GPN adalah kependekan dari Gerbang Pembayaran Nasional.
GPN merupakan gerbang yang memiliki kegunaan untuk menjembatani pembayaran di Indonesia.
Kita bisa memakai kartu ATM GPN untuk memanfaatkan kemudahan dari GPN ini.
Pengguna jaringan GPN bisa dengan mudah melakukan transaksi di bank yang berbeda.
Terdapatnya logo burung garuda berwarna merah dengan diikuti tulisan GPN di bawahnya pada kartu ATM kita menunjukan bahwa kita merupakan pengguna kartu GPN.
Kita perlu mengetahui bahwa sistem jaringan pembayaran nasional ini hanya menjembatani transaksi yang terjadi di dalam negeri.
Untuk transaksi ke luar negeri, kita bisa menggunakan jaringan principal internasional, seperti VISA maupun MasterCard.
Jadi, apabila pada kartu ATM kita hanya terdapat logo GPN, maka kita tidak bisa melakukan pembayaran ke luar negeri dengan kartu tersebut.
Namun, apabila di kartu kita terdapat logo VISA ataupun MasterCard, maka kita bisa melakukan transaksi baik luar negeri maupun dalam negeri dengan menggunakan kartu tersebut.
Kita dapat dengan mudah mengenali kartu kita menggunakan sistem yang mana.
Lihatlah pada pojok kanan bawah kartu ATM kamu!
Di situ pasti terdapat salah satu di antara GPN, VISA, MasterCard atau jaringan principal lain.
Dari situlah kita bisa mengenali kartu ATM kita menggunakan jaringan yang mana.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem pembayaran ini, mari kita simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
Asal Usul GPN
Kemunculan GPN berawal dari kesadaran Bank Indonesia mengenai permasalahan sistem pembayaran di Indonesia yang begitu kompleks dan sangat tidak tertata.
Maka dari itu, BI atau Bank Indonesia pun memutuskan bahwa Indonesia membutuhkan suatu sistem pembayaran dalam negeri yang aman, efisien, dan andal dalam menangani permasalahan ini.
Negara Indonesia sendiri telah melakukan berbagai kajian yang mendalam sebelum meluncurkan sistem jaringan pembayaran nasional yang kita sebut dengan GPN ini.
Tim riset yang mengembangkan sistem ini membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun dalam melakukan pengkajiannya.
Hal ini menunjukan bahwa sistem pembayaran ini memang sudah matang dan masyarakat sudah bisa menggunakannya di seluruh Indonesia.
Bank Indonesia secara resmi mengumumkan peluncuran GPN pada akhir tahun 2017.
GPN menjadi topik hangat pada saat itu.
Media banyak mengangkat berita mengenai berbagai hal terkait jaringan ini seperti pengertian, sejarah, manfaat dan sebagainya.
Hingga saat ini, Bank Indonesia bersama dengan pemerintah bersikeras meminta seluruh bank sentral yang ada di Indonesia agar segera menerapkan sistem pembayaran nasional ini.
Setiap nasabah dari semua bank di Indonesia wajib memiliki minimal satu rekening yang menggunakan jaringan ini.
Kebijakan dari pemerintah tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan sistem pembayaran di Indonesia yang aman, efisien, dan andal.
Pemerintah mewajibkan kepada bank sentral di Indonesia untuk segera melaksanakan ketetapan itu sebelum tahun 2022 agar tujuan bisa tercapai sesegera mungkin.
Dengan adanya Gerbang Pembayaran Nasional ini, pemerintah bisa dengan mudah menyalurkan berbagai bantuan seperti salah satunya adalah bantuan non-tunai yang bisa langsung sampai ke tangan masyarakat.
Hal ini bisa memperkecil peluang untuk terjadinya tindak pidana korupsi.
Apa itu GPN?
GPN adalah jaringan principal dalam negeri yang memiliki kegunaan untuk mengintegrasikan antara satu bank dengan bank lainnya di dalam negeri.
Saat ini, kita hanya bisa menggunakan jaringan ini untuk transaksi di dalam negeri saja.
Perlu pengembangan lebih lanjut dan kerja sama dengan pihak luar negeri agar kita bisa menggunakan jaringan pembayaran nasional ini untuk transaksi ke luar negeri.
