5 Jenis Orang yang Tidak Mampu Mengelola Keuangan, Perbaiki Mulai Dari Sekarang! – Ada banyak sekali faktor yang akan menentukan apakah seseorang bisa berhasil mengelola keuangan atau tidak.
Dari banyak faktor tersebut, kebiasaan dan karakter Anda menjadi faktor penyebabnya.
Berikut ini 5 jenis orang yang tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. Pembahasan ini menjadi kesempatan untuk Anda memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Daftar Isi
5 Jenis Orang yang Tidak Mampu Mengelola Keuangan
Suka Menunda
Kesalahan terbesar dari pengelolaan keuangan adalah kebiasaan menunda. Misalnya saja, Anda suka menunda untuk membuat anggaran dan berusaha mencari alasan untuk tidak melakukannya.
Baca juga: 5 Hal Berikut Membuat Anda Paham Tentang Keuangan Saat Menerima Gaji
Mulailah menetapkan tujuan saat ini dan segera melakukan tindakan. Mulailah menetapkan anggaran, membuka rekening tabungan, dan membiasakan diri berinvestasi.
Menolak dan Tidak Peduli
Tipe orang seperti ini suka menolak bahwa mereka memiliki masalah keuangan, suka menunda membayar tagihan, memiliki hutang kartu kredit dan tidak berusaha untuk membayarnya, dan tidak memiliki tanggung jawab keuangan terhadap diri sendiri.
Tipe Pamer
Orang seperti ini akan selalu terobsesi untuk merasa lebih unggul dari orang lain secara finansial. Mereka akan melakukan apa saja agar terlihat lebih hebat dan lebih kaya dari orang lain.
Baca juga: Dibandingkan Menghamburkan Uang, 4 Selebritis Dunia Pilih Berhemat
Mulai dari membeli smartphone terbaru, membeli jam tangan mewah, membeli mobil, dan lain sebagainya. Hal yang salah adalah mereka memenuhi semua hal tersebut dengan cara berhutang.
Ingatlah bahwa kebiasaan pamer adalah sikap buruk yang bisa menghancurkan keuangan Anda. Meskipun memiliki karir yang hebat dengan gaji yang tinggi, Anda tetap akan memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan.
Apakah ingin melakukan kebiasaan di atas terus-menerus?
Orang yang Pesimis
Orang yang pesimis akan selalu merasa kalah sebelum mulai melakukan sesuatu.
Mereka tidak mau memulai mendanai karena berpikir tidak akan bisa mendapatkan imbal hasil, mereka tidak mau mengambil resiko karena takut dengan kegagalan, dan tidak berusaha untuk meminta promosi karena merasa pasti akan ditolak oleh pimpinan mereka.
Baca juga: 5 Kebiasaan Menghemat Anggaran yang Dilakukan Para Miliarder Dunia, Masih Mau Boros?
Solusi untuk mengatasi masalah pesimistis adalah mulai membangun motivasi secara perlahan. Miliki semangat untuk berjuang dan memulai sesuatu serta jangan pernah takut gagal.
Kurang Informasi
Mereka yang kurang informasi tidak akan pernah mengetahui cara pasar keuangan bekerja, cara memulai mendanai, dan cara mengelola keuangan dengan baik.
Kurangnya pengetahuan dan informasi akan menyebabkan mereka berpotensi kehilangan uang di masa depan. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya kapasitas untuk mengelola keuangan dengan baik.
Baca juga: Banyak Orang Kaya Menyesali 4 Pembelian Besar Ini, Apa Saja?
Oleh karena itu, Anda harus memiliki kemauan untuk terus belajar dan menambah pengetahuan keuangan. Jangan pernah berhenti belajar dan teruslah membaca buku dari para ahli keuangan terkemuka di dunia.
Jika telah memiliki dasar keuangan yang baik, maka inilah saatnya untuk menerapkannya di kehidupan nyata. Mulailah menjalani hidup hemat, menjalankan anggaran, dan membiasakan diri berinvestasi.
Sebagai langkah awal, Anda bisa berinvestasi di KoinWorks yang bisa dimulai dengan modal Rp100.000 saja. Dengan modal yang sangat minim potensi imbal hasil yang bisa didapatkan mencapai lebih dari 21% per tahun. Menarik sekali bukan?
KoinWorks juga memiliki fitur RoboLending yang mampu mengotomatisasikan pendanaan Anda, dan bunganya pun juga sudah terprediksi. Cocok untuk investor sibuk seperti Anda!
https://www.youtube.com/watch?v=ekyG8zseI9Q
Demikianlah 5 jenis orang yang tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. Jika Anda termasuk tipe orang seperti yang dicontohkan di atas, maka tidak perlu khawatir.
Masih ada kesempatan dan waktu untuk belajar memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
