“Investasi itu cuman buat orang-orang yang punya banyak duit.”
“Waduh, bayar tagihan bulanan aja masih ngos-ngosan, mana cukup buat investasi segala?”
“Pengen sih investasi, tapi takut rugi. Mendingan cari amannya aja deh.”
Apakah kalimat-kalimat di atas terlintas di benak Anda saat memikirkan investasi?
Banyak orang yang masih berpikiran bahwa investasi adalah sesuatu yang ‘mengerikan’: harus keluar modal besar, tapi belum tentu ada hasilnya. Faktor resiko yang terkandung dalam berbagai bentuk investasi memang lebih tinggi jika Anda bandingkan dengan cara yang lebih aman seperti menabung di bank. Tapi di balik itu, besar atau kecilnya resiko juga berbanding lurus dengan nilai keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Dengan menabung di bank yang notabene berisiko kecil, jumlah keuntungan yang Anda dapatkan dari bunga juga sangat kecil. Sedangkan potensi keuntungan investasi nilainya lebih besar, namun dengan catatan Anda siap untuk menghadapi resiko.
Memulai investasi untuk pertama kalinya adalah sebuah langkah besar, dan agar Anda tidak salah langkah, berikut beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Kapan sebaiknya memulai mendanai?
Semakin dini Anda memulai investasi, semakin besar keuntungan yang bisa diraih di masa depan, sebagai contoh:
Berikut ilustrasi perbandingan antara dua orang yang memulai investasi di umur berbeda. A memulai investasi saat berumur 25 tahun, sedangkan B memulai investasi di umur 35 tahun. Mereka memulai investasi dengan modal awal yang sama sejumlah lima ratus ribu rupiah dengan bunga investasi 15% per tahun. Maka di saat A dan B berumur 50 tahun, jumlah investasi mereka masing-masing akan berjumlah 16 juta dan 4 juta.
Dengan melakukan investasi sedini mungkin, A mendapatkan total keuntungan hingga 4 kali lipat dibandingkan B. Kunci pertama untuk memaksimalkan keuntungan investasi Anda adalah dengan memulai investasi sedini mungkin dan biarkan investasi tersebut tumbuh seiring waktu, dan kunci kedua adalah menginvestasikan kembali bunga yang Anda peroleh dari investasi awal tersebut.
Apa tujuan yang ingin dicapai dengan investasi?
Pikirkanlah tujuan Anda melakukan investasi: apakah Anda mencari investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang? Hal ini bisa Anda perhitungkan dari gaya hidup dan kondisi finansial Anda saat ini. Bagi Anda yang baru berkeluarga dan sedang bersiap untuk kedatangan sang buah hati atau baru saja membeli rumah dengan cicilan, akan lebih baik jika Anda memilih investasi beresiko rendah, seperti contohnya obligasi. Jika Anda berencana untuk mengambil keuntungan investasi dalam waktu dekat, investasi jangka pendek seperti deposito atau reksadana dapat menjadi pilihan.
Untuk investasi jangka panjang, Anda dapat memilih investasi berupa saham. Namun perlu Anda ingat, saham merupakan salah satu bentuk investasi dengan resiko tinggi yang membutuhkan dedikasi waktu serta proses belajar yang cukup intens. Meskipun beresiko tinggi, saham adalah investasi yang menguntungkan jika Anda dapat mengelolanya dengan tepat.
Bagaimana menghadapi segala resiko investasi?
Sebelum Anda mulai mendanai, persiapkan diri Anda dengan memastikan kondisi finansial Anda sudah stabil. Lunasi dulu semua hutang-hutang bank dan kartu kredit, pastikan Anda memiliki tabungan cadangan atau asuransi untuk mengatasi berbagai resiko yang mungkin akan timbul saat Anda berinvestasi.
Bagaimana, sudah siapkah Anda untuk mulai mendanai? Ingatlah hal terpenting dalam dunia investasi bukanlah seberapa besar uang yang Anda miliki atau jenis investasinya, yang terpenting adalah bagaimana Anda memanfaatkan modal yang Anda miliki untuk investasi masa depan Anda. Selamat berinvestasi!