Pertumbuhan Peer to Peer Lending (P2P Lending) di China

Pertumbuhan P2P Lending di China - Tips Mengimpor Barang Dari Cina Untuk Dijual di Indonesia

Pertumbuhan Peer to Peer Lending (P2P Lending) di China – Seorang investor bisa jadi mau melakukan jenis investasi apa saja asalkan kemudian menguntungkan. Namun, seperti sudah diketahui bahwa jenis investasi apapun tentunya memiliki risiko.

Contoh, investasi dollar tidak selamanya bisa memberikan keuntungan apalagi jika harga emas kian naik atau saat nilai tukar dolar anjlok.

Baca Juga: 5 Cara Membiasakan Diri untuk Berinvestasi

Selain itu, bisa juga investor melihat peluang lain yang sedang tren saat ini seperti pendanaan peer to peer lending yang pada mulanya berawal dari Inggris, menyebar ke Amerika dan negara lainnya.

Sedangkan P2P Lending di China memiliki masa depan yang sangat cerah.


Pertumbuhan Peer to Peer Lending (P2P Lending) di China

Bisa dikatakan, P2P Lending China yang paling menarik untuk dibahas kali ini.

Bagaimana tidak? Jika di Inggris, tahun 2005 dengan berdirinya perusahaan Zopa diikuti Amerika di tahun 2006 dengan perusahan Posper dan Lending Club, di China sendiri sebenarnya peer to peer lending ini sudah dipraktikkan oleh warganya secara offline bahkan dari beberapa abad yang lalu.

Baca Juga: Begini Teknik Diversifikasi Pendanaan di Fintech Lending KoinWorks

Sekarang, diprediksikan, pasar peer to peer lending di China sendiri akan menjadi jauh lebih besar jika dibandingkan dengan negara lain bahkan dari total seluruh pasar peer to peer lending di dunia.

Zaman dulu, istilah yang digunakan untuk peer to peer lending di China disebut dengan istilah pasar abu-abu. Kamu tidak perlu bingung dengan maksud dari pasar abu-abu ini yakni pasar yang menjual barang-barang atau untuk ekonomi bawah tanah.

Peer to peer lending yang dipraktikkan secara offline antar anggota keluarga atau teman di China sudah menjadi praktik populer dan bahkan sudah sangat akrab hingga berabad-abad lamanya.

Kemudian, terus berkembang hingga di akhir-akhir tahun ini, pertumbuhan yang sangat besar dari perusahaan yang melayani pinjaman untuk perusahaan kecil hingga mampu melayani 40 juta UKM.

Dikatakan bahwa banyaknya mereka yang tidak bisa mendapatkan dana segar dan memadai dari lembaga perbankan BUMN yang kemudian menciptakan seluruh industri yang pada akhirnya berjalan bersamaan bank-bank besar lain.

Selanjutnya, ketika internet begitu populer tahun 2000-an, muncul perusahaan e-commerce serta banyak juga perusahaan P2P Lending yang bermunculan serta menargetkan konsumen serta model bisnis.

Baca Juga: 4 Langkah Mewujudkan Impian dengan Berinvestasi

Di antara perusahaan yang paling menonjol adalah Tuandai, Lufax dan CreditEase, DianRong (pendiri SinoLending) dan China Rapid Finance.

Untuk CreditEase sendiri telah menjalankan jaringan yang sangat besar dan kuat secara offline dengan banyak sekali cabang di pusat kota-kota besar di China.

Di mana kemudian memiliki jaringan dengan Lending Club yang ada di Amerika serta memulai untuk berkonsentrasi dalam pelayanan online.

Sedangkan untuk Hongkong, perusahaan peer to peer lending yang pertama adalah WeLab yang didukung oleh perusahaan modal ventura asal Amerika bernama Sequoia Capital serta Li Ka-Shing’s TOM Group.

Baca Juga: Bagaimana Investasi Mempengaruhi Kehidupan Finansial?

Selain itu, kemudian muncul perusahaan P2P Lending lain yang meluncurkan situs bernama Ezubao yang dipelopori oleh Yucheng Group pada bulan Juli 2014.

Ezubao awalnya mengklaim telah menawarkan layanan P2P lending. Namun, pada Februari tahun 2016 kemarin, oleh otoritas setempat, situs ini ditutup secara paksa karena telah menggambarkan berbagai bisnis atau investasi dengan menggunakan skema Ponzi.

Padahal sebelum ditutup, Ezubao sendiri memiliki 900.000 pelanggan dimana mereka telah memberikan investasi sebanyak 50 miliar renminbi di perusahaan Ezubao.

Penutupan paksa ini bisa saja akan memberikan pengaruh yang cukup mengganggu karena bisa saja masyarakat tidak akan percaya lagi dengan P2P Lending di China yang kemudian memilih investasi lain seperti investasi dollar atau yang lain.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Anak Muda Harus Mulai Mendanai Sekarang

Tapi, sepertinya efek Ezubao sendiri tidak terlalu besar walau sempat dikhawatirkan. Hal ini bisa dilihat dari pasar P2P Lending yang terus berkembang di China. Sehingga diprediksi seperti di awal, bahwa P2P Lending di China bisa berkembang jauh lebih besar lagi.

Sebenarnya bukan hanya China, namun juga ada dari berbagai negara lain. Sistem peer to peer lending ini terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan bahkan termasuk juga di Indonesia walau masih tergolong sangat baru.

Banyak investor atau mereka yang memiliki dana juga melihat kesempatan ini sebagai langkah untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan karena peer to peer lending juga telah membuat banyak investor berubah menjadi kaya lagi.