GPN memiliki peran sebagai gerbang yang berguna untuk mengintegrasikan antara satu bank dengan bank lainnya di dalam negeri.
Dengan adanya GPN ini, maka seluruh bank sentral di Indonesia bisa terhubung dan sistem pembayaran non-tunai di Indonesia bisa menjadi semakin tertata dan terkelola dengan baik.
Dengan terhubungnya seluruh bank di Indonesia ini, maka kita tidak harus menggunakan mesin EDC dari bank tertentu untuk melakukan transaksi.
Kita tetap bisa melakukan transaksi menggunakan kartu berlogo garuda merah dari Bank A meskipun menggunakan mesin EDC milik Bank B.
Apa itu Kartu ATM GPN?
Kartu ATM GPN merupakan kartu berlogo garuda merah yang diberikan kepada nasabah oleh pihak bank sentral agar bisa dipergunakan di mesin ATM GPN untuk melakukan transaksi non-tunai.
Pihak bank sentral biasanya memberikan opsi ini secara otomatis kepada nasabah yang memilih jenis tabungan dengan bunga paling kecil.
Hal ini dikarenakan biasanya nasabah yang memilih jenis tabungan tersebut, hanya menggunakan kartu itu untuk transaksi non-tunai dalam negeri yang biasanya dilakukan oleh perseorangan.
Kartu ini dapat digunakan untuk transaksi non-tunai di mesin EDC mana pun dan dari bank apapun.
Jadi, baik sebagai merchant ataupun masyarakat, tidak perlu membingungkan persoalan mengenai perbedaan bank sentral antara mesin EDC dan kartu.
Walaupun berbeda bank, transaksi non-tunai tetap bisa dilakukan.
Keuntungan menggunakan GPN
Gerbang Pembayaran Nasional ini memiliki berbagai keuntungan.
Salah satu keuntungan menggunakan ATM GPN di Indonesia adalah mampu menghemat cadangan devisa negara.
Kita bisa membantu pemerintah dalam menghemat cadangan devisa negara ketika menggunakan sistem GPN ini.
Dengan menggunakan jaringan, maka seluruh proses akan terjadi di dalam negeri.
Berbeda halnya ketika kita menggunakan principal internasional.
Ketika kita tidak menggunakan ATM GPN, maka devisa akan lari ke negara lain.
Hal ini membuat pemerintah harus menggunakan cadangan devisa negara untuk meneruskan transaksi kita.
Selain itu, ketika kita menggunakan kartu ATM GPN , maka prosesnya akan menjadi lebih efisien.
Sistem ini melakukan proses transaksi di dalam negeri sehingga tidak memerlukan biaya tambahan lain seperti ketika kita menggunakan jaringan internasional.
Sistem pembayaran nasional ini masih memiliki banyak keuntungan lain.
Kartu ATM GPN memberikan berbagai keuntungan baik bagi masyarakat maupun bagi merchant atau pelaku usaha.
Berikut merupakan pembahasannya.
Keuntungan menggunakan GPN bagi Masyarakat
Berikut merupakan beberapa keuntungan menggunakan GPN bagi masyarakat:
1. Dapat Melakukan Pembayaran di Mana pun
Kita bisa melakukan pembayaran dimanapun dengan menggunakan kartu ATM GPN ini.
Kita dapat melakukan hal itu karena sebagian besar bank sentral di Indonesia sudah saling terkoneksi dengan jaringan GPN ini.
Dengan terkoneksinya bank sentral di Indonesia, maka kita bisa melakukan transaksi antara satu bank dengan bank yang lainnya dengan mudah dan cepat.
Kita bisa merasakan kemudahan tersebut karena GPN menangani dan mengurus proses itu di dalam negeri, sehingga proses bisa selesai dengan cepat.
2. Keamanan Data Terjamin
GPN atau Gerbang Pembayaran Nasional menjamin keamanan data transaksi.
Dengan menanamkan chip di setiap kartu ATM GPN, GPN bisa menghindari segala tindak kejahatan di dunia perbankan.
Contoh tindak kejahatannya adalah skimming.
Kita pasti bisa mendapatkan rasa aman dari manfaat ini, terutama bagi kita yang masih awam dalam melakukan transaksi non-tunai.
Dengan mengandalkan keamanan yang ditawarkan ini, kita bisa melakukan transaksi non-tunai di mana pun dengan aman dan nyaman.
