4 Perbedaan Investasi Saham dan Investasi Emas – Orang Indonesia cenderung konservatif dan tidak terlalu suka membeli investasi yang memiliki risiko terlalu tinggi. Hal inilah yang menyebabkan mereka lebih suka berinvestasi pada logam mulia seperti emas.
Perbedaan utama di antara kedua investasi ini adalah saham diklasifikasikan sebagai ekuitas dan itu artinya pemegang saham memiliki bagian dari perusahaan yang menerbitkan saham.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini: Thursday, 19 December 2024
Sementara itu, logam mulia diklasifikasikan sebagai komoditas yang berarti pemilik emas memiliki produk fisik atas investasi.
Pemegang saham akan menghasilkan keuntungan ketika perusahaan membagikan dividen dan harga saham yang meningkat, Sedangkan investor logam mulia akan mendapatkan keuntungan saat harga jual jauh lebih tinggi dari harga pembelian.
Untuk lebih jelasnya Anda bisa menyimak 4 perbedaan investasi saham dan investasi emas.
Daftar Isi
4 Perbedaan Investasi Saham dan Investasi Emas
Wujud Aset
Emas termasuk aset investasi yang wujudnya bisa dilihat dan bisa disentuh. Sementara itu, saham adalah sertifikat yang menyatakan bahwa Anda memiliki sebagian dari perusahaan.
Saham yang dimiliki oleh para investor menjadi tidak berharga saat perusahaan bangkrut atau gulung tikar. Emas cenderung mempertahankan nilainya di masa depan.
Sebagai Arus Kas
Saat investasi aham, Anda akan menghasilkan arus kas dalam bentuk dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Tidak hanya itu saja, Anda juga akan mendapatkan keuntungan melalui capital gain saat harga saham menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Baca juga: 5 Hoax Soal Investasi yang Perlu Diabaikan Investor Pemula
Di sisi yang lain, investasi emas tidak akan bisa menghasilkan pendapatkan sampai Anda menjual emas tersebut.
Lebih buruk lagi, bisa jadi kepemilikan emas membuat Anda harus mengeluarkan biaya tambahan karena harus menyewa tempat saat akan menyimpannya.
Saham Termasuk Bisnis yang Aktif
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa saham mewakili kepemilikan di sebuah perusahaan, di mana perusahaan tersebut akan menciptakan produk dan layanan serta membangun nilai bagi banyak orang.
Keberhasilan dan kegagalan sebuah perusahaan tidak hanya disebabkan oleh iklim perekonomian saja, tetapi juga cara manajemen dalam mengelola perusahaan.
Sedangkan emas termasuk investasi reaktif dan tidak bisa melakukan upaya untuk meningkatkan nilainya. Naik dan turunnya emas sangat tergantung pada perekonomian dan keadaan pasar secara keseluruhan.
Investasi adalah Seni dalam Melakukan Diversifikasi
Tidak ada yang lebih baik jika Anda bertanya antara emas dan saham, sebab kedua jenis investasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Investasi di pasar saham mungkin mampu memberikan imbal hasil terbaik dalam jangka panjang. Emas lebih kepada lindung nilai dan investasi untuk mengamankan kekayaan.
Jika Anda termasuk investor yang agresif, berinvestasi di pasar saham bisa menjadi pilihan yang bijak untuk diambil. Namun jika Anda takut dengan resiko investasi, maka mulailah dengan berinvestasi emas yang rendah resiko terlebih dahulu.
Baca juga: Instrumen Investasi dan Untung Ruginya
Berinvestasi adalah permainan mengelola portofolio agar produk investasi yang Anda miliki mampu memberikan imbal hasil yang menguntungkan. Saat ada salah satu jenis investasi yang memberikan imbal hasil yang buruk, maka keuntungan dari produk investasi yang lain bisa menutupi kerugian tersebut.
Apakah produk investasi tersebut? Contohnya, ada investasi Peer-to-Peer Lending, seperti KoinWorks.
Di KoinWorks, Anda bisa berinvestasi mulai dari nominal yang kecil, yakni Rp100.000. Keuntungan yang didapat pun mulai dari 21,32% per tahun.
Di sisi lain, KoinWorks pun sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Dengan demikian, kegiatan investasi yang Anda lakukan akan lebih aman.
Tertarik untuk mencoba investasi ini?
