Investor Klub Sepak Bola, Dari Indonesia Juga Ada, lho! – Memiliki jumlah kekayaan yang besar memang memudahkan seseorang untuk melakukan apa saja. Investasi adalah salah satu cara favorit yang sering dilakukan oleh mereka yang memiliki uang.
Dimulai dari investasi mudah dengan modal sedikit sampai dengan investasi penuh resiko namun bisa memberikan keuntungan yang melimpah ruah seperti investasi pada klub sepak bola. Berikut para milyarder yang ternyata adalah si empunya klub-klub besar di Eropa.
Daftar Isi
- 7 Investor Klub Sepak Bola
- 1. Tony Fernandes asal Malaysia pemilik Queens Park Rangers FC
- 2. Erick Thohir asal Indonesia, pemilik Inter Milan FC
- 3. Vichai Srivaddanaprabha asal Thailand, pemilik Leicester City FC
- 4. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan asal Qatar, pemilik Manchester City FC
- 5. Nasser Al-Khelaifi asal Qatar, pemilik Paris Saint-Germain FC
- 6. Shahid Khan asal Pakistan, pemilik Fulham FC
- 7. Mr bee asal Thailand, pemilik 48% saham AC Milan
7 Investor Klub Sepak Bola
1. Tony Fernandes asal Malaysia pemilik Queens Park Rangers FC
Toni adalah pengusaha yang sukses. Ia memiliki maskapai penerbangan dengan harga miring, AirAsia. Ia sangat gila dengan sepak bola. QPR atau Queens Park Rangers menjadi klub yang ia miliki sahamnya.
Sebelumnya, ia juga dikabarkan akan membeli saham West Ham United. Sisa saham QPR dimiliki Lakshmi Mittal, sang jutawan dari India.
QPR dijadikan tempat untuk mendulang keuntungan lantaran ia juga promosikan AirAsia bersamaan dengan QPR.
Namun, saat ini QPR tidak lagi berada di Liga Primer Inggris alias turun kasta ke Divisi Championship Premier League.
2. Erick Thohir asal Indonesia, pemilik Inter Milan FC
Erick Thohir telah menggemparkan dunia investasi sepak bola dan menjadi sorotan berbagai media Eropa tahun 2013 silam lantaran 70% dari saham Internazionale Milan telah dibelinya.
Inter Milan adalah raksasa Liga Serie A Italia dan satu-satunya pemegang gelar bergengsi Treble Winner yang berasal dari Italia.
Selain itu, ia juga memiliki D.C United termasuk Persib Bandung. Ia dan rekannya Handy Soetedjo dan Rosan Roeslani menggelontorkan dana 5 triliun rupiah untuk membeli saham Inter Milan.
3. Vichai Srivaddanaprabha asal Thailand, pemilik Leicester City FC
Ia adalah pengusaha travel yang sukses. Ia juga pecinta olahraga bergengsik, Polo. Ia memiliki perusahaan dengan nama King Power dimana nama ini juga yang dijadikan nama stadion kebanggaan sekaligus markas Leicester City.
Nama perusahaan tersebut juga terpampang di seragam Leicester City yang kini bermain di Premiere League.
4. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan asal Qatar, pemilik Manchester City FC
Ia mengambil alih kekuasaan City yang dimiliki Thaksin Shinawarta pada tahun 2008 silam. Sejak saat itu, ia sering menggangu harga pasar para pemain lantaran kekuasaan dana yang ia miliki.
Semenjak kepemilikan beralih ke tangannya, Manchester City semakin mudah membeli pemain-pemain terbaik termasuk juga manajer atau pelatih handal.
Hal ini dikarenakan Sheikh Mansour memiliki kekayaan dari perusahaan minyak yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya. Dari dananya pula City berhasil menjuarai Premiere League tahun 2011/12 dan 2013/14.
5. Nasser Al-Khelaifi asal Qatar, pemilik Paris Saint-Germain FC
Ia adalah mantan pemain tenis kelas professional. Ia juga pemiliki stasiun TV olahraga bernama Bein Media Group. PSG berhasil dimilikinya pada tahun 2011 silam.
Dana yang besar membuat PSG berhasil memboyong pemain mega bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, David Beckham, Thiago Silva dan Edinson Cavani.
6. Shahid Khan asal Pakistan, pemilik Fulham FC
Ia adalah seorang miliarder berdarah Pakistan Amerika. Ia membeli Fulham bulan Juli 2013 silam dari tangan miliyarder asal Mesir, Al-Fayed.
Fulham FC sendiri saat ini bermain di Divisi Championship Liga Inggris. Selain Fulham, ia juga memiliki klub lain yakni Jacksonville Jaguars yang berlaga di ajang National Football League atau NFL.
7. Mr bee asal Thailand, pemilik 48% saham AC Milan
Pria yang masih muda ini memang menjelma menjadi miliyarder semenjak usianya masih muda, tak lebih dari 40 tahun. Ia pemilik perusahaan personal bernama Thai Prime.
Ia berhasil mengambil bisnis yang sedang ada di masa sulit untuk kemudian dirubah menjadi bisnis yang menjanjikan.
Ia tertarik dalam berbagai sektor bisnis seperti pelayanan keuangan, property, kontruksi, parkir, teknologi serta infrastuktur jalan termasuk juga olahraga seperti sepak bola. Ia telah memiliki hampir 50% saham Ac Milan saat ini.
Tentu hanya mereka yang memiliki kekayaan diatas rata-rata yang bisa melakukan investasi di dunia sepak bola kelas dunia.
Keuntungan yang mereka dapatkan pun seimbang dengan modal yang mereka gelontorkan. Jika kamu tidak bisa seperti mereka, paling tidak, kamu bisa memulai dengan investasi mudah yang minim resiko tapi tetap dapat keuntungan.