Adanya sentimen positif dalam perkembangan ekonomi global dan tren pemulihan ekonomi Indonesia dapat menjadi angin segar bagi pelaku UKM terutama di sektor ekspor dan impor untuk kembali bangkit
Jakarta, 13 November 2020 – Ketidakpastian ekonomi global yang terjadi di sepanjang tahun 2020 dan disebabkan oleh pandemi COVID-19 juga kebijakan beberapa negara di dunia diprediksi akan segera bergerak menuju pemulihan .
Di Indonesia sendiri, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani juga mengatakan tren menuju pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat pada kuartal ketiga, dimana terjadi pembalikan setelah sebelumnya terkontraksi di kuartal kedua.
Menurutnya, dengan adanya perbaikan ekonomi global dan keberadaan vaksin, tren pemulihan ekonomi Indonesia diharapkan dapat lebih terakselerasi.
Hal-hal tersebut tentunya juga menjadi kabar baik bagi pelaku bisnis di Indonesia termasuk sektor UKM yang sebelumnya terdampak penurunan ekonomi dan bisnis.
KoinWorks sebagai platform Super Financial App yang menghadirkan ragam inovasi dan solusi layanan keuangan untuk kebutuhan personal maupun bisnis, percaya perkembangan ekonomi global dan Indonesia yang terjadi dapat menjadi angin segar bagi pengguna termasuk bagi pelaku UKM yang bisnisnya sempat terdampak akibat ketidakpastian ekonomi yang terjadi.
Benedicto Haryono, selaku CEO & Co-founder KoinWorks mengatakan, “Pergerakan ekonomi global dan Indonesia yang menuju pemulihan tentunya menjadi harapan bagi seluruh masyarakat dunia tak terkecuali bagi pelaku sektor UKM di Indonesia.
Sentimen negatif yang sebelumnya terjadi akibat pandemi sempat memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada perkembangan bisnis pelaku UKM di dalam portofolio KoinWorks termasuk mereka yang usahanya mengandalkan aktivitas ekspor dan impor.
Melihat adanya potensi pemulihan ekonomi, KoinWorks berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan bisnis pelaku UKM sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada melalui penyediaan akses pembiayaan serta inovasi dan solusi transaksi digital lainnya yang sedang dikembangkan oleh KoinWorks.”
Berdasarkan hasil interview dengan beberapa peminjam di portofolio KoinWorks yang merupakan pelaku UKM yang bisnisnya bergerak pada kegiatan usaha ekspor dan impor, diketahui bahwa perkembangan ekonomi global saat ini diharapkan dapat membuka kesempatan lebih besar lagi bagi mereka untuk dapat memasarkan produknya ke lebih banyak negara.
Pelaku UKM ini sendiri terdiri dari beberapa sektor usaha seperti sektor kontraktor, trading sawit, IT, elektronik, trading FMCG, dll. Seperti sektor UKM lain yang sempat terpukul akibat pandemi COVID-19, sektor UKM yang memiliki aktivitas ekspor impor ini pun ikut terkena dampaknya.
Terutama saat awal penyebaran COVID-19 yang menyebabkan jalur perdagangan luar negeri sempat ditutup oleh banyak negara. Dampak yang dirasakan tersebut pun terlihat dari adanya penurunan transaksi bisnis juga omset hingga 50%.
Melalui berbagai program dukungan dan pendampingan yang KoinWorks lakukan semenjak berkembangnya pandemi COVID-19 di Indonesia pada Maret 2020 hingga September 2020 lalu, yang diketahui pula bahwa 88% pinjaman yang disalurkan ke berbagai sektor UKM di periode tersebut masih memiliki status pengembalian yang lancar dengan tercatatnya pula kenaikan omset yang diperoleh oleh pelaku UKM setelah menerima pembiayaan dari KoinWorks hingga 30-40%.
Hal ini tentunya menjadi pembuktian pula akan keseriusan KoinWorks untuk mendukung pelaku UKM di dalam portofolio KoinWorks dengan tetap menjaga kualitas pinjaman untuk didanai oleh ratusan ribu pendana KoinWorks telah memberikan hasil yang membanggakan.
Kualitas pinjaman yang terus KoinWorks jaga ini juga tak terlepas dari pembaharuan berkala pada sistem skoring kredit yang menyesuaikan terus dengan kondisi terkini sehingga dapat terus menghasilkan pinjaman berkualitas.
“Saat ini KoinWorks juga sedang fokus untuk mengembangkan inovasi yang dapat mendukung perkembangan bisnis pelaku bisnis dan UKM. Inovasi ini kami kembangkan sebagai bentuk nyata dari komitmen kami dalam memberikan dukungan tanpa henti demi kemajuan para pelaku UKM Indonesia.” tutup Benedicto.