7 Tips Bahan Baku Jualan Martabak Tidak Mudah Kadaluwarsa

Jualan martabak merupakan salah satu peluang usaha yang masih menjanjikan hingga saat ini. Apalagi ada banyak varian martabak dengan berbagai keunikannya yang membuat kuliner ini tetap digemari meskipun sudah ada banyak outlet martabak yang eksis di sekitarmu. Kamu bisa menghadirkan berbagai toping atau varian rasa yang tidak ditawarkan oleh penjual martabak lainnya agar bisnismu semakin berkembang.

Dengan permintaan pasar yang cukup tinggi, keuntungan yang ditawarkan dari bisnis ini mungkin terlihat menggiurkan mulai dari jualan martabak mini hingga martabak telor. Martabak sebagai bisnis makanan menawarkan keuntungan yang besar karena diminati oleh berbagai kalangan dan usia. Tetapi hal yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah bisnis ini juga memiliki resiko yaitu ketika produk tidak terjual.

Martabak menggunakan beberapa bahan yang tidak awet dan beresiko basi atau kadaluwarsa jika tidak bisa terjual dengan cepat. Ketika hal ini terjadi, Kamu bisa rugi karena modal untuk biaya produksi tidak bisa kembali sebagai keuntungan. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka risiko terburuknya adalah usaha martabak bisa bangkrut.

Lalu bagaimana pemilik usaha martabak bisa bertahan dengan resiko seperti ini? Jangan khawatir, ada tips khusus yang bisa Kamu coba agar bahan-bahan yang digunakan untuk jualan martabak tetap berkualitas dan tidak mudah kadaluwarsa yaitu sebagai berikut

Menggunakan Metode FIFO (First In First Out)

Ini adalah metode yang sudah cukup umum dalam dunia bisnis. Konsep FIFO adalah menggunakan dulu produk yang pertama kali masuk dari supplier. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahan baku rusak atau tidak layak pakai. FIFO sangat cocok untuk bahan-bahan yang cepat kadaluwarsa dan dapat mencegah produk basi. Dengan cara ini, keuntungan usaha pun akan lebih maksimal. 

Memperhatikan Suhu dan Kelembaban Tempat Penyimpanan

Setiap bahan makanan perlu mendapatkan perlakuan khusus sesuai dengan sifatnya. Penyimpanan di suhu yang tidak sesuai dapat menyebabkan bahan makanan cepat rusak atau kadaluwarsa. Secara umum, ada 3 tempat penyimpanan yang harus disiapkan yaitu dry storage, cold storage, dan freezer.

  • Dry Storage

Ini adalah tempat penyimpanan bahan yang masih dalam kemasan misalnya kental manis yang masih tersegel, kardus, botol, tepung, dan berbagai bahan makanan lainnya yang kering. Penyimpanan ini biasanya diupayakan berada di suhu 18 derajat Celsius sampai Rp 38 derajat Celsius agar bahan tersebut tidak diserang hama serangga dan hama.

  • Cold Storage

Ini adalah tempat penyimpanan yang dapat digunakan untuk bahan yang mudah rusak dan dairy products, di antaranya adalah mentega, telur, susu, dan daging. Bahan tersebut akan lebih terjaga kualitasnya ketika disimpan di ruangan dengan suhu -1 derajat Celsius sampai -7 derajat Celsius. 

Ketika menyimpan bahan makanan tersebut di cold storage, bahan tersebut juga wajib diletakkan di rak terpisah berdasarkan jenisnya misalnya telur berada di rak khusus telur, keju berada di rak khusus keju, dan lain sebagainya. Jika bahan yang berbeda-beda disimpan jadi satu, hal ini berpotensi menyebabkan kontaminasi yang berujung pada kerusakan bahan makanan.

  • Freezer

Tempat penyimpanan ini diperlukan, khususnya jika Kamu menjual martabak telor dengan berbagai isian seperti smoked beef, sosis, dan lain sebagainya. Freezer memiliki suhu -18 derajat Celsius atau lebih rendah sangat cocok untuk menyimpan aneka daging dan frozen food. Selain itu jika Kamu menjual martabak manis dengan toping es krim, freezer juga menjadi tempat penyimpanan yang wajib Kamu siapkan. 

