Berinvestasi merupakan sebuah bentuk simpanan masa depan yang menguntungkan dan bisa juga dipersiapkan untuk menjadi simpanan hari tua kala Anda sudah tidak bekerja lagi di perusahaan. Ada berbagai macam bentuk strategi investasi baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu bentuk investasi yang populer di masyarakat adalah reksadana. Reksadana merupakan salah satu investasi dengan cara mengumpulkan uang atau dana dari beberapa investor berbeda dan kemudian dana itu dijadikan satu dan berikutnya diinvestasikan kembali ke dalam suatu bentuk kepemilikan saham, bisa juga obligasi maupun instrumen uang jangka pendek lainnya sesuai keinginan Anda. Dalam prakteknya, investor ini dikelola oleh manajer yang nantinya bisa mengambil keputusan terkait keuangan seperti halnya mengambil keuntungan, memperkecil tingkat kerugian, menutup portfolio bahkan diversifikasi portfolio. Untuk nilai kepemilikannya lebih dikenal dengan NAB.
NAB merupakan nilai aktiva bersih yang dihitung per hari sesuai dana yang terkumpul kemudian dibagi dengan saham atau jumlah kepemilikan yang telah beredar sebelumnya. Ada beberapa kelebihan dari reksadana yang perlu diketahui yaitu:
Dapat dibeli dengan bagian kecil
Bila saham hanya dapat dibeli dalam jumlah minimum tertentu, maka reksadana dapat dibeli dalam jumlah yang kecil. Sebagai contoh, mungkin Anda tidak akan memperoleh apa-apa dengan membeli saham menggunakan Rp 1 atau 2 juta namun reksadana bahkan bisa dibeli dengan harga Rp 100 atau 200 ribu.
Likuiditas
Bila berbicara mengenai likuiditas, maka reksadana tergolong yang paling likuid karena dapat dicairkan kapan saja dengan mengikuti NAB yang berlaku. Namun memang pencairan itu bisa dilakukan setelah NAB telah diputuskan sehingga lebih baik bagi Anda untuk menemukan orang yang paling tepat melakukan hal ini.
Membeli dalam skala besar
Untuk kelebihan yang ini, maka sebaiknya digunakan contoh. Anggap saja Anda membeli barang dalam jumlah grosir atau banyak dengan alasan harga akan jauh lebih murah daripada eceran. Sama halnya dengan reksadana dimana jika membeli dalam jumlah yang besar, maka biaya transaksi akan berkurang sehingga menguntungkan investor.
Adanya diversifikasi
Berbicara mengenai cara penyelesaian atau menghadapi resiko, maka manajemen yang paling baik adalah dengan menggabungkan jenis-jenis instrumen investasi yang berbeda ke dalam satu portfolio. Sebagai contoh Anda membeli instrumen investasi dalam sektor perbankan maupun telekomunikasi. Secara tidak langsung Anda telah menurangi resiko sebab keduanya mempunyai line business yang berbeda dan resikonya tak akan fatal.
Akan tetapi, ada pula beberapa kelemahan dari reksadana yang diambil dari beberapa kelebihan yang dimiliki sehingga dapat menjadi referensi untuk Anda dalam menjalankan investasi sebagai berikut:
Keuntungannya fluktuatif
Sama seperti produk investasi lainyya, reksadana juga tak memiliki jaminan mengenai berapa keuntungan atau return yang akan diterima. Satu hal yang pasti, selalu ada nilai yang terdepresiasi atau turun dan tak seperti SUN maupun obligasi. Reksadana bisa mengalami fluktuasi harga karena mengikuti tren dari harga saham sehingga membuatnya ikut naik. Seperti membeli produk, maka Anda harus meneliti dulu sebelum membeli. Selain itu, reksadana tak akan dijamin oleh pemerintah serta jaminan beli kembali yang dilakukan perusahaan. Seandainya perusahaan bangkrut, maka Anda tidak akan memperoleh apapun.
Biaya pembayaran
Reksadana selalu memperoleh dukungan dari manajer investasi yang melayani mereka. Namun tetap harus ada biaya tertentu yang dibayarkan dan dalam reksadana, ada dua hal yang termasuk ke dalam biaya yaitu pemegang saham dan pengelolaan tahunan. Pemegang saham itu pasti akan dibebankan pada investor sehingga menjadi tanggung jawab mereka untuk membayar. Biaya-biaya tersebut memang dibebankan pada investor tanpa melihat bagaimana performa dari produk maupun usaha yang dijalankan.
Adanya prospektus yang menyesatkan
Dalam reksadana seringkali banyak prospektus yang sifatnya menyesatkan karena hal ini akan membuat mereka berinvestasi pada tempat yang salah. Ada beberapa prospektus seperti aggressice funds, protective finds dan stable funds. Sebagai contoh protective funds yang ditempatkan pada instrumen investasi berbentuk saham dan untuk porsi kecilnya ditempatkan untuk instrumen yang dinilai lebih aman dan stabil. Sebaiknya selalu memeriksa portfolio dari instrumen investasi ini.
Dengan mengetahui kelebihan maupun kelemahan strategi investasi reksadana, maka Anda bisa menjadikannya referensi untuk benar-benar menemukan bentuk simpanan jangka pendek maupun panjang yang Anda inginkan.