Bagi yang senang mengeluarkan uang lalu membayar berbagai hal dengan cara mencicil tentu akan sangat dimudahkan dengan adanya kartu kredit. Sayangnya kartu kredit itu seperti pisau yang bermata dua yang mana di satu sisi mempunyai banyak sekali kegunaan dan di sisi lain mempunyai banyak sekali hal yang dapat merusak kehidupan. Bagi yang ingin berhenti dan melakukan negosiasi dengan bank tentang kartu kredit yang dimiliki maka ada hal yang bisa dilakukan melalui tips tips yang dibagikan kali ini. Cara ini bisa dibilang akan berhasil dimana negosiasi dilakukan setelah benar-benar tidak lagi mampu membayar dan masa collect sudah berada di black list BI checking.
Bank sebenarnya akan memberikan keringanan kepada yang mempunyai masalah dalam pembayaran tagihan. Mereka pasti akan memahami jika ada itikad baik dari nasabah. Namun jika kondisi nasabah sedang ada dalam keadaan yang buruk misalnya dalam keadaan bangkrut maka haruslah ada komunikasi yang baik dengan cara menyampaikan bagaimana kondisi yang sebenarnya dengan jujur dan penuh ketulusan, pastinya pihak bank akan mengerti. Bank pun menginginkan tidak ada nasabah yang memiliki kemacetan dalam hal kredit. Daripada terus menerus macet maka lebih baik bank pun meninjau ulang angsuran agar sesuai dengan kemampuan nasabahnya.
Ingat, melakukan kebohongan hanya akan membuat masalah saja dimana BI akan mencatat semua track record sehingga setiap transaksi perbankan bisa dilihat. Jika alasan tidak mampu membayar ternyata hanya bualan maka akan sangat malu. Misalnya mengaku tidak mempunyai uang lagi namun ketika di check ternyata masih ada simpanan di bank. Tentu ini menjadi hal yang menyenangkan dan lucu yang perlu diketahui. Maka dari itu lebih baik melakukan negosiasi sehingga nama pun bisa diputihkan dari daftar blacklist BI Checkig dan kebijakan ini pun akan mengurangi NPL suatu bank. Bagaimana teknis negosiasinya akan tergantung kepada kesepakatan antara nasabah dan pihak bank. Kapan dan berapa yang akan dibayar akan bisa ditentukan bersama.
Sekali lagi, mempunyai kartu kredit seperti mempunyai pisau yang bermata dua dimana disatu sisi jika kartu kredit digunakan dengan bijak akan memberikan sebuah kemudahan dan bantuan yang membuat kehidupan lebih ringan. Bahkan bisa juga dijadikan sebagai sebuah solusi untuk mendapatkan modal untuk melakukan bisnis. Sayangnya jika salah dalammpenggunaan maka kartu kredit dengan musah akan menyeret pemiliknya pada lembah kesengsaraan dimana hutang kartu kredit semakin bertumpuk dan sulit untuk membayar angsurannya karena terus menerus bertambah setiap bulannya. Being a smart consumer adalah jalan yang tepat supaya bisa dengan baik menggunakan kartu kredit. Karena jika salah melangkah saja ke depannya akan ada masalah yang harus dihadapi.
Saat akan melunasi hutang maka diperlukan niat yang tulus. Bagaimana pun hutang yang sudah dibuat merupakan hal yang harus dibayar. Ada dua cara yang bisa dilakukan supaya dilema kredit ini bisa berakhir dengan baik. Petama, meningkatkan penghasilan dan mengurangi pengeluaran dimana ini adalah sebuah keputusan yang harus dilakukan mau tidak mau supaya nantinya bisa membayar dan melunasi hutang yang ada tanpa adanya hutang yang lainnya tercipta. Disiplin yang tinggi menjadi kunci hingga akhirnya bisa melunasi semua hal yang harus dibayarkan. Ketika hutang sudah tidak dimiliki lagi maka akan tercipta sebuah perasaan yang menyenangkan yang terlihat dalam mimik wajah anak anak atau orang orang tercinta.
Yang kedua, melakukan negosiasi dengan pihak bank dimana ada saja pihak bank yang mau menghapus bunga yang diberikan untuk hutang hutang yang menunggak. Negosiasi ini dilakukàn jika keadaan benar benar sulit dan nasabah berkomitmen untuk melakukan pelunasan hutang. Pada akhirnya sebuah usaha sulit perlu dilakukan yaitu bertekad bahwa semuanya harus selesai dan jangan ada pengulangan lagi. Adanya kredit jika hanya membawa keburukan maka pastas untuk dihilangkan saja. Ubah gaya hidup yang terlalu glamour sebaiknya dihilangkan menjadi kebiasaan yang berhemat demi masa depan yang lebih baik dan demi mendapatkan kehidupan yang lebih tenang.