Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kurs. Minimal kamu pernah mendengarnya walaupun hanya sekali dan mungkin belum mengetahui artinya.
Pengertian kurs adalah harga nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang di negara lainnya.
Pada artikel ini, kita juga akan membahas mengenai jenis kurs (beserta cara hitungnya) dan faktor yang mempengaruhi kurs.
Pengertian kurs juga dapat kamu artikan sebagai perbandingan nilai atau harga mata uang.
Dari pengertian kurs di atas dapat kamu artikan bahwa setiap mata uang memiliki nilai atau harga yang berbeda sehingga ketika kamu ingin melakukan penukaran mata uang, kamu akan menemukan perbandingan antara mata uang milikmu dengan mata uang lainnya.
Nilai tukar mata uang memiliki peranan penting terutama dalam kegiatan ekspor dan impor.
Sesuai dengan pengertian kurs di atas, pada saat proses transaksi ekspor dan impor, kurs berperan untuk menerjemahkan berbagai nilai mata uang dari berbagai negara sehingga proses transaksi dapat berjalan dengan semestinya.
Peranan penting lainnya adalah ada di dalam pasar valuta asing atau mungkin sebagian orang mengenalnya dengan forex.
Dalam dunia pasar valas, akan terjadi proses transaksi pertukaran mata uang dengan nilai atau harga yang sudah ditentukan dan disetujui oleh pihak-pihak terkait.
Nilai tukar mata uang dapat mengalami dua hal yaitu peningkatan atau apresiasi dan penurunan atau depresiasi.
Apresiasi berarti meningkat atau naiknya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Sedangkan depresiasi artinya turunnya nilai atau harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya.
Daftar Isi
Jenis Kurs beserta Cara Menghitungnya
Setidaknya ada tiga jenis kurs dalam dunia pertukaran mata uang yang harus kamu ketahui dan pahami karena jenis-jenis tersebut berlaku di seluruh dunia.
Tiga jenis tersebut adalah kurs atau nilai tukar jual, beli, dan tengah.
Masing-masing jenis memiliki cara hitungnya sendiri. Berikut adalah jenis kurs beserta cara menghitungnya:
1. Kurs Jual
Kurs jual biasa digunakan oleh bank, money changer atau pedagang valuta asing. Artinya, istilah tersebut juga bisa kamu sebut juga dengan harga jual mata uang yang sudah ditetapkan oleh pihak bank, money changer, atau pedagang valuta asing.
Nilai tukar jual digunakan oleh pihak bank dan money changer untuk melakukan transaksi penukaran mata uang serta digunakan oleh pedagang valuta asing untuk menjual valuta asing.
Salah satu contohnya adalah ketika kamu menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dollar.
Contoh kasus untuk menghitung kurs jual adalah ketika kamu sedang pergi berlibur ke Amerika, tentu kamu akan menggunakan dollar Amerika untuk melakukan transaksi selama berada di Amerika.
Oleh karena itu, kamu harus pergi ke bank atau money changer untuk menukarkan mata uang rupiahmu menjadi dollar Amerika.
Pada saat kamu menukarkan uangmu, nilai tukar jual dollar Amerika adalah 1 USD = Rp14.500. Sedangkan kamu ingin menukarkan uang rupiahmu sebanyak 20 juta.
Maka, kamu bisa menghitungnya dengan rumus sebagai berikut.
USD = (uang rupiah yang kamu miliki) / (kurs jual)
USD = Rp20.000.000 / Rp14.500 = 1379,3 USD.
Artinya, kamu akan memperoleh sekitar 1379,3 USD ketika kamu menukarkan uang sebanyak Rp20 juta.
2. Kurs Beli
Kurs beli biasa digunakan oleh bank, money changer atau pedagang valuta asing untuk membeli valuta asing.
Sama dengan penjelasan sebelumnya, kurs beli bisa kamu sebut sebagai harga beli mata uang yang sudah ditentukan oleh pihak bank, money changer atau pedagang valuta asing.
