Home » En

Harapan OJK Terhadap Percepatan Inklusi Keuangan Lewat Teknologi

modal bisnis untuk pengembangan usaha - inklusi keuangan

Harapan OJK Terhadap Percepatan Inklusi Keuangan Lewat Teknologi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menargetkan peningkatan inklusi keuangan hingga 75% pada tahun 2019 kelak.  

Dengan adanya teknologi di bidang keuangan atau financial technology (fintech), harapan OJK agar peningkatan inklusi keuangan bisa lebih cepat direalisasikan dengan adanya eksistensi fintech yang kini sudah mulai aktif beroperasi dan digunakan oleh masyarakat.

Baca Juga: KoinWorks Resmi Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

Muliaman Hadad selaku Ketua Dewan Komisioner mengatakan bahwa, dengan banyaknya perusahaan fintech yang kini bermunculan dan aktif beroperasi, maka seharusnya bisa membantu mempermudah akses layanan keuangan di masyarakat.

Muliaman mengakui bahwa saat ini di Indonesia sudah ada sekitar 165 perusahaan fintech yang terdaftar di OJK, dan mayoritas di antaranya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peer to peer lending dan layanan pembayaran.

Baca Juga: OJK Fokus dalam Memperhatikan Perkembangan Fintech

Di sisi lain, Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatikan mengatakan, dengan adanya akses internet yang lebih baik tentunya diharapkan mampu meningkatkan tingkat inklusi keuangan di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga: OJK Prioritaskan Aturan Peer to Peer Lending

Beliau mengungkapkan bahwa, “Dengan selesainya proyek pembangunan jaringan internet Palapa Ring di tahun 2019 nanti diharapkan bisa meningkatkan rate inklusi keuangan masyarakat,” ujar Rudiantara.


Sumber: Kontan

Perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang ini tentu membuka peluang di berbagai aspek, dan bila kita melihat hal positif yang berkaitan langsung dengan bidang keuangan, teknologi yang pesat ini akan membantu masyarakat dalam mengakses dan menggunakan layanan keuangan dengan lebih mudah.

Peluang Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional kian besar. Pasalnya, kehadiran fintech, terutama yang bergerak di bidang peer to peer lending seperti KoinWorks, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap keuangan dengan lebih terjangkau.

Baca Juga: Ini Ungkapan Menkominfo Mengenai Popularitas Fintech di Tengah Masyarakat

Tinggal menunggu waktu saja kapan perusahaan-perusahaan fintech mulai ekspansi ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga cakupan layanan keuangan berbasis teknologi pun mampu merangkul mereka yang tinggal di daerah pelosok sekalipun.

Hanya saja, demi menciptakan kondisi yang saling mendukung antara sistem operasional fintech dengan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, pemerintah harus bisa memastikan bahwa teknologi yang ada sudah merata, paling tidak secara perlahan.

Baca Juga: OJK Dorong Startup Fintech untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan

Dengan begitu, percepatan inklusi keuangan lewat teknologi seperti yang direpresentasikan oleh fintech sekarang ini, terutama KoinWorks yang memudahkan siapapun untuk mengakses keuangan yang lebih terjangkau, sangat mungkin untuk diterapkan dan direalisasikan.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah pernah menggunakan layanan fintech? Entah membutuhkan pinjaman atau berinvestasi dengan keuntungan maksimal, KoinWorks siap memenuhi kebutuhan keuangan Anda.