Kuliah S2 atau Menikah? 4 Hal Ini Bisa Jadi Pertimbangan

Kuliah S2 atau menikah

Setelah lulus S1, umumnya ada dua pilihan yang membuat kamu bingung.

Pilihan tersebut tidak lain adalah melanjutkan kuliah S2 atau menikah?

Baik laki-laki maupun perempuan, keduanya bisa memiliki kekhawatiran yang sama tentang hal tersebut.

Sebab masa-masa setelah lulus kuliah S1 menjadi waktu yang krusial untuk menentukan bagaimana kamu akan menjalani hidup di masa depan.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan kamu bingung untuk memilih satu di antara dua pilihan.

Kamu bisa saja merasa melanjutkan studi ke jenjang Strata-2, atau pascasarjana, dengan menikah adalah dua hal yang sama pentingnya.

Namun, kedua hal tersebut tidak bisa diputuskan secara spontan begitu saja tanpa pertimbangan yang matang.

Keduanya memiliki porsi tanggung jawab yang besar serta memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan berbagai hal agar mendapatkan faktor penentu yang bisa membantu kamu memilih satu di antara dua pilihan tersebut.

Lantas bagaimana cara mempertimbangkannya?

4 hal ini akan membantu kamu menemukan jawabannya.


Faktor yang bisa membantu kamu menentukan pilihan antara kuliah S2 dan pernikahan, seperti 4 hal di bawah ini.

Prioritas Hidup

Rata-rata alasan orang yang melanjutkan kuliah S2 diantaranya karena memiliki cita-cita yang harus dikejar, dan jalan terbaiknya adalah dengan menempuh kuliah S2. 

Bila kamu bercita-cita ingin menjadi seorang dosen, ilmuwan, psikolog, dokter, ataupun pengacara, maka kamu perlu memprioritaskan kuliah S2.

Sebab deretan profesi tersebut memerlukan gelar S2 sebagai spesifikasi utamanya.

Lulusan S2 juga memiliki peluang kerja yang lebih tinggi sebab memiliki latar belakang keahlian yang kredibel.

Sebab salah satu syarat kuliah S2 adalah memiliki pengalaman kerja yang berhubungan dengan jurusan yang dipilih, jadi hal tersebut bisa menjadi portofolio keahlian di dunia kerja nanti.

Apabila kamu memiliki cita-cita ingin menjadi seorang ibu atau ayah, maka menikah harus kamu prioritaskan.

Walau di tengah ramainya gelar ‘wanita karir’, bercita-cita menjadi seorang ibu bukan sesuatu yang harus disepelekan.

Sebab tidak ada yang lebih kenal dirimu selain kamu sendiri, jadi tidak ada salahnya bila setelah lulus S1 kamu ingin segera mempersiapkan pernikahan.

Kamu yang memilih menjadi ibu dan ayah berhak memiliki kebahagiaan yang sebanding dengan kamu yang memilih lanjut S2.

Jadi, mana yang harus kamu prioritaskan antara kuliah S2 atau menikah?

Pikirkan dengan baik, sebab bila sudah menjadi prioritas, maka kamu akan melakukan apapun untuk mencapainya bukan?


Kondisi Finansial

Menempuh jenjang pendidikan S2 membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama bila kamu tidak mendapatkan beasiswa.

Besaran uang kuliah tunggal tiap semesternya bisa mencapai belasan juta, sehingga kondisi finansial kamu patut menjadi pertimbangan.

Apalagi jika kamu ingin kuliah S2 di luar negeri, yang pastinya butuh biaya ratusan juta tanpa bantuan beasiswa.

Sebut saja kamu kamu ingin kuliah S2 di Amerika, yang mana biaya kuliahnya mulai dari Rp400 juta hingga Rp 1 miliar.

Sudah siapkah kamu mengeluarkan uang sebanyak itu?

