Organisasi Nirlaba: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Organisasi Nirlaba

Bagi sebagian besar masyarakat, istilah organisasi nirlaba sudah tidak asing lagi di telinga.

Sebagian dari kamu mungkin menyebutnya dengan istilah lain, seperti organisasi non-profit, Non-Profit Organization (NPO), atau entitas non-bisnis. 

Lantas, apa yang dimaksud dengan organisasi nirlaba itu? Mari simak penjelasannya lebih lanjut!


Apa Itu Organisasi Nirlaba?

Melansir dari Foundationlist.org, organisasi nirlaba adalah sebuah lembaga atau organisasi yang didedikasikan untuk memajukan tujuan sosial tertentu atau mendukung sudut pandang bersama. 

Adapun menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45, lembaga nirlaba adalah lembaga yang menggunakan sumbangan para anggotanya sebagai dana utama.

Singkatnya, organisasi ini berdiri dengan tujuan untuk melayani kepentingan publik.

Kehadirannya bukan semata-mata untuk menciptakan keuntungan itu sendiri, seperti sistem operasional perusahaan yang berbasis bisnis.

Tujuan utama berdirinya entitas ini adalah untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. 


Bagaimana Ketentuan Pajak Bagi Organisasi Nirlaba?

Seperti yang kamu tahu, bahwa organisasi non profit tidak berorientasi untuk mencari keuntungan, melainkan untuk kepentingan sosial, pendidikan, penelitian, keagamaan, dan tujuan non profit lainnya.

Namun di Indonesia, entitas non profit, baik itu yayasan, asosiasi, atau lembaga nirlaba lainnya, tetap berkewajiban untuk melaporkan pajak.

Salah satu ketentuan pajak yang bisa dikenakan pada entitas non profit adalah Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25.

Artinya, suatu organisasi nirlaba dapat memperoleh status penggantian pajak (tax exempt), apabila pendapatannya lebih besar dari biaya operasionalnya. 

Jadi, apabila ada wajib pajak berupa entitas non profit yang melanggar ketentuan perpajakan, maka tetap akan menerima sanksi.

Namun, ada beberapa pendapatan yang dikecualikan, yaitu pendapatan dari donasi, hibah, dan wakaf. 

Cara Lapor Pajak Online: E-Filling Pajak DJP Online 2023


Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba

Tak jarang masyarakat awam yang sering salah kaprah dalam membedakan organisasi non profit dengan organisasi yang berorientasi profit.

Supaya memudahkan kamu untuk mengenali jenis organisasi ini, mari kenali ciri-ciri atau karakteristiknya berikut ini:

Sumber Pendanaan dari Sumbangan

Organisasi nirlaba biasanya mengandalkan sumbangan, hibah, donasi, atau pendanaan dari pihak lain, seperti individu, perusahaan, yayasan, atau pemerintah, yang tidak mengharapkan imbal hasil moneter.

Pendanaan ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, program, dan inisiatif sosial organisasi.

Tidak Menuntut Keuntungan

Sebuah entitas non profit yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat atau mencapai tujuan sosial tertentu.

Fokusnya adalah pada kepentingan publik dan kebaikan umum, bukan pada mencari keuntungan finansial. 

Kalaupun ada laba finansial yang dihasilkan, maka nominalnya tidak akan dibagikan kepada pemilik organisasi atau donatur.

Tidak Punya Kepemilikan yang Jelas

Dalam organisasi non profit, kepemilikan individu atau kelompok tertentu tidaklah berlaku.

Artinya, organisasi ini tidak bisa dijual, dialihkan, atau dikembalikan dana sumbangannya.

Organisasi non profit semestinya tidak menerapkan proporsi pembagian profit, baik itu ketika likuidasi maupun pembubaran entitas. 


Jenis-Jenis Organisasi Nirlaba dan Contohnya

Ada banyak contoh organisasi non profit yang ada di Indonesia, dan banyaknya organisasi tersebut umumnya terbagi menjadi beberapa kategori atau jenis, di antaranya:

Yayasan

Menurut UU Nomor 28 Tahun 2004, yayasan adalah sebuah instansi yang didirikan berdasarkan pembagian aset.

Pada umumnya, lembaga ini berdiri dengan modal sumbangan aset atau dana awal oleh pendiri atau pihak ketiga.  

Aset atau dana ini menjadi milik yayasan sebagai badan hukum yang terpisah, bukan sebagai pembagian aset dari pendiri.

Selain itu, aset yayasan juga akan dikelola dan digunakan sesuai dengan tujuan yayasan, yang mungkin termasuk mendukung program amal, kegiatan sosial, atau pendidikan yang sesuai dengan maksud yayasan.

Dalam beberapa kasus, yayasan dapat menerima sumbangan atau donasi tambahan dari pihak ketiga atau dapat mengumpulkan pendapatan melalui investasi atau kegiatan lainnya.

Di Indonesia, ada banyak organisasi nirlaba yang berbentuk yayasan.

Beberapa contohnya adalah:

  • Yayasan Usaha Mulia / Karya Mulia (1976): Meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di tanah air melalui berbagai proyek, seperti pendidikan, kesehatan, dan pengembangan masyarakat. 
  • Rachel House (2006): Bantu hadirkan Palliative Care bagi anak-anak Indonesia.
  • Yayasan Bumi Sehat (1995): Memberikan pelatihan bidan untuk para wanita.
  • Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi (2002): Lembaga amal di Bali yang bergerak di bidang pendidikan.

Lembaga Perkumpulan (Asosiasi)

Selain yayasan, organisasi nirlaba juga bisa berbentuk lembaga perkumpulan atau asosiasi. Lembaga ini merupakan instansi yang berbasis keanggotaan.

Ada asosiasi gabungan yang terikat hukum, ada juga yang tidak. 

Asosiasi yang ingin mendapatkan perlindungan hukum, wajib menyiapkan surat pendaftaran untuk diserahkan kepada Pengadilan Negeri.

Bila disetujui, asosiasi perlu meminta surat pengesahan ke Departemen Kehakiman dan HAM. Beberapa contoh organisasi non profit yang berbentuk asosiasi, antara lain:

Institut

Institut adalah jenis organisasi non profit yang biasanya bertujuan untuk keperluan riset, pengembangan, atau advokasi di bidang tertentu.

Lembaga ini seringkali berfokus pada studi akademik, riset ilmiah, atau penyebaran pengetahuan dalam disiplin ilmu tertentu. 

Lembaga-lembaga pendidikan seperti ITB, ITS, Institut Seni Indonesia, Institut Teknologi PLN, dan banyak lagi adalah sebagian dari contoh entitas non profit yang berbentuk institut.

Nah, demikianlah penjelasan terkait organisasi nirlaba, mulai dari definisi, ciri, hingga contohnya. Jadi, kesimpulannya organisasi ini tidak berorientasi pada keuntungan.

Meskipun mendapatkan keuntungan dari aktivitas organisasi, seluruh keuntungan digunakan untuk hal-hal sosial.

Semoga bermanfaat!

Dapatkan berbagai informasi seputar Daily dan Pengembangan Bisnis lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.