Jakarta, 29 Oktober 2021 – Edukasi mengenai lembaga keuangan yang resmi dan terpercaya terus digaungkan menyusul dengan diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terbaru tahun 2021 yaitu tentang penilaian kembali pihak utama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) termasuk fintek Peer to Peer Lending (P2P).
KoinWorks sebagai fintek P2P Lending terdaftar dan diawasi oleh OJK memastikan berjalan beriringan dengan POJK terbaru sebagai upaya mewujudkan industri fintek menjadi lebih sehat. OJK menyeleksi LJK dengan beberapa persyaratan antara lain aspek integritas, kelayakan keuangan, reputasi keuangan, dan atau kompetensi, sehingga kualitas layanan keuangan akan semakin baik. Tentunya penguatan regulasi ini dapat memperkuat kepercayaan para pelaku UKM Indonesia dan para lenders kepada KoinWorks yang juga merupakan super financial app yang pertama di Indonesia.
Dengan adanya POJK terbaru ini akan meningkatkan kualitas fintek, termasuk KoinWorks yang telah menyalurkan pendanaan sampai dengan akhir september 2021 kepada lebih dari 300ribu UKM di Indonesia dan naik tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020. Para pelaku UKM ini sebagian besar menekuni industri fesyen, makanan dan minuman, otomotif, serta elektronik. KoinWorks mencatat para pelaku UKM saat ini 70% tersebar di pulau Jawa, dan sisanya di pulau Sumatera, Bali, Kalimantan dan Indonesia Timur.
Hal ini juga merupakan upaya KoinWorks untuk meningkatkan inklusi keuangan yang semakin merata di seluruh Indonesia. Saat ini, KoinWorks tengah bersiap meluncurkan produk baru yang nantinya akan menjadi sebuah ekosistem untuk membantu akses keuangan dalam pengembangan usaha khusus UKM.
Jonathan Bryan, selaku Chief Marketing Officers KoinWorks mengatakan POJK terbaru akan memperkuat KoinWorks sebagai fintech P2P Lending dan mempertegas pentingnya inklusi keuangan.
“Kami percaya bahwa POJK terbaru yang sudah diberlakukan juga selaras dengan tujuan inklusi keuangan dan kami merasa lebih aman dengan adanya regulasi terbaru ini. Inklusi keuangan harus terus ditingkatkan untuk penguatan ekonomi secara nasional, dan apresiasi sebesar-besarnya untuk semua pihak yang sudah bekerja bersama-sama. Selanjutnya KoinWorks turut mengajak para pelaku UKM nantinya untuk menggunakan produk terbaru yang akan menjadi ekosistem khusus untuk UKM,” ujar Jonathan Bryan.
Hingga kini, inklusi keuangan di Indonesia berada di angka 81,4%, seperti yang disebutkan dalam Laporan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI) di tahun 2020. Angka tersebut ditargetkan meningkat hingga 90% pada 2024 mendatang. Keuangan yang inklusif tidak hanya membantu borrowers yang masih underbanked, tetapi juga berperan untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional secara berkelanjutan. Sebagai bentuk komitmen dalam inklusi keuangan, KoinWorks hadir pada acara virtual expo BIK yang diadakan oleh OJK pada tanggal 18 Oktober – 2 November 2021 dengan tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa”.