Bagi supplier, tempo pembayaran seperti aliran darah. Setiap supplier berharap agar dibayar tepat waktu dengan tempo sependek mungkin. Ini mimpi indah yang diinginkan agar cash flow bisnis tetap lancar.
Faktanya, 60% supplier telat dibayar menurut PrimeRevenue. Penyebabnya ada banyak, bisa karena buyer yang belum dibayar oleh mitranya, ini sering terjadi dalam bisnis. Selain itu, ada juga yang berkaitan dengan operasional seperti proses approval invoice yang lama dan masih mengelola invoice secara manual. Lakukanlah 3 hal ini untuk mengatasi masalah tersebut.
Daftar Isi
Menetapkan syarat dan ketentuan pembayaran yang jelas
Langkah pertama yang harus kamu ambil dalam mengelola tempo pembayaran B2B adalah dengan merumuskan syarat dan ketentuan pembayaran yang sangat jelas. Hal ini penting untuk menghindari kebingungan dan memastikan bahwa mitra bisnis kamu memahami dengan tepat apa yang diharapkan dari mereka. Berikut adalah contoh bagaimana kamu dapat melakukan hal ini:
Pertama, tetapkan syarat dan ketentuan pembayaran yang jelas. Ini meliput beberapa faktor seperti:
- Tanggal waktu pembayaran
Penetapannya tergantung dari kesepakatan antara supplier dan buyer. Dan, biasanya pemberian tempo juga berbeda-beda dari masing-masing bidang bisnis.
- Metode pembayaran
Ini biasanya mengikuti metode yang disediakan supplier, contoh uang tunai atau transfer bank. Alangkah baiknya, jika buyer bisa memilih sendiri metode yang diinginkan. Untuk mewujudkannya, kamu bisa menggunakan platform pembayaran bisnis, agar bisa digunakan langsung tanpa ribet menyediakannya. - Sanksi telat bayar
Jika diperlukan, Sanksi keterlambatannya biasanya berupa denda sejumlah 1-2% dari jumlah invoice yang belum dibayar.
Dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan secara eksplisit seperti ini, kedua belah pihak memiliki panduan yang jelas tentang bagaimana proses pembayaran harus berjalan, serta konsekuensi jika ada keterlambatan pembayaran.
Lebih efisien dengan invoice digital
Mengelola proses faktur secara efisien adalah kunci dalam memastikan pembayaran tepat waktu dalam bisnis B2B. Salah satu cara terbaik untuk mencapai ini adalah dengan mengadopsi invoice digital. Ini bermanfaat untuk memperlancar proses penagihan bisnis.
Invoice digital dapat diprogram untuk mengirimkan invoice secara tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, serta mengingatkan kamu jika ada faktur yang belum dibayar.
Yang terpenting, bisa tahu kapan invoice akan jatuh tempo. Dengan begitu, kamu bisa mengingatkan buyer untuk membayar invoice sesuai jatuh tempo pembayaran. Bahkan, invoice digital punya pengingat pembayaran otomatis, lebih praktis kan?
Berikan metode pembayaran kartu kredit
Ada cara efektif untuk mengelola tempo untuk buyer kamu dengan arahkan dengan penggunaan kartu kredit untuk memberikan perpanjangan tempo, tanpa harus mengorbankan cash flow kamu sebagai Supplier. Gimana caranya?
Dengan memanfaatkan produk bank yakni buyer akan membayar invoice dengan kartu kredit, dan mereka akan membayar tagihan sesuai dengan jatuh tempo kartu kredit, sehingga apabila kamu memberikan tempo 5 hari ke buyer,
Mereka akan memiliki tambahan tempo dari kartu kredit yang rata sekitar 30-45 hari jadi jika disimpulkan, buyer akan mempunyai total tempo 50 hari (diambil batas batas rata-rata tempo kartu kredit) tanpa perlu kamu sebagai supplier menyediakannya
Dengan begitu, kamu tidak usah memberikan perpanjangan tempo dan menerima pembayaran sesuai jatuh tempo. Ini menjadi jalan terbaik, sekaligus membuat buyer makin betah bertransaksi dengan kamu.
Kesimpulan
Mengelola tempo pembayaran dalam bisnis B2B dengan bijak adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan kamu. Dengan menetapkan syarat dan ketentuan yang jelas, menggunakan invoice digital, menawarkan insentif untuk pembayaran cepat dan memantau pembayaran secara rutin.
Kamu dapat mengoptimalkan arus kas dan memperkuat hubungan bisnis kamu dengan mitra bisnis kamu. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan kamu dapat beroperasi dengan lebih lancar dan lebih efisien dalam ekosistem B2B.