Penempatan Penyimpanan Bahan Makanan

Setiap bahan baku untuk jualan martabak manis yang disimpan wajib diletakkan secara terpisah sesuai jenisnya atau menggunakan wadah masih-masing. Cara ini dapat menghindari kontaminasi bahan makanan dan kerusakan. Kamu dapat menggunakan wadah penyimpanan dari bahan plastik, stainless steel, atau wadah lainnya yang tertutup. 

Pastikan ada sirkulasi udara yang baik agar bahan-bahan tersimpan dengan rapi dan tidak penuh sehingga kelembaban ruang tetap terjaga. Jika bahan-bahan tersebut disimpan di dalam chiller atau lemari es, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut

  • Pisahkan bahan mentah dengan makanan siap santap
  • Bahan makanan yang beraroma tajam sebaiknya ditutup menggunakan plastic wrap atau disimpan di wadah yang tertutup rapat.

Cara Mengatur Penyimpanan Bahan Kering

Untuk bahan makanan yang kering dan awet dapat disimpan di tempat yang cukup sejuk dan tidak terpapar panas. Pastikan tempat penyimpanan bersih, kering, dan tidak lembab. Jika bahan disimpan di rak, usahakan jaraknya minimal adalah 15 cm dari dinding atau lantai dan 60 cm dari plafon.

Memberikan Label Tanggal Pada Bahan Baku

Setiap bahan makanan yang masuk perlu ditulisi dengan tanggal masuknya. Labeling ini berlaku untuk semua bahan mulai dari bahan yang masuk, belum digunakan, dan sudah digunakan. Jadi bahan baku yang digunakan akan selalu terkontrol dan tetap terjamin kualitasnya. Cara ini juga akan mendukung metode FIFO yang Kamu terapkan.

Pencatatan Stok Bahan Baku

Bahan makanan yang masih tersedia harus selalu dicatat. Pencatatan ini perlu dilakukan secara rutin karena keluar dan masuknya mungkin bisa setiap hari. Pencatatan ini juga penting untuk menghindari penumpukan stok bahan baku yang terlalu banyak. Misalnya Kamu baru saja membeli tepung 10 karung. Tetapi karena lupa belum mencatat dan merasa tepung sudah hampir habis Kamu membeli lagi 10 karung lagi. Padahal di gudang ternyata masih ada 7 karung sehingga Kamu punya kelebihan stok tepung.

Memperhatikan Keamanan Tempat Penyimpanan

Musuh utama bahan baku bisnis martabak adalah serangga seperti semut dan kutu tepung. Selain itu tikus juga sering menjadi musuh di beberapa lokasi. Ketika bahan makanan tersebut dapat dijangkau oleh hewan-hewan tersebut, hal ini dapat menyebabkan bahan cepat rusak dan bahkan tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu, pastikan untuk menyimpan bahan baku yang aman dan tidak bisa dijangkau oleh hewan-hewan tersebut.

Membeli Telur Sedikit Demi Sedikit

Jika bisnis martabakmu baru saja buka, sebaiknya jangan membeli bahan baku untuk modal jualan martabak terlalu banyak, khususnya untuk bahan yang cepat rusak. Salah satunya adalah telur. Di awal usaha, Kamu bisa membeli telur secara harian atau mingguan dulu untuk menjaga kualitasnya. Jika disimpan dengan cara yang benar, telur dapat bertahan 3 minggu – 1 bulan di freezer. Jika disimpan di suhu ruang, kualitasnya mulai menurun ketika sudah 1 minggu.

Selain itu, telur sebaiknya tidak dicuci dulu setelah dibeli. Tetapi jika telur akan segera digunakan, Kamu bisa mencucinya. Akan lebih baik jika Kamu membelu telur yang bersih alami. Jadi kamu tidak perlu membersihkannya atau mencucinya. Cangkang telur dilapisi oleh selaput kutikula yang melindungi pori-pori pada cangkang yang mudah ditembus virus atau mikroba. 

Jika telur terlalu lama didiamkan atau dicuci, selaput kutikulanya akan menipis atau hilang. Jika selaput ini hilang, resiko mikroba masuk ke cangkang akan lebih besar dan menyebabkan telur cepat busuk. Jika ingin menyimpan telur di suhu ruang, pastikan tempat tersebut terjamin kebersihannya.

Demikian beberapa tips menyimpan bahan baku untuk jualan martabak. Dengan penyimpanan yang benar, maka bahan baku tersebut akan lebih awet.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.