Selain itu, GPN melakukan proses terhadap data transaksi kita di dalam negeri.
Dengan demikian, data kita akan semakin aman karena tidak harus melalui proses di luar negeri terlebih dahulu.
3. Transfer dan Bayar Beda Bank Menjadi Lebih Murah
GPN juga menawarkan kemudahan dalam hal biaya.
Dengan menggunakannya, seluruh biaya transfer dan bayar ke beda bank akan lebih murah dibandingkan dengan biaya principal asing seperti VISA atau MasterCard.
GPN memberikan kemudahan itu dengan adanya standarisasi Merchant Discount Ratio atau sering juga disingkat MDR.
MDR sendiri merupakan biaya yang dibebankan oleh bank kepada merchant dan kemudian merchant biasanya membebankan biaya tersebut ke kita sebagai pelanggan mereka.
Dengan adanya standarisasi ini, maka kita hanya harus membayar biaya 1% dari jumlah transaksi yang kita lakukan di mesin EDC manapun.
Pemerintah mewajibkan kepada seluruh merchant untuk hanya membebankan biaya maksimal 1% ke pelanggan mereka.
Apabila terdapat merchant nakal yang membebankan biaya berlebihan ke pelanggan, maka kita sebagai pelanggan bisa melaporkan hal tersebut supaya pemerintah bisa segera menindaklanjuti.
Biaya 1% yang ditawarkan oleh MDR itu tergolong sangat rendah mengingat sebelum adanya GPN dan juga MDR ini, dulunya akan terpotong sekitar 2 s/d 3% saat melakukan transaksi di mesin EDC.
MDR sangat berguna dalam mengurangi biaya yang harus dikeluarkan saat melakukan pembayaran non-tunai. Inilah mengapa menggunakan GPN bisa menjadikan kita mengeluarkan biaya lebih murah saat melakukan transfer maupun bayar ke bank lain.
4. Biaya Administrasi Bulanan Lebih Murah
Kartu dengan logo GPN memiliki biaya bulanan yang lebih murah dibandingkan dengan kartu berlogo lain.
Kartu ini menawarkan biaya administrasi lebih murah Rp1.000 dibandingkan dengan biaya administrasi bulanan dari principal internasional.
Dengan menghadirkan biaya administrasi bulanan yang seribu rupiah lebih murah ini, kita sebagai masyarakat akan merasa sangat terbantu.
Kita bisa membayarkan biaya administrasi bulanan sedikit lebih rendah apabila kita menggunakan kartu ini.
Keuntungan menggunakan GPN bagi merchant
GPN juga memiliki berbagai keuntungan di sisi merchant atau penjual, di antaranya:
1. Satu mesin EDC bisa digunakan untuk berbagai kartu
Keuntungan yang pertama adalah satu mesin EDC dapat digunakan untuk berbagai kartu.
Artinya merchant hanya perlu menyediakan satu mesin EDC untuk melayani transaksi dari pembelinya.
Merchant tidak perlu lagi untuk menyediakan berbagai mesin EDC untuk menangani pembelian dari berbagai kartu debit pembeli.
Cukup satu mesin, sudah cukup untuk menangani semua kartu.
Hal ini sangat menguntungkan bagi merchant.
Merchant bisa menghemat banyak biaya dari keuntungan satu ini.
Biaya untuk pengadaan mesin EDC bisa terpangkas sangat banyak apabila melihat keuntungan yang satu ini.
Bagi seorang pelaku bisnis, pastinya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menghemat pengeluaran seperti ini.
Maka dari itu, sudah pasti banyak pelaku usaha di Indonesia yang langsung memanfaatkan kemudahan ini di mesin EDC mereka.
Dengan adanya hal ini, maka merchant akan menikmati kemudahan dengan hanya menyediakan satu mesin EDC saja yang sangat menghemat pengeluaran mereka dan pembeli juga akan merasakan kemudahan dengan mudahnya cara pembayaran melalui mesin EDC.
2. Standarisasi MDR
MDR merupakan singkatan dari Merchant Discount Ratio.
MDR adalah biaya yang dibebankan oleh bank kepada pelaku usaha.
Setiap kali terjadi transaksi menggunakan mesin EDC, maka akan terpotong sekian persen dari biaya yang kita bayarkan.
