Tingginya kebutuhan masyarakat membuat kecepatan akses keuangan terus meningkat, sehingga membuat penggunaan kartu kredit walaupun memiliki bunga tapi malah semakin populer.
Apalagi untuk masyarakat kalangan muda, yang memang sudah mengadaptasi ekosistem cashless dalam transaksi keuangan sehari-hari.
Tidak dapat dipungkiri, adanya kartu kredit memang sangat membantu kehidupan masyarakat.
Kamu bisa menggunakannya untuk melakukan pembayaran non-tunai secara cepat dan instan.
Bahkan, menjadikannya sebagai dana darurat untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Tapi, tentu saja dalam penggunaannya terdapat biaya yaitu bunga, yang akan dibebankan sebagai ganti dari kemudahan layanannya.
Rata-rata biaya bunga yang dibebankan berkisar 2%, namun jumlah tersebut juga tergantung dari ketentuan masing-masing bank penerbit.
Nah, kira-kira bagaimana sih perhitungan bunga kartu kredit?
Lalu, berapa biayanya per bulan ?
Yuk, kita bahas lebih lanjut di bawah!
Perhitungan Bunga Kartu Kredit
Sebagai pengguna kartu kredit, tentu harus mengetahui berapa besaran bunga yang dibebankan oleh pihak bank penerbit.
Dengan demikian, kamu bisa menggunakan kartu kredit degan lebih baik dan bijak.
Selain itu, dengan mengetahui berapa bunganya, kamu dapat mengira berapa pengeluaran yang harus disiapkan untuk membayar cicilan kartu kredit.
Sebenarnya, rata-rata bunga dari kartu kredit adalah tidak lebih dari 2,25%.
Tetapi, untuk menghitung jumlah bunganya biasanya akan menggunakan bunga harian.
Hal tersebut dilakukan supaya lebih mudah proses perhitungan denda jika ada keterlambatan pembayaran dan menghitung selisih tagihan.
Supaya lebih mudah mengerti cara penghitungannya, mari lihat studi kasus berikut:
Studi Kasus
Asumsikan kamu melakukan transaksi kartu kredit pada tanggal 1 Januari 2022 dengan nilai Rp7 juta.
Sementara itu, periode cetak tagihan dilakukan setiap tanggal 25 Januari dengan bunga 2,25% per bulan.
Maka, perhitungan bunga kartu kredit adalah 2,25% x 12 bulan / 365 hari = 0,00073/hari.
Nah, setelah itu hitung selisih tanggal transaksi dengan tanggal cetak tagihan.
Jadi, jika kamu melakukan transaksi pada 1 Januari 2022, maka selisihnya adalah 24 hari.
Jadi, kamu bisa menghitung bunga kredit sebagai berikut:
Bunga kartu kredit = Rp7 juta x 0,00073 x 24 = Rp122.640
Semakin besar jumlah transaksi yang kamu lakukan, maka semakin besar pula bunga yang dibebankan.
Maka dari itu, kalau kamu memang rutin menggunakan kartu kredit, wajib mengalokasikan dana lebih dari total transaksi untuk membayar bunganya.
Memang sih, biasanya kamu akan mendapatkan rincian laporan penggunaan kartu kredit setiap bulan, namun kalai kamu mengetahui berapa besaran bunganya akan lebih mengontrol pengeluaran.
Selain mengeluarkan uang untuk membayar bunga dari kartu kredit, akan lebih bijak kalau kamu juga mendapatkan bunga untuk mengembangkan dana.
Bagaimana caranya?
Kamu dapat mendanai di KoinRobo dari KoinWorks, yang menawarkan bunga terprediksi sebagai keuntungan 4% – 15% per tahunnya.
Selain itu, cara melakukannya juga mudah melalui aplikasi online, dan bisa dengan modal minim Rp100.000.
Bagaimana dengan Biayanya?
Setelah mengetahui berapa jumlah bunga dan perhitungannya, kamu juga harus mengetahui biaya apa saja yang akan dikenakan.
Biasanya, ada beberapa biaya yang dibebankan, mulai dari biaya administrasi tahunan, biaya denda hingga penarikan uang tunai.
Yuk, ketahui lebih lengkap di bawah!
Biaya Administrasi Tahunan
Iuran tahunan kartu kredit terbagi atas iuran kartu utama dan kartu tambahan. Dua jenis kartu ini memilki biaya iuran yang berbeda-beda. Ada juga bank yang memberikan promo berupa gratis iuran tahunan selama pemakaian.
Biaya ini dibebankan sebagai iuran tahunan untuk kartu utama dan kartu tambahan yang memiliki biaya berbeda-beda.
Umumnya, biaya administrasi untuk kartu utama berkisar antara Rp120 ribu hingga Rp1 juta, tergantung dari jenis kelas kartu kredit yang dimiliki.
Sedangkan untuk biaya admin kartu tambahan mulai dari Rp60 ribu hingga Rp350 ribu, tegrantung jenis kartu utamanya.
Guna dari biaya tahunan ini, adalah untuk layanan fasilitas dan benefit dari kartu kredit.
Semakin bagus fasilitasnya, semakin tinggi biaya tahunannya.
Tapi, ada juga lho pihak bank yang memberikan promo gratis biaya administrasi selama beberapa tahun.
Biaya Denda Keterlambatan Pembayaran
Biaya ini harus kamu hindari, maka dari itu jangan sampai kamu menunggak dalam melakukan pembayaran kartu kredit.
Adapun, berdasarkan Bank Indonesia denda keterlambatan pembayaran yang dibebankan adalah 1% dari nilai tagihan.
Walaupun hanya 1%, tapi bayangkan kalau kamu memiliki tagihan yang banyak, tentu biaya ini bisa menjadi besar.
Biaya ini akam langsung masuk ke tagihan kamu, jika telat membayarkan tagihan beserta bunga kartu kredit pada tanggal jatuh tempo.
Gunakan kartu kredit dengan bijak, supaya tidak terlilit hutang, ya.
Biaya Penarikan Tunai
Kartu kredit memiliki fasilitas gestun atau gesek tunai melalui ATM, namun tentu saja dikenakan biaya bunga.
Tapi, jumlahnya beda dengan bunga kartu kredit 2,25%, saat melakukan tarik tunai biasanya rata-rata dibebankan hingga 4% per transaksi.
Jadi, misalnya kamu melakuan penarikan tunai kartu kredit sebesar Rp10 juta, maka biaya yang dibebankan adalah Rp400.000
Selain itu, aktivitas tarik tunai ini juga akan dibukukan pada periode tagihan.
Artinya, kamu juga akan dikenakan bunga kartu kredit sebesar 2,25% itu.
Jadi, Rp10 juta + Rp200.000 + selisih bunga yang terjadi pada tanggal penarikan hingga tanggal cetak periode tagihan.
Cukup besar, bukan?
Makanya, cara ini sebenarnya tidak direkomendasikan dan hanya dianjurkan bila memang sifatnya sangat mendesak.
Perlu diingat untuk melakukan Tarik Tunai di ATM resmi, ya.
Nah, itulah pembahasan tentang perhitungan bunga kartu kredit serta biaya-biaya yang berkaitan.
Semoga dengan informasi ini, membuat kamu lebih bijak menggunakan kartu kredit untuk transaksi keuangan sehari-hari, ya!