Secara sederhana, nilai tukar beli adalah kebalikan dari nilai tukar jual. Jadi, pihak bank atau pihak money changer menggunakannya untuk membeli mata uang negara asing dan membayarnya dengan mata uang lokal atau jika di Indonesia berarti menggunakan rupiah.
Contoh kasus dalam menggunakan nilai tukar beli adalah ketika ada seorang turis Amerika yang sedang pergi berlibur ke Bali.
Turis tersebut harus menukarkan dollar miliknya menjadi rupiah agar dapat ia gunakan untuk melakukan transaksi selama di Bali.
Akhirnya, turis tersebut pergi ke bank atau money changer untuk menukarkan uang dollar miliknya. Ia memiliki uang sebanyak 5.000 USD.
Misalnya, pada saat turis menukarkan mata uang dollarnya, nilai tukar beli yang sedang berlaku adalah 1 USD = Rp14.000.
Pihak bank akan menghitung berapa banyak rupiah yang bisa turis tersebut dapatkan dengan menggunakan nilai tukar tersebut dengan rumus sebagai berikut:
IDR = USD yang turis miliki x kurs beli
IDR = 5.000 USD x Rp14.000 = Rp70.000.000
Berarti, uang yang bisa turis tersebut dapatkan dengan menukarkan 5.000 USD nya adalah sekitar Rp70.000.000.
3. Kurs Tengah
Jenis kurs (beserta cara hitungnya) lainnya adalah kurs tengah. Sesuai dengan namanya, kurs tengah artinya nilai tukar yang berada di antara nilai tukar jual dan beli.
Nilai tukar ini dapat kamu peroleh dengan menjumlahkan kurs jual dan beli kemudian hasilnya kamu bagi dua. Atau dengan kata lain kurs tengah yaitu nilai rata-rata dari kedua jenis nilai tukar sebelumnya.
Namun nilai tukar jenis ini jarang sekali ada yang memakainya.
Biasanya, para pedagang valuta asing menggunakan nilai tukar jenis ini untuk memperoleh keuntungan dari selisih penukaran mata uang antara nilai tukar beli dengan nilai tukar jual.
Hal tersebut bisa terjadi karena sering kali harga nilai tukar jual lebih tinggi daripada nilai tukar beli.
Kamu dapat melihat kurs tengah melalui koran, televisi atau internet. Karena biasanya mereka hanya mencantumkan nilai tukar rata-rata atau kurs tengah saja tanpa memberikan detail berupa kurs jual dan belinya.
Untuk rumus menghitung nilai tukar tengah seperti yang sudah ada di penjelasan di atas yaitu dengan cara menjumlahkan kurs jual dan beli kemudian hasilnya dapat kamu bagi dua.
Misalnya, nilai tukar jual saat ini adalah 1 USD = Rp14.500 dan nilai tukar beli saat ini adalah 1 USD = Rp14.000. Berarti nilai tukar tengahnya adalah sebagai berikut:
Kurs tengah = (niai tukar beli + nilai tukar jual) / 2
Kurs tengah = (Rp14.000 + Rp14.500) / 2 = 28.500 / 2 = Rp14.250
Berarti nilai tukar tengah saat ini adalah 1 USD = Rp14.250.
Faktor yang Mempengaruhi Kurs
Nilai tukar mata uang akan selalu berubah-ubah setiap waktu, kadang naik, kadang turun. Hal tersebut terjadi bukan tanpa sebab melainkan ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai tukar mata uang.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai tukar:
Inflasi
Inflasi berarti naiknya harga barang atau jasa atau bisa juga kamu artikan sebagai turunnya mata uang lokal. Dasar utama yang mempengaruhi hal tersebut adalah perdagangan internasional.
Perdagangan internasional dapat menyebabkan perubahan nilai mata uang lokal maupun mata uang asing.
Sesuai dengan pengertian kurs, perubahan nilai mata uang tersebut tentu saja berpengaruh pada pergerakan nilai tukar valuta asing.
Apabila tingkat inflasi suatu negara tinggi, maka harga barang dari negara tersebut juga akan meningkat.
