Ingin Ekonomi Negara Kita Maju? Yuk Mulai Investasi Sekarang! – Saat ini ‘investasi’ adalah istilah yang dijadikan mantra untuk segala yang berbau ekonomi.
Pemerintah menyelenggarakan pertemuan “IMF-World Bank” di Bali, ‘investasi’ dalihnya. Nilai rupiah jatuh? ‘Investasi’ solusinya.
Kelompok penduduk milenial yang kini sudah masuk ke pasar tenaga kerja pun tak ketinggalan menggunakan istilah tersebut. Ingin punya rumah? ‘Investasi’ solusinya! Ingin menikah? Investasi dulu! ‘Investasi’ jadi jampi untuk jaminan hidup enak di masa depan.
Di tengah bisingnya penggunaan istilah ini, apa sih arti investasi sesungguhnya? Apa dampaknya bagi individu dan ekonomi secara keseluruhan?
Baca Juga: Jangan Salah Berhutang! Ini Cara Membedakan Utang Baik dan Utang Buruk
Khazanah pendekatan ekonomi neo-klasik, yang kini jadi acuan utama buku-buku ekonomi di kampus dan sekolah-sekolah, meletakkan definisi investasi secara beririsan dengan definisi konsumsi. Bila konsumsi berarti membeli barang untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan, investasi berarti mengeluarkan uang agar uang tersebut berlipat ganda.
Sebagai contoh, seorang milenial, sebut saja Andi, memutuskan membeli emas. Andi membayangkan ia bisa menjual emas tersebut ketika harganya meningkat pesat di masa depan. Apa yang dilakukan Andi ini disebut sebagai investasi.
Berbeda halnya dengan Budi, seorang milenial yang lain. Ia lebih percaya membeli sekian lembar saham, sebab harganya lebih fluktuatif, sehingga imbal hasil bisa datang lebih cepat didapat dibanding emas. Budi dalam hal ini juga melakukan investasi.
Andi dan Budi mencontohkan bagaimana investasi dilakukan oleh individu. Namun, bagaimana sebuah perusahaan dan pemerintah berinvestasi?
Pada prinsipnya sama. Perusahaan mengeluarkan sebagian uang untuk membeli barang-barang modal, seperti menambah karyawan baru, peralatan kantor, atau gedung. Kemudian dengan barang-barang tersebut, perusahaan berekspektasi produktivitas mereka meningkat sehingga keuntungannya meningkat.
Sementara dari segi pemerintah, investasi tidak semata diarahkan untuk kepentingan diri mereka. Lewat investasi, pemerintah berusaha mencapai target pertumbuhan ekonomi. Caranya adalah dengan mengalokasikan anggaran untuk membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas fasilitas kesehatan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Berhenti Memperluas Jaringan, Ayo Segera Terapkan!
Dengan begitu, perusahaan dapat tumbuh lancar dan berekspansi karena prasarana dan kemudahan yang dibangun pemerintah. Pada gilirannya hal demikian membuka lapangan kerja dan akhirnya dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah mendapat pemasukan dari pajak lebih besar, karena pendapatan perusahaan yang membayar pajak tersebut meningkat.
Investasi, baik dari sudut individu, perusahaan, mau pun pemerintah, dapat disimpulkan, adalah cara melipatgandakan uang dengan mengeluarkan uang.
Dalam dunia ekonomi sesungguhnya, investasi berjalan secara kompleks. Investasi yang dilakukan individu berdampak pada investasi yang dilakukan perusahaan. Ambil contoh dari kasus Budi tadi. Budi membeli sekian lembar saham dari sebuah perusahaan yang baru melantai di bursa dengan harapan di masa depan ia bisa menjual lelembar tersebut dengan harga lebih mahal dari yang dibelinya.
Uang yang dibayar Budi untuk membeli saham kemudian masuk ke perusahaan tersebut dan kemudian digunakan untuk membeli barang-barang modal. Dengan begitu, perusahaan tersebut bisa meningkatkan hasil usahanya lebih maksimal.
Nah, inilah yang diharapkan pemerintah dengan menyelenggarakan acara-acara yang mengundang perhatian internasional. Pemerintah bermaksud mendatangkan ‘uang’ dari luar negeri, yang kemudian bisa digunakan bisnis di Indonesia untuk berkembang.
Secara makro, dengan begitu, investasi bukan semata menarik laba demi keuntungan pribadi. Dengan berinvestasi, kita menyerahkan sebagian uang yang tidak kita gunakan agar bisa bermanfaat bagi perkembangan bisnis orang lain. Demikianlah, ibarat sebuah mesin, investasi berperan melicinkan reroda ekonomi sehingga berputar lebih lancar.
Investasi membuktikan bahwa ekonomi berjalan berkat kerjasama antara pihak di dalamnya, tidak semata kompetisi.
Baca Juga: Ini Penyebabnya! 8 Alasan Kenapa Kita Tetap Tidak Bisa Kaya
Dengan semakin berkembangnya teknologi keuangan, saat ini tiap orang bisa ambil peran dalam menggerakkan roda ekonomi.
Sebagai contoh, kehadiran perusahaan peer-to-peer lending membuat setiap individu berinvestasi secara lebih mudah. Perusahaan ini menyediakan platform online di mana bisnis bisa mendapatkan dana pinjaman dari urunan antar-investor.
Tiap individu dapat menjadi investor karena bisa menyalurkan modal dengan uang yang sangat sedikit. Sebagai contoh, KoinWorks memungkinkan investor menyalurkan modal mulai dari Rp100 ribu sahaja. Menarik bukan?
Dengan kemudahan teknologi seperti ini, mari ambil peran dalam membangun ekonomi!