Inilah mengapa kadang terdapat pelaku usaha yang membebankan biaya MDR kepada pelanggannya.
Dengan adanya GPN ini, maka besaran MDR akan sama di seluruh Indonesia.
Itu berarti kita akan menggunakan mesin EDC yang telah menggunakan standarisasi biaya MDR.
Hal ini merupakan berita bagus bagi pelaku bisnis.
Dulunya, banyak pelaku bisnis yang bersaing dalam hal biaya semacam ini.
Semakin murah biaya yang ditawarkan, maka akan semakin banyak pelanggan yang datang.
Biaya seperti ini tidak memiliki standarisasi pada waktu itu.
Jadi, antara satu pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya memiliki biaya yang berbeda beda tergantung kesepakatan dengan pihak bank.
Ini pasti mempengaruhi keputusan merchant dalam membebankan biaya itu kepada pelanggannya.
Namun, dengan hadirnya GPN ini, sekarang semuanya memiliki biaya yang sama yaitu sebesar 1% dari total pembayaran.
Hal ini sangat bagus sehingga tidak ada lagi perbedaan biaya tambahan yang diberikan antara bank satu dengan bank yang lain kepada pelaku usaha.
3. Peningkatan Bisnis
Penggunaan GPN bisa membuat bisnis merchant mengalami peningkatan.
Peningkatan bisnis bisa terjadi karena kemudahan yang muncul dengan adanya jaringan pembayaran nasional ini.
Suatu bisnis yang memanfaatkan mesin EDC yang telah menerapkan standarisasi biaya MDR pasti akan lebih ramai dibandingkan dengan bisnis yang belum menggunakan mesin EDC serupa.
Hal itu sangat wajar karena pengunjung sudah pasti akan memilih tempat yang menggunakan fitur pembayaran yang mudah, cepat, dan juga aman.
Selain itu juga pengunjung bisa menggunakan kartu dari bank manapun untuk melakukan pembayaran pada bank yang telah memanfaatkan mesin EDC yang terkoneksi dengan jaringan GPN ini.
GPN menawarkan kemudahan seperti itu bagi pelaku bisnis.
Hal ini sudah pasti menggugah pelaku bisnis untuk segera menggunakan jaringan pembayaran nasional ini.
4. Keamanan Lebih Terjamin
Dengan menggunakan jaringan pembayaran nasional ini, maka keamanan data transaksi yang terjadi antara merchant dan pembeli akan lebih aman.
Dengan menanamkan chip pada mesin EDC dan kartu debit, maka merchant bisa mendapatkan keamanan tersebut.
Selain itu, GPN juga memproses data transaksi yang terjadi antara merchant dan pembeli di dalam negeri.
Proses tersebut semakin memperkuat data transaksi sehingga tidak perlu khawatir apabila data kita akan bocor ke luar negeri.
Gerbang Pembayaran Nasional sudah akan menyimpan dan menjaga baik baik data transaksi kita.
Sebagai pengguna GPN, kita hanya perlu melakukan transaksi non-tunai yang jelas-jelas saja.
Apabila kita baru saja mengenal orang asing, maka jangan sekali-kali sembarangan melakukan transfer ke orang tersebut.
Karena dalam hal ini, Gerbang Pembayaran Nasional hanya menjamin keamanan terhadap data transaksi yang kita lakukan.
GPN tidak membatasi kepada siapa kita akan melakukan transfer.
Pembatasan ataupun pemblokiran seperti itu biasanya memerlukan persetujuan dari bank sentral penyedia layanan kartu.
Jadi, GPN hanya bisa menjamin keamanan data transaksi kita, bukan berarti menghindarkan kita dari penipuan.
Karena bisa saja kecerobohan kita sendiri yang mengakibatkan terjadinya tindak penipuan.
Kerugian menggunakan GPN
Berikut merupakan beberapa kerugian dalam menggunakan GPN:
1. Pihak perbankan berpotensi mengalami kerugian
Sektor yang mengelola bidang perbankan akan menjadi pihak yang pertama kali merasakan potensi terjadinya kerugian.
Pihak perbankan merasakan potensi itu karena dalam penerapannya ini, GPN seperti mengatur segala hal di sektor transaksi non-tunai.
