Belajar Kegagalan Bisnis Dari Nokia

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Pepatah itu benar adanya jika bisa mempelajari apa yang membuat kegagalan itu terjadi dan tidak mengulanginya di masa yang akan datang. Namun dalam berbisnis alangkah lebih baiknya ketika kegagalan bisa diminimalkan, karena semakin besar kegagalan yang didapatkan, maka bisnis akan semakin tenggelam dan semakin sulit untuk bisa bangkit kembali nantinya.

Bagi pebisnis, terutama di bidang mobile teknologi pasti mengenal brand Nokia yang kini sudah tidak terdengar lagi namanya di pasaran. Ada yang menyebutkan bahwa Nokia terlena sehingga gagal untuk melakukan inovasi dan mereka terlalu lama tidur bersama kesuksesan yang mereka raih di masa lalu. Kemudian ketika masa modern merubah segalanya, Nokia sudah terlambat untuk menyadari bahwa perusahaan sudah terlalu lama diam, meremehkan perusahaan kecil yang sekarang kemudian merajai industri. Dan inilah lima faktor yang menjadi penyebab Nokia mengalami kegagalan yang bisa diambil pelajaran dari kegagalan tersebut.

Terlalu sempit dalam mendefinisikan perusahaan mereka

Perusahaan Nokia berasal dan berkembang di sebuah desa kecil yang ada di Finlandia. Nokia awalnya hanya sebuah perusahaan kertas yang kemudian berkembang menjadi perusahaan elekteonik di tahun 1960-an. Setahun kemudian Nokia meluncurkan produk seluler Pertamanya  dengan nama Mobira Senator. Nokia kemudian menjadi leader bagi semua perusahaan ponsel yang ada di dunia. Keuntungan semakin melambung tinggi dan nilai saham semakin bertambah. Sayangnya perusahaan lain mulai bermunculan dengan tenaga ahli yang berkompetensi dimana koneksi data menjadi sebuah sistem komunikasi data di masa depan, bukan lagi komunikasi suara. Dan sayangnya Nokia baru menyadari hal ini di tahun 2013 saat divisi hardware Nokia diakuisisi oleh Microsoft dan disitulah akhir masa kejayaan Nokia yang menganggap remeh semuanya.

Bergerak terlalu lambat

Operasi sistem symbian merupakan sistem operasi yang berbayar dan tertutup untuk perubahan. Inilah yang membuat Nokia kemudian semakin meredup karena mereka terlambat untuk membuat sistem operasi symbian menjadi open source. Mereka melakukannya ketika Android sudah hadir dan diterima dengan baik oleh konsumen. Pergerakan yang terlalu lambat membuat Nokia perlahan-lahan ditinggalkan konsumen setianya.

Melupakan konsumen

Kondisi Nokia yang kekurangan tenaga ahli dalam hal software tidak menjadikan mereka sadar. Mereka pun tidak fokus pada compatibility aplikasi mereka. Justru yang dilakukan malah merancang sebuah handphone yang tidak bisa memainkan game yang biasa dimainkan. Alhasil konsumen pun tidak mau memilih mereka. Ini sama saja tidak memperhatikan kebutuhan konsumen yang artinya seperti membuat peti mati sendiri. Smartphone Nokia yang mempunyai platform Symbian dianggap gagal dan tidak diterima di pasaran karena tidak menarik perhatian konsumen yang ingin mendapatkan smartphone yang user friendly dan compatible dengan berbagai aplikasi yang mereka butuhkan.

Budaya inovasi gagal dikembangkan

Artinya Nokia tidak bisa merasa ada yang kurang. Mereka selalu puas dengan apa yang sudah mereka kerjakan. Tidak melakukan inovasi artinya tidak mampu menyelamatkan perusahaan dari ketergantungan pada usaha bidang hardware. Mereka puas dengan keberhasilan yang sudah dimiliki dan gagal dalam merencanakan perkembangan selanjutnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Tidak mendengarkan masukan

Masukan atau saran amatlah dibutuhkan oleh sebuah perusahaan karena perusahaan tidak bisa menilai kinerja diri sendiri secara efektif dan subjektif. Jika menilai diri sendiri biasanya yang dinilai adalah hal yang positifnya saja sedangkan yang negatifnya dibiarkan dan tidak ditindak lanjuti lagi. Padahal itulah yang harus diperbaiki. Perusahaan harus terbuka dengan saran dan kritik yang membangun dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan posisi yang baik di masa mendatang.

Penyebab kegagalan yang dialami oleh Nokia bisa menjadi pelajaran yang besar untuk semua pebisnis masa kini. Pikiran terbuka dengan perubahan yang ada adalah hal yang penting jika ingin terus bertahan dan berkembang dalam dunia yang dinamis ini. Sebuah pepatah mengatakan inovasi atau mati. Memang begitulah adaya, jika tidak melakukan inovasi maka akan tetap diam di tempat kemudian lama lama menjadi mati.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.