanpa harus mendatangi kantor KoinWorks.

Baca Juga: Tips Mengelola Pinjaman Agar Bisa Tepat Sasaran Sesuai Tujuan

Selain akan terus berkembang dengan bantuan modal usaha, pengusaha yang mampu memajukan bisnisnya juga akan selalu menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memulai usaha.

Sehingga, pada akhirnya, pengusaha yang sudah maju mampu menjadi inspirasi dan dorongan bagi masyarakat untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya, hingga nantinya, jumlah pengusaha di Indonesia akan terus meningkat jumlahnya.