Kuliah sambil Kerja? Yuk Atur Anggaran dengan 3 Cara ini – Tidak sedikit mahasiswa yang menjalankan perkuliahannya sembari bekerja. Banyak faktor yang membuat mahasiswa mengambil keputusan tersebut.
Seperti, untuk membiayai biaya perkuliahan, mengisi waktu luang atau untuk mempunyai pemasukan tambahan selain dari orang tua.
Sebagai seorang mahasiswa, Nicha (20 tahun) salah satu narasumber yang team KoinWorks jumpai, mengungkapkan alasannya menjalani kuliah sembari bekerja.
Nicha memilih untuk menjalankan kedua aktivitas tersebut, dikarenakan pemasukan yang ia dapatkan serta pengeluaran yang ia lakukan tidak seimbang.
Dalam sebulan, pemasukan yang ia terima dari orang tua sebesar 1-2 juta, namun pengeluaran yang ia lakukan bisa mencapai 2-3 juta setiap bulannya.
Untuk mensiasatinya, Nicha memutuskan bekerja sampingan sebagai Make Up Artist dan mengikuti project sebagai event organizer.
Selain itu, menjalani kuliah sembari bekerja juga ia lakukan untuk mencapai impian merdeka finansialnya, yaitu bisa berbelanja kebutuhan tanpa harus memikirkan uang yang ia punya.
Solusi dari KoinWorks:
Sebagai seorang mahasiswa sudah pasti memiliki pemasukan yang cukup terbatas, langkah yang diambil oleh Nicha bekerja sambilan sebagai Make Up Artist dan evet organizer adalah hal yang tepat.
Namun tidak lupa bahwa Nicha sendiri saat ini masih menjadi mahasiswi.
Maka dari itu, selain harus mengatur waktu dengan baik, menetapkan anggaran ketika kerja sambil kuliah juga harus dilakukan.
Baca juga: 5 Kebiasaan Untuk Mencapai Merdeka Finansial
Karena sebagai mahasiswa yang mengambil kerja sampingan, penghasilan pastinya masih tidak stabil.
Lalu, apakah kamu memiliki pengalaman yang sama dengan Nicha? berikut adalah solusi dari KoinWorks agar Nicha dan kamu bisa mencapai tujuan merdeka finansial.
Daftar Isi
Kuliah sambil Kerja? Yuk Atur Anggaran dengan 3 Cara ini
Merencanakan Anggaran
Membuat anggaran belanja dan keuangan adalah penting, terutama jika sedang berada dalam kondisi harus menyelesaikan studi sambil bekerja.
Sama halnya dengan kondisi keuangan sehari-hari, pengeluaran yang sepertinya kecil namun jika terus-menerus terjadi lagi dan lagi, maka lambat laun bisa jadi berpotensi menenggelamkan keuangan.
Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran Receh yang Bikin Bangkrut
Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan anggaran yang terarah dan terperinci. Buatlah daftar biaya apa saja yang selalu dikeluarkan selama satu bulan.
Termasuk angsuran biaya kuliah (bila membiayai kuliah sendiri) ke dalam anggaran tersebut.
Upayakan juga untuk menyimpan dana darurat. Karena, bisa saja sewaktu-waktu muncul kepentingan kampus yang mendesak dan harus membutuhkan dana. Saat itulah dana darurat bisa kamu gunakan.
Karena keadaan kuliah sambil bekerja, maka secara otomatis kondisi ini tentu mengakibatkan pengeluaran operasional berlipat ganda.
Namun, dengan pengelolaan anggaran belanja dan keuangan yang tertata rapi, diharapkan kelangsungan pekerjaan dan perkuliahan sehari-hari bisa terbantu sehingga berjalan lebih lancar dan mudah.
Dengan demikian, kamu tidak perlu dipusingkan lagi oleh hal-hal yang remeh di kemudian hari.
Dan juga kamu bisa tetap fokus meskipun kuliah sambil bekerja karena segala sesuatunya sudah tersusun rapi.
Hidup Hemat
Idealnya, berhemat adalah cara yang harus kita terapkan di dalam kondisi keuangan apa pun agar terciptanya keuangan yang sehat.
Terlebih apabila saat ini kamu diharuskan untuk berkonsentrasi menyelesaikan studi.
Jika kita lihat kembali ke permasalahan awal, yaitu pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang, solusi dari kami adalah diperlukannya kendali yang lebih ketat lagi dalam berbelanja.
Bila perlu, ubahlah gaya hidup kamu dan jadilah lebih hemat. Selain itu, prioritaskan terlebih dahulu biaya yang memang wajib untuk dibayarkan.
Hindari meminjam banyak uang dari sana-sini demi memenuhi gaya hidup. Ingatlah bahwa seharusnya hal itu tidak perlu terjadi.
Sehingga kamu bisa menekan pengeluaran sehemat mungkin dan gunakan uang kamu hanya untuk hal-hal yang berguna saja.
Investasi
Saran yang terakhir dari kami adalah dengan berinvestasi. Jika sudah melakukan kedua tips sebelumnya, sudah pasti kamu mulai bisa mengatur pemasukan yang kamu punya dengan baik.
Nah, sekarang saatnya menyisihkan anggaran 10% per bulannya untuk diinvestasikan.
Sebagai contoh, Nicha memiliki pemasukan sebulannya 1-2 juta. Ia bisa menyisihkannya perbulannya sebesar 2 ratus ribu rupiah untuk bisa diinvestasikan ke instrumen yang ia pilih.
Ingat, meskipun Nicha sudah bisa menghasilkan penghasilannya sendiri, namun keuangan yang ia terima juga masih terbatas.
Oleh karena itu, ia bisa memilih instrumen investasi yang tidak memberatkannya, seperti Peer-to-Peer Lending (P2P).
Apakah kamu belum mengenal Peer-to-Peer Lending?
Peer-to-Peer Lending adalah sebuah marketplace tempat terhubungnya Pendana dan peminjam yang ingin mewujudkan tujuan keuangannya masing-masing. Entah itu untuk modal bisnis atau pun dana pendidikan.
Dengan menjadi pendana di P2P Lending, kamu akan berkesempatan untuk mendanai suatu pelaku bisnis.
Jika Nicha menjadi pendana di Peer-to-Peer Lending, kemudian menyisihkan Rp 200 ribu perbulannya dan mendapatkan bunga flat sebesar 12%, maka 10 tahun kemudian pada saat 30 tahun ia akan menghasilkan :
Future Value: Rp 46.797.854
Total Dana yang Diinvestasikan: Rp 24.100.000
Total Bunga yang Didapat: Rp 22.697.854
Nominal yang cukup besar bukan?
Baca juga: Cara Menghitung Efek Compunding
Jika kamu juga tertarik untuk melakukan pendanaan di P2P Lending, kamu bisa mencoba di KoinP2P persembahan dari KoinWorks.
Di KoinP2P kamu bisa langsung menjadi pendana hanya dengan Rp 100.000 atau kelipatan selanjutnya. kamu juga akan ditawarkan return yang besar, hingga 21,32%.
Berikut adalah 3 tips untuk mengatur pengeluaran ketika kamu kuliah sambil bekerja.
Semoga dengan adanya solusi dari kami, tujuan Berani Merdeka Finansial Nicha atau pun kamu bisa terlaksana dan segera tercapai!
https://www.instagram.com/p/B02cINGANdr/