Terkadang, orang dihadapkan dengan beberapa pilihan sehingga ia bisa memilih mana yang terbaik bagi dirinya. Namun, tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki pilihan lain sehingga mau tidak mau pilihan tersebut harus diambil. Tentu, tidak semua orang ingin mengajukan pinjaman pribadi termasuk juga pinjaman pribadi tanpa agunan. Namun, terkadang kondisi ekonomi atau keuangan yang kemudian mendorong untuk mengambil pinjaman ini. Hanya saja, tidak semua pinjaman dapat diterima dengan mudah.
Paling tidak, ada 7 faktor yang menyebabkan pengajuan pinjaman gagal. Silahkan diperhatikan.
Kegagalan Verifikasi
Gagal verivikasi bisa disebabkan oleh banyak hal. Ketika Anda mengisi form pengajuan pinjaman, Anda juga akan diminta untuk menuliskan nomer yang bisa dihubungi baik nomer pribadi maupun no kantor. Pihak pemberi pinjaman atau lender bisa saja tidak menghubungi Anda dan itu artinya pengajuan pinjaman telah ditolak. Bisa saja penulisan form yang tidak jelas, nomer yang dihubungi tidak aktif atau saat dihubungi tidak dijawab. Ada banyak hal yang terjadi saat proses verifikasi.
Penipuan atau Fraud
Selanjutnya, yang membuat pengajuan pinjaman ditolak adalah pemalsuan data atau fraud. Memalsukan data diri, dokumen atau informasi lain merupakan kesalahan fatal dalam dunia perkreditan atau perbankan. Oleh sebab itu, jika terbukti palsu, bukan saja satu pihak bank atau lender yang akan menolaknya tapi juga bank bank lain. Nama peminjam yang memalsukan data juga bisa masuk ke dalam Black List, yang artinya, pengajuan apapun di waktu mendatang akan ditolak.
Dokumen Tidak Terbaca
Walau formulir sudah diisi lengkap dan terbaca, bisa saja dokumen yang diberikan tidak terbaca saat proses verifikasi. Hal ini bisa disebabkan beberapa hal seperti hasil fotokopi yang tidak jelas, penulisan yang tidak jelas dan berbagai hal lain. Kalau dokumen tidak terbaca, maka proses selanjutnya tidak bisa dijalankan. Artinya, pengajuan pinjaman tidak akan diproses karena dokumen yang diberikan tidak terbaca oleh sistem mereka bisa juga oleh sistem komputerisasi yang mereka gunakan.
Jumlah Kredit yang Diajukan Terlalu Besar
Faktor selanjutnya adalah jumlah kredit yang diajukan terlalu besar. Tentunya, setiap peminjam atau borrower ingin mengajukan jumlah kredit yang besar dengan harapan ia akan membangung usaha atau uang yang didapat bisa digunakan banyak hal. Namun, setiap pinjaman akan dikenai batasan atau limit tergantung dari jumlah penghasilan atau hal lain. Oleh sebab itu, pengajuan pinjaman termasuk pinjaman pribadi tanpa agunan, jika terlalu besar dan melebihi limit, maka tidak akan diproses alias ditolak oleh pihak bank.
Tunggakan Tagihan Kartu Kredit
Jika semua proses di atas sudah dijalankan dimulai dari verifikasi OK, No Fraud, dokumen juga terbaca, jumlah kredit yang diajukan juga sudah sesuai, namun bukan serta merta pihak bank atau lender akan meminjamkan uang begitu saja. Pihak bank akan melihat berapa tagihan kartu kredit yang sudah menunggak. Jika tagihan yang menunggak tidak bisa ditolerir, maka bisa dipastikan pengajuan pinjaman juga akan ditolak oleh bank. Bank tidak mau mengambil resiko.
Sejarah Kredit Buruk
Pihak Bank juga akan melihat sejarah kredit peminjam atau borrower melalui BI Checking. Jika hasil dari BI Checking ini negatif, artinya sejarah kredit buruk bisa telalu banyak denda, terlambat membayar dan berbagai hal lain, maka pangajuan pinjaman juga akan ditolak oleh bank. Sekali lagi, Bank tidak mau mengambil resiko yang besar.
Faktor X
Ya, tidak bisa dipungkiri jika kegagalan dalam mengajukan pinjaman juga bisa disebabkan karena faktor X. Faktor X ini bermacam-macam bentuknya dan tidak bisa dengan mudah untuk dimengerti. Jika semua proses dari awal sampai akhir sudah OK, lalu ternyata ditolak maka berarti faktor X ini juga bekerja. Faktor X disini bisa apa saja termasuk kondisi ekonomi negara, kondisi keuangan bank dan lain sebagainya.
Dari beberapa poin diatas, memang sudah bisa diketahui bahwa meminjam sejumlah uang untuk keperluan apapun sudah menjadi bagian kebutuhan bagi sebagian orang. Namun, kegagalan dalam meminjam uang karena beberapa faktor di atas bukanlah akhir dari segalanya. Masih ada cara lain seperti meminjam pada keluarga, teman, atau di lembaga keuangan dengan sistem peer-to-peer lending yang kini mulai banyak muncul di masyarakat.