Belum lagi biaya lain-lain, seperti akomodasi selama kuliah S2 di luar negeri, yang nominalnya tidak kalah tinggi dengan biaya kuliah.

Sama halnya dengan menikah, kamu butuh biaya untuk banyak hal.

Mulai dari sewa gedung, dekorasi, katering, musik, hingga tak lupa pakaian pernikahan yang termasuk salah satu alokasi budget terbesar.

Total estimasi budget pernikahan bisa mencapai ratusan juta, jadi finansial kamu juga harus kuat terlebih dahulu untuk melaksanakannya. 

Melihat bahasan di atas, kamu bisa tahu bahwa kuliah S2 dan menikah sama-sama membutuhkan biaya yang besar.

Tinggal kamu yang memutuskan lebih rela mengeluarkan uang untuk yang mana dulu, kuliah S2 atau menikah?

Semua kembali lagi ke prioritas, ya.


Kesesuaian dengan Syarat

Sebelum kuliah S2, kamu semestinya sudah riset tentang syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.

Apabila ingin kuliah S2 di luar negeri, kamu harus memenuhi minimal skor TOEFL ataupun IELTS agar bisa lolos. 

Skor minimal untuk TOEFL ada di angka 550, sedangkan untuk IELTS minimal skornya adalah 6.0.

Bila belum menguasai bahasa Inggris atau bahasa utama negara terkait, misalnya bahasa Korea, maka kamu harus menjalani kursus bahasa terlebih dahulu agar lolos tes bahasanya.

Syarat lain diantaranya memiliki pengalaman bekerja maupun berorganisasi yang mumpuni.

S2 di luar negeri juga membutuhkan rencana penelitian saat pendaftarannya.

Jadi, lihat sudah berapa persen kamu memenuhi syarat tersebut.

Adapun syarat menikah bervariasi tergantung kesepakatan antara kamu dan pasangan. Syarat ini juga bisa datang dari keluarga kedua belah pihak, yang biasanya berhubungan dengan status pekerjaan hingga kondisi keuangan.

Bila kamu dan pasangan ingin memiliki rumah terlebih dahulu sebelum menikah, maka bekerja setelah lulus S1 pasti akan menjadi pilihan yang lebih menguntungkan daripada kuliah S2. 


Kesiapan 

Kuliah dan menikah memerlukan kesiapan, baik itu siap waktu dan tenaga maupun siap fisik dan mental.

Sebab yang menjadi perhatian utama adalah setelah pilihan dibuat.

Bila memilih kuliah S2, kamu harus siap untuk belajar kembali dan melakukan penelitian.

Terutama kalau kamu memilih kuliah S2 di luar negeri, kamu harus siap hidup sendiri dan jauh dari keluarga.

Kamu harus siap adaptasi dengan lingkungan baru, serta berkenalan dengan teman-teman baru. Bayangannya sama seperti memulai hidup yang baru secara keseluruhan.

Sedangkan, bila memilih menikah maka kesiapan kamu dibutuhkan seratus persen. Kehidupan setelah menikah tidak akan sama seperti dulu, karena kamu sudah memilih untuk komitmen hidup bersama dengan pasangan. 

Kamu harus mulai membagi fokus untuk menjaga kehidupan rumah tangga yang nyaman, tentunya tidak mudah karena hal tersebut baru bagimu.

Begitu juga saat kamu dan pasangan memilih untuk punya anak. Kesiapan waktu, tenaga, serta fisik dan mental adalah wajib hukumnya.


Demikian 4 hal yang bisa kamu jadikan pertimbangan antara S2 dan pernikahan.

Baik kuliah s2 atau menikah, keduanya butuh dana yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk mempersiapkan dana tersebut sedini mungkin.

Bisa dengan menabung ataupun investasi.

Salah satu instrumen investasi yang cukup aman untuk mengumpulkan dana jangka pendek adalah investasi P2P.

Di KoinWorks, kamu bisa mulai investasi hanya dengan Rp. 100 ribu.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.