Masyarakat akan menilai produk sepatu melalui keunggulannya.
Keunggulannya ini akan membuat produk sepatu kamu semakin banyak peminatnya.
Nah, added value adalah salah satu hal yang bisa meningkatkan keunggulan produk bisnis sepatu kamu.
Sebagai pebisnis sepatu, sudah tahukah apa saja added value untuk bisnis sepatu?
Kali ini, kita akan membahas added value yang membuat produk kamu semakin menarik dan berkualitas bagi konsumen.
Daftar Isi
Added Value untuk Bisnis Sepatu
Apa itu added value?
Added value adalah nilai-nilai yang menambah daya tarik dalam produk yang akan kamu jual.
Brand-brand sepatu terkenal seperti Converse, New Balance, dan lainnya sudah menerapkan beberapa added value.
Kamu juga bisa belajar atau meniru dari mereka supaya bisnismus semakin berkembang.
Inilah beberapa added value yang diterapkan oleh beberapa merek sepatu terkenal:
1. Desain Ciamik
Added value pertama bisnis sepatu tentunya adalah desain yang ciamik.
Desain keren berkualitas atau otentik sangat digemari oleh masyarakat zaman sekarang. Mengapa?
Pertukaran informasi di internet yang cepat membuat masyarakat senang tampil modis dan otentik.
Dianggap penting dalam memberikan nilai proposisi penjualan, desain ini menghasilkan dua nilai yang menjadi tolak ukur kepuasan konsumen.
Apa sajakah itu?
Pertama adalah nilai psikologis (emosional), dan yang kedua adalah nilai sosial.
Kadang kala kita tidak mengetahui bahwa nilai sosial dan emosional konsumen produk sangat mempengaruhi repurchase.
Ternyata keduanya itu sangatlah penting dalam mengembangkan produk.
Ketika produk yang dimiliki konsumen memiliki desain yang keren, biasanya mereka akan merasa puas.
Dan ketika memakainya, mereka tentu merasa jauh lebih baik.
Nilai tersebut berupa nilai psikologis konsumen yang berasal dari added value produk sepatu kamu yang “baru” dan “keren”.
Lalu, bagaimana dengan nilai sosial?
Nah, khusus yang satu ini pastinya kamu sudah tahu bahwa hampir semua konsumen ingin sepatu yang up-to-date (kekinian) ataupun otentik.
Mengapa?
Dengan model desain yang kekinian biasanya mereka akan merasa diterima oleh lingkungan sosialnya karena mampu berkecimpung dengan tren yang ada.
Contohnya, Converse selalu menampilkan produk sesuai tren dengan desain ciamiknya.
Tak dapat kita pungkiri, kemampuan brand ini yang cukup adaptif rupanya selalu meningkatkan penjualan dengan berbagai produk barunya.
2. Warna yang Unik
Kamu harus paham bahwa warna dan desain adalah dua daya tarik yang berbeda dalam dunia bisnis sepatu.
Keduanya memiliki efek yang sama pada konsumen.
Namun, hal pertimbangannya tentu berbeda.
Pelanggan sepatu biasanya terbagi dari dua golongan.
Pertama, mereka akan melihat terlebih dahulu model sepatu.
Sedangkan yang kedua, mereka akan melihat warna dulu baru menentukan model yang diinginkan.
Terlihat sepele, tapi ternyata warna bisa sangat berdampak bagi para konsumen.
Untuk itu, sangat penting bagi kamu dalam mempertimbangkan produksi sepatu dengan warna tertentu.
Tidak semua warna memiliki peminat dengan jumlah yang sama.
Kamu harus adaptif dan terbuka dengan forecasting warna yang akan tren.
Sebagai contoh, saat ini ada dua warna yang cukup booming, yaitu biru toska atau pinus (turquoise) dan ungu lilac.
Pada umumnya, ketika kamu mengeluarkan produk sepatu dengan added value warna, maka konsumen tertarik untuk membeli produkmu.
Mereka akan segera tanggap bahwa added value bisnis sepatu milikmu adalah adaptif dengan tren.
Konsumen tentunya akan kembali lagi dan menjadi pelanggan setiamu.
3. Packaging yang Menarik
Saat ini, para entrepreneur berlomba-lomba memperbagus desain wadah produk bisnis mereka.
Jadi, tak hanya karton dengan stempel merk di luarnya.
Ada added value yang bisa kamu tambahkan.
Misalnya, kamu bisa menambahkan butiran gabus di dalam wadah packagingnya.
Konsumen akan merasa seperti mendapat surprise walaupun mereka sudah tahu isi di dalamnya.
Artinya, kamu bisa memenangkan nilai emosional dari konsumen.
Ada juga beberapa pebisnis yang berinovasi dengan bahan boxnya itu sendiri.
Contohnya, menggunakan kayu sehingga wadah sepatu akan membuat konsumen merasa produk sepatumu otentik.
