Berbisnis tidak hanya untuk mereka yang muda melainkan juga bagi Anda yang sudah bersiap untuk menghadapi masa pensiun. Umumnya, di masa pensiun orang akan lebih suka menghabiskan waktu bersama anak cucu dan istirahat dirumah secara total. Namun, jika melihat bagaimana strategi investasi dari para ahli bekerja, maka sungguh disayangkan jika masa pensiun tiba kemudian tiba-tiba off bekerja begitu saja. Memang awalnya bisa saja menghibur, namun beberapa bulan akan terasa membosankan.
Selain itu, jika di usia pensiun tidak melakukan apa-apa selain berada di rumah, yang disayangkan adalah semua usaha yang pernah Anda lakukan dari mulai relasi bisnis, pengalaman, pengaruh dan bahkan gelar yang Anda perjuangkan dari dulu akan hilang begitu saja. Anda benar-benar menjadi nol saat itu. Maka, keputusan berbisnis di usia pensiun adalah hal yang sangat tepat. Hanya saja, Anda tidak boleh memaksakan diri.
Cobalah beberapa strategi bisnis untuk usia pensiun berikut ini;
Mulailah dengan apa yang Anda suka
Benar, usia pensiun sangat rawan dengan post-power syndrome yaitu dimana mereka yang pensiun merasa insecure atau tidak aman, gelisah, bimbang, bingung, takut, khawatir dan berbagai bentuk lainnya. Jika ini dibiarkan maka akan berpengaruh pada kesehatan. Oleh sebab itu, mulailah dari bisnis yang Anda suka. Jika Anda suka binatang ternak, maka beternaklah. Jika suka memancing, maka buatlah kolam pemancingan ikan dan lain sebagainya.
Manfaatkan relasi
Tentunya di usia produktif, Anda memiliki banyak relasi atau kenalan. Manfaatkan relasi untuk membantu bisnis Anda. Sebagai contoh, jika Anda memiliki kolam pemancingan, maka ajaklah relasi Anda untuk datang ke kolam pemancingan saat waktu mereka sedang senggang atau saat libur. Mereka bisa bersantai dan ajak ia untuk mengiklankan kolam pemancingan ini kepada temannya atau bahkan ajak untuk membuat gathering. Ini hanya contoh, tentunya setiap jenis usaha memiliki kesempatan untuk ditingkatkan melalui jaringan relasi.
Tidak perlu target muluk-muluk
Di usia produktif, Anda bisa saja memiliki target pencapaian karena beberapa hal. Anda akan mentargetkan sesuatu yang kemudian akan memacu semangat Anda untuk terus bekerja. Tentunya, cara demikian tidak akan berjalan baik jika diterapkan pada usia pensiun. Anda membutuhkan sesuatu yang lebih rileks. Oleh sebab itu, walaupun membuka usaha, Anda tidak perlu mentargetkan sesuatu dari mulai penjualan, pasar dan lain sebagainya. Biarkan bisnis berjalan secara alami dan lakukan yang bisa Anda lakukan, tidak perlu dipaksakan.
Manfaatkan keahlian dan pengalaman
Sudah tentu di usia pensiun Anda sudah memiliki keahlian serta pengalaman. Maka keahlian dan pengalaman juga bisa dimanfaatkan untuk memulai bisnis di usia pensiun. Jika Anda memiliki keahlian di bidang mengajar, maka buatlah lembaga bimbingan belajar dan rekrut mahasiswa atau guru untuk menjadi guru privat tersebut. Jika Anda memiliki keahlian di bidang IT, maka bisa dengan membuka perusahaan bidang IT dan diisi oleh orang-orang IT. Pengalaman dan keahlian yang Anda miliki sudah seharusnya dimanfaatkan.
Jangan jalankan bisnis sendiri
Walau Anda menjadi pengusaha, bukan berarti Anda akan menjalankan semuanya sendiri. Anda harus membuat rencan dengan merekrut orang-orang yang tepat yang akan menjalankan bisnis tersebut. Disini, bisnis yang dipilih bisa apa saja karena yang akan menjalankan adalah orang lain. Bahkan, bisnis ini juga bisa memiliki target-target, rencana-rencana serta pengembangan yang serius. Tentunya, ini bukan bisnis yang bisa Anda jalankan dengan santai karena memiliki banyak pesaing.
Maka, langkah yang tepat jika Anda ingin membuat bisnis yang kompetitif dan aktif serta eksis dengan para kompetitor adalah dengan merekrut orang yang tepat dan bisa dipercaya. Pastikan betul Anda hanya merekrut pimpinannya yang merupakan orang yang tepat serta bisa Anda percaya. Anda bisa mengajak anak atau cucu untuk terlibat sehingga perusahaan bisa dikontrol dengan baik.
Benar, berdasarkan konsep strategi investasi , jika Anda tidak ingin terlibat bisnis secara langsung, maka Anda harus merekrut orang yang tepat dan bisa dipercaya jika tidak mau kehilangan bisnis tersebut. Orang yang tepat adalah pondasi bisnis sedangkan orang yang dipercaya adalah aset yang sangat berharga karena bersinggungan langsung dengan eksistensi dan keuntungan bisnis atau perusahaan.