Perbankan yang tadinya bisa cukup bebas mengatur segala biaya transaksi, sekarang jaringan pembayaran nasional ini memberlakukan standarisasi bagi biaya seperti itu.
Kerugian dalam biaya transaksi pada mesin EDC
Dengan menerapkan kebijakan seperti ini, maka pendapatan yang masuk ke bank akan turun drastis.
Contohnya adalah ketika bank membebankan biaya transaksi ke merchant pada mesin EDC.
Sebelumnya, bank akan menerima 2 s/d 3% dari jumlah pembayaran.
Jadi, misal jumlah pembayarannya adalah Rp100.000, maka bank akan menerima Rp2.000 s/d Rp3.000 dan merchant akan menerima sisanya yaitu Rp98.000 s/d Rp97.000.
Sedangkan sekarang, bank hanya menerima 1% dari jumlah pembayaran atau dalam kasus di atas, pihak bank hanya memungut biaya transaksi sebesar Rp1.000 sehingga merchant akan menerima Rp99.000.
Kerugian dalam biaya pengadaan kartu
Selain turunnya pendapatan yang masuk, pihak perbankan juga akan mengalami pembengkakkan dalam pengeluaran mereka.
Pihak perbankan harus mengeluarkan biaya lebih banyak dalam hal pengadaan jenis kartu.
Mereka wajib mengantisipasi biaya itu karena sudah pasti pihak perbankan harus mencetak berbagai jenis kartu.
Yang sebelumnya hanya mencetak kartu dengan jaringan VISA dan MasterCard, kini pihak perbankan wajib mencetak dan menerbitkan kartu dengan jaringan GPN.
Hal itu berdasarkan ketetapan dari pemerintah dimana setiap nasabah bank sentral wajib memiliki minimal satu kartu ATM yang menggunakan jaringan GPN.
Dengan ketetapan ini, maka bisa dipastikan pihak bank sentral wajib mencetak dan kemudian menyediakan minimal satu kartu ATM GPN bagi nasabahnya.
2. Belum terhubung dengan jaringan e-commerce luar negeri
Kita sebagai masyarakat yang menggunakan kartu GPN sebagai transaksi sehari-hari juga akan mengalami kerugian.
Kita tidak bisa menggunakan kartu GPN untuk transaksi ke luar negeri.
Dengan belum terhubungnya GPN dengan jaringan luar negeri, maka kita tidak bisa membayar segala bentuk tagihan dari e-commerce luar negeri dengan menggunakan kartu GPN ini.
Dengan kata lain, kita masih harus mengandalkan jasa principal internasional seperti VISA atau MasterCard untuk menangani transaksi ini.
Itu juga berarti bahwa kita harus memiliki setidaknya dua kartu debit untuk rekening kita yang mana satunya menggunakan jaringan GPN untuk transaksi di dalam negeri, dan satu lagi menggunakan jaringan principal asing untuk melakukan transaksi ke luar negeri.
Namun, saat ini Bank Indonesia bersama dengan pemerintah masih terus berusaha untuk mengembangkan sistem pembayaran nasional ini agar kita segera bisa menggunakannya untuk melakukan transaksi ke luar negeri.
Hal ini memang terbilang sulit melihat bagaimana respon principal asing dengan kemunculan GPN ini.
Kita sebagai masyarakat Indonesia dan pengguna kartu GPN hanya bisa menunggu kabar baik dari pemerintah mengenai jaringan pembayaran nasional ini saja.
3. Tetap memberlakukan biaya administrasi bulanan
Meskipun lebih rendah, jaringan GPN tetap memberlakukan biaya administrasi bulanan.
Sebagai jaringan pembayaran nasional, pasti masyarakat menginginkan jaringan pembayaran dengan biaya bulanan yang gratis agar saldo di dalam rekening bisa aman tanpa terpotong ketika tidak digunakan sama sekali.
Terkait hal ini, kita juga hanya bisa menunggu seperti apa kebijakan Bank Indonesia maupun pemerintah untuk permasalahan ini.
Tapi, biaya administrasi bulanan ini sebenarnya merupakan hal yang wajar sebagai biaya jasa pengelolaan dana kita.
Itulah beberapa poin penting terkait dengan GPN yang harus dipahami.
Semoga bisa menambah pengetahuanmu di dunia perbankan dan keuangan, ya!