Hal tersebut menyebabkan permintaan barang jadi berkurang atau dengan kata lain jumlah barang ekspor menurun.
Sebaliknya, jika inflasi suatu negara rendah maka permintaan barang dari negara tersebut juga akan meningkat sehingga nilai mata uang lokal akan ikut meningkat.
Berarti nilai tukar mata uang adalah salah satu yang bisa dipengaruhi oleh tingkat inflasi suatu negara.
Perbedaan Suku Bunga
Apabila suku bunga suatu negara mengalami perubahan, hal tersebut akan mempengaruhi arus modal internasional. Jika suku bunga suatu negara mengalami kenaikan maka modal asing yang masuk juga akan semakin meningkat sehingga nilai tukar mata uang lokal meningkat.
Suku bunga juga dapat mempengaruhi pasar uang. Saat melakukan proses transaksi, pihak bank akan menghitung perbedaan suku bunga di pasar nasional dengan suku bunga di pasar global dengan memperhatikan laba.
Pihak bank akan memilih untuk melakukan pinjaman di pasar uang asing apabila suku bunga asing lebih rendah. Namun sebaliknya, pihak bank akan melakukan pinjaman di pasar uang lokal apabila suku bunga di pasar uang asing lebih tinggi.
Kegiatan Neraca Pembayaran
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi kurs adalah kegiatan neraca pembayaran.
Jika neraca pembayaran bersifat aktif, maka hal tersebut dapat meningkatkan permintaan debitur asing sehingga hal tersebut membuat nilai mata uang lokal meningkat.
Sebaliknya, jika neraca pembayaran pasif, tentu saja akan membuat debitur dalam negeri menjual seluruh asetnya dengan mata uang asing yang akan berakibat turunnya nilai mata uang lokal.
Tingkat keterbukaan ekonomi juga berdampak pada neraca pembayaran. Beberapa contohnya adalah berpengaruh pada perubahan tarif, pembatasan impor barang, kuota perdagangan dan subsidi ekspor.
Kontrol Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Kebijakan bersifat mengawasi yaitu mengawasi nilai tukar valuta asing.
Beberapa negara ada yang membatasi masuknya barang impor sehingga jumlah masuknya barang impor dapat ditekan.
Hal tersebut membuat permintaan mata uang asing jadi menurun dan mata uang lokal akan menguat. Oleh karena itu, pemerintah melakukan kebijakan tersebut untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uang lokal.
Ekspektasi
Ekspektasi nilai tukar mata uang di masa yang akan datang juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kurs.
Hal tersebut bisa terjadi karena pasar valuta asing akan bertindak dengan sangat cepat ketika mendengar informasi yang berdampak di masa depan.
Salah satu contoh kasusnya adalah ketika pasar valuta asing mendapatkan informasi mengenai naiknya inflasi Amerika.
Hal ini dapat membuat pasar valuta asing menjual mata uang dollar karena prediksi tersebut mengarah pada turunnya nilai tukar mata uang dollar di masa yang akan datang.
Faktor Aliran Modal Keluar
Faktor ini dapat kamu sebut juga dengan capital outflow yang artinya modal suatu negara keluar untuk membayar hutang atau keperluan negara.
Semakin banyak modal yang negara keluarkan, maka akan semakin menurun permintaan mata uang lokal pada pasar valuta asing.
Sebaliknya, jika suatu negara semakin banyak menanamkan modal ke negara lain maka nilai tukar mata uang pada pasar valuta asing juga ikut meningkat atau menguat.
Kesimpulannya, banyak faktor yang mempengaruhi nilai tukar sehingga membuat kurs jual, kurs beli dan kurs tengah terus berubah-ubah setiap waktu.
Kurs adalah Komponen Penting dalam Ekonomi
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pengertian, jenis beserta cara menghitungnya dan faktor yang mempengaruhi kurs, dapat kamu ketahui bahwa kurs adalah komponen yang sangat penting dalam pasar uang internasional.
Setiap kali terjadi proses transaksi antar negara, kurs selalu digunakan untuk menentukan nilai jual atau nilai beli suatu barang atau jasa.