Hampir semua benda baik berupa teknologi atau lainnya berawal dari ide. Jembatan, gedung, mobil, sampai gadget di tangan Anda juga berawal dari sebuah ide. Ide bisa sangat berharga bahkan sampai ratusan juta rupiah. Nilai suatu ide tergantung dari ide itu sendiri. Memulai suatu bisnis bukanlah hanya dengan modal pinjaman namun dengan ide. Berangkat dari ide, kemudian Anda akan menjalankan ide tersebut. Sayangnya, tidak semua orang tahu bagaimana cara untuk merealisasikan ide menjadi produk nyata. Coba baca tips berikut ini.
Definisikan ide
Ide harus segera didefinisikan. Jika tidak, maka akan menjadi angan-angan tanpa isi. Paling tidak, untuk bisa mendefiniskan ide Anda, cobalah tanyakan beberapa pertanyaan berikut untuk Anda sendiri.
- Apa fungsi dari ide ini?
- Apakah ide ini bisa memenuhi kebutuhan orang banyak
- Atau ide ini adalah jiplakan dari ide yang sudah duluan ada dan sukses?
- Konsumen yang bagaimana yang akan menggunakan ide ini?
- Nilai apa ditawarkan oleh ide ini pada konsumen?
- Bagaimana cara membedakan ide ini dengan ide atau produk dari competitor?
Menguji ide
Sebelum Anda melangkah terlalu jauh, sudah menjadi keharusan untuk menguji ide Anda. Testing sangat penting untuk dilakukan sehingga Anda bisa melihat potensi pasar dari ide tersebut. Apakah potensinya baik atau sebaliknya. Ada beberapa cara untuk melakukan testing pada ide Anda seperti berikut ini;
- Cari produk yang hampir sama atau miri; Lihatlah apakah produk tersebut laku keras di pasaran atau ditinggal konsumen
- Menghubungi keluarga atau teman; Minta keluarga atau teman untuk memberikan tanggapan tentang ide Anda apakah terlihat bagus atau tidak
- Jalankan testing ads/ test iklan; Anda bisa mencobanya dengan menggunaka media sosial apakah ide tersebut jika menjadi produk banyak diminati atau tidak.
- Cari mentor; Untuk beberapa hal, meminta pendapat dari mentor atau pengusaha yang sudah sukses dari bisnis yang memiliki kemiripan ide dengan Anda adalah penting.
- Lakukan riset pasar; Anda bisa membayar lembaga riset untuk melihat potensi ide Anda
- Uji ide dengan skala yang kecil; Anda bisa memproduksi ide dalam bentuk produk tapi di skala kecil untuk melihat respon. Jika produk software, maka akan ada trial-nya.
Mengidentifikasi resources yang dibutuhkan
Resources atau sember kebutuhan tidak hanya tentang uang. Coba perhatikan berikut ini;
- Costs
Hal ini bisa berupa izin bisnis, biaya pendaftaran, biaya iklan, raw materials, biaya sewa gedung/kantor/peralatan, desain, biaya karyawan, dan lain-lain.
- Knowledge
Hal ini bisa berupa training, pengetahuan teknikal, karyawan, mentor, dan lain-lain.
- Time
Berikan perhatian serius pada waktu yang Anda butuhkan untuk memulai produk hingga sampai di tangan pasar. Jika Anda saat ini masih melakukan hal lain, maka sebaiknya kondisikan agar fokus pada tahapan ini.
Membuat daftar pekerjaan (to-do list)
Ada banyak hal yang harus dicatat dalam daftar kerjaan terutama saat moment peluncuran produk. Anda tahu, saat ini ide Anda akan menjadi sebuah produk. Jika produk sudah jadi, kira-kira apa yang Anda perlukan saat moment peluncuran nanti. Dari awal proses produk dibuat sampai dengan bagaimana produk dipasarkan sudah seharusnya dicatat dengan baik.
Tetapkan deadline
Tentunya, ada banyak hal yang akan termuat di daftar kerjaan di atas. Maka, sudah sewajarnya Anda juga membuat deadline untuk setiap poin atau daftar kerjaan yang akan Anda lakukan. Disinilah Anda akan terlihat serius dengan ide Anda atau tidak. Deadline akan menyelamatkan Anda dari banyak hal termasuk keterlambatan moment peluncuran.
Dari beberapa poin di atas sebenarnya sudah cukup bahwa bukan hanya perkara modal pinjaman atau modal dalam bentuk lainnya tetapi juga tentang bagaimana cara Anda merealisasikan ide tersebut menjadi sebuah produk yang siap dinikmati pasar. Tentunya, terkadang Anda harus menerima kenyataan bahwa tidak semua ide yang kemudian menjadi produk bisa langsung diterima oleh pasar. Yang Anda butuhkan kadang persoalan waktu menunggu konsumen siap dengan produk Anda.