Bisa juga mengganti bahan box dengan crystal glass ataupun plastik PE yang bentuknya bisa kamu custom ke produsen plastik.
Dengan adanya rasa aman, nyaman, nilai otentik akan muncul pada produk sepatumu.
4. Harga Terjangkau
“Ada harga, ada barang”
Biasanya, konsumen seringkali komplain karena harganya tidak sesuai kualitas.
Nah, kamu bisa meyakinkan mereka jika harga barangmu memang masih sesuai standar atau batas wajar.
Jangan sampai kamu menjual produk sepatumu dengan harga di luar nalar.
Added value untuk bisnis sepatu melalui harga terjangkau adalah trik penjualan yang cukup menarik.
Konsumen biasanya tergiur juga dengan harga yang pas dengan kantong mereka.
Apalagi, sepatu dapat dibilang produk yang mahal di mata masyarakat.
Kamu bisa menambahkan nilai harga terjangkau pada produk kamu dengan beberapa syarat.
Pertama, sesuaikan harga dengan tingkat kesulitan produksi bahan bakunya.
Kedua, perhatikan dunia penjualan sepatu dan trennya.
Ketiga, jangan sampai karena kamu ingin harga produk sepatu terjangkau kamu mengorbankan profitmu.
Nah, kini “ada harga ada barang” bisa menjadi added value bisnis sepatu milikmu.
Ingatlah untuk tidak memberi harga di luar nalar.
Stay pada tren yang ada.
Pastikan kamu juga memberikan pemahaman melalui katalog keunikan atau otentisitas produk sepatu yang kamu tawarkan.
5. Kualitas Tahan Lama
Tidak perlu ditanyakan lagi, tahan lama sudah menjadi added value bisnis sepatu sedari dahulu.
Masyarakat beranggapan bahwa sepatu itu hanya perlu sedikit saja namun harus tahan lama.
Tak heran jika konsumen selalu berbondong-bondong bertanya “apakah ini tahan lama?”.
Biasanya, bahan dasar sepatu adalah karet.
Jadi, pekerjaan rumah buat kamu sebagai pebisnis sepatu adalah memastikan bahan baku yang digunakan berkualitas baik.
Ketahanan sepatu itu dilihat dari kelenturannya, berbobot ringan, hingga tahan air.
Bila nilai-nilai tersebut bisa dicapai, banyak masyarakat yang ingin membeli produk sepatu milikmu.
Nah, added value kualitas produk sepatu kamu itu menghasilkan nilai kepuasan konsumen.
Akan muncul niatan repurchase maupun mempromosikan produk kamu secara tidak langsung ke orang lainnya.
Nilai ini dapat disebut sebagai nilai fungsional.
Konsumen yang puas karena nilai fungsional biasanya memiliki persentase yang cukup tinggi untuk menjadi pelanggan setia.
Nilai fungsional menawarkan solusi terbaik ketika mereka memilih produk yang diinginkan.
Dalam kasus ini, kamu menawarkan produk sepatu yang tahan lama.
Hal itu membuat konsumen tak perlu sering membeli sepatu.
6. Nilai Kenyamanan
“Luar dalam harus oke.”
Lontaran yang sering kita dengarkan dari para konsumen.
Biasanya desain luar, warna, harga sudah oke, tapi ketika konsumen mencoba memakainya mereka merasa tidak nyaman.
Hal ini bisa menjadi alert warning kamu gagal memperhatikan added value bisnis sepatu dari perspektif kenyamanan.
Hampir sama dengan tahan lama, kenyamanan sepatu itu menawarkan nilai fungsional bagi konsumen.
Kamu harus mempertimbangkan bahan baku produk sepatu yang kamu jual agar nyaman dipakai.
Biasanya, bahan yang paling baik digunakan di bagian dalam sepatu harus bersifat lembut dan anti lecet.
Ketika konsumen nyaman menggunakan produk sepatu, maka ia akan secara tidak langsung mempromosikan produk kamu ke kerabat terdekatnya.
Siap Menerapkan Added Value untuk Bisnis Sepatumu?
Sekarang, kamu sudah memahami beberapa added value untuk bisnis sepatu milikmu yang perlu pertimbangan lebih lanjut.
Kepuasan konsumen juga bentuknya beragam supaya tertarik atau bahkan repurchase produk sepatu kamu.
Pastikan beberapa hal berikut:
- Model sepatu tidak ketinggalan zaman
- Berwarna yang cukup menarik atau mengikuti tren
- Memiliki box packaging yang menarik
- Harga sepatu yang kamu tawarkan terjangkau
- Berkualitas tahan lama
- Menawarkan nilai kenyamanan
Itu dia keenam added value untuk bisnis sepatu untuk meningkatkan penjualan produk bisnismu.
Tetaplah berinovasi dan kembangkan bisnis kamu lebih baik lagi!
