6 Prinsip Pengusaha Startup yang Bisa Kamu Terapkan – Siapa di antara kamu yang memiliki keinginan menjadi seorang pengusaha? Sepertinya tidak akan ada yang menjawab “tidak”. Kamu bisa kok jadi pengusaha apa saja yang kamu mau, pengusaha Startup misalnya.
Menjadi seorang pengusaha Startup tentu saja rasanya lebih menantang, di mana kamu sendiri yang akan mengurus semua aset perusahaan, mengawasi keuangan perusahaan, hingga melakukan perekrutan karyawan.
Semangat menjadi pengusaha sudah membuka peluang bagi kamu untuk melangkah lebih maju lagi menuju kesuksesan.
Perjalanan kamu masih panjang dan harus melalui berbagai halang rintang kehidupan, kamu juga perlu belajar banyak melalui 6 prinsip pengusaha Startup berikut ini.
Simak yuk!
Daftar Isi
6 Prinsip Pengusaha Startup yang Bisa Kamu Terapkan
Jangan Mencari Persetujuan dari Siapapun
Siapa bilang mendirikan sebuah usaha itu mudah? Dibutuhkan upaya dan dukungan maksimal dari orang-orang terdekat. Ingat, percaya saja pada seseorang yang benar-benar “dekat” dengan kamu.
Apakah termasuk keluarga? Sahabat? Pasangan?
Bisa jadi mungkin. Namun, kamu tidak akan tahu apa yang ada di pikiran dan hati mereka. Tidak semua orang ingin melihat kamu berhasil, bahkan keluarga atau pasangan kamu.
Alasannya bukan karena mereka tidak menyayangimu, tapi mereka tidak ingin sifat kamu nantinya berubah drastis. Bisa saja setelah memiliki usaha, kamu berubah jadi sombong, kasar, bahkan tidak ada rasa peduli. Hmm, itulah yang kira-kira ada di pikiran mereka.
Apalagi teman-teman kamu yang tidak memiliki hubungan darah. Mereka akan merasa lebih rendah dari kamu karena kamu akan lebih kaya dari mereka, maka timbullah kesenjangan sosial dan rasa saling iri. Setidaknya itu yang mereka pikirkan.
Solusinya, jangan menunggu persetujuan dari siapapun untuk menjalani usaha kamu yang baru. Cukup percaya dan fokus pada diri sendiri. Hasilnya, kamu yang menentukan.
Jika kamu menunggu persetujuan dari orang lain, maka akan semakin lama kamu yakin bahwa kamu bisa menjalankannya. Ujung-ujungnya, semangat dan niat kamu itu hanya akan menjadi wacana yang enggan untuk diwujudkan.
Teruslah Berinvestasi
Mungkin kamu akan bingung setelah membaca judul di atas.
Investasi yang dimaksud di sini adalah bisnis. Menjadi pengusaha Startup sama saja dengan kamu berinvestasi jangka panjang. Modal yang kamu keluarkan di awal, tidak akan kembali secepat kilat. Butuh waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tergantung jenis usaha yang kamu jalani.
Kamu hanya perlu meluruskan niat dan tujuan. Jangan mencari keuntungan di awal berdirinya usaha kamu karena kamu tidak akan mendapatkannya secepat kamu menginginkannya.
Mulailah berpikir bahwa investasi ini akan bermanfaat untuk kamu seumur hidup, bahkan untuk meningkatkan taraf hidup kamu di masa mendatang bersama keluaga kecil kamu yang baru.
Sebab, nanti ada waktunya di saat kamu hanya tinggal menikmati pundi-pundi keuntungan yang dihasilkan dari perusahaan Startup kamu tanpa harus bersusah payah menghabiskan tenaga.
Tapi tenang saja, tidak menutup kemungkinan bagi kamu untuk berinvestasi di luar bisnis kamu sendiri. Tunggu setidaknya ketika kamu sudah memiliki pendapatan yang layak di waktu 3-6 bulan setelah konsep Startup kamu berjalan dengan maksimal.
Pilih Investor yang Tepat
Poin ini diakui paling sulit dipenuhi. Banyak jenis investor yang bisa kamu pilih, biasanya investor-investor ini memiliki tawaran tertentu yang tentunya menguntungkan mereka.
- Investor Strategis, melihat kebutuhan-kebutuhan strategis perusahaan seperti teknologi yang digunakan oleh perusahaan kamu.
- Investor Dampak Sosial, membantu Startup yang bergerak di bidang sosial dan melayani kebaikan sosial untuk masyarakat.
- Investor Keuangan (yang paling umum), melihat Startup yang menghasilkan 10x lipat lebih tinggi dengan pengembalian 100x lipat, kamu bisa memilih investor ini jika perusahaan kamu ingin bergerak sampai ke luar negeri.
Buat negosiasi dan kesepakatan yang tepat sesuai dengan pertimbangan kamu secara personal. Jangan sampai keputusan kamu bisa merugikan perusahaan.
Pada intinya, jika kamu ingin bermitra dengan seseorang, cobalah untuk mencari mitra yang industrinya sama. Penyesuaiannya akan jauh lebih mudah dan meminimalisir adanya kerugian dalam kerja sama.
Selain investor, kamu bisa mencari modal dengan cara mengajukan pinjaman bisnis di perusahaan fintech Peer-to-Peer Lending seperti Super Financial App KoinWorks.
Pada KoinBisnis persembahan KoinWorks, kamu diperbolehkan meminjam mulai dari nominal Rp10 juta hingga Rp2 miliar dengan bunga flat yang terjangkau 0,75% – 1,67% setiap bulannya.
Jangan khawatir terjebak dalam fintech abal-abal, KoinWorks sudah berizin resmi dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjaman kamu akan cepat cair dengan mengikuti ketentuan yang mudah dilakukan!
Bagaimana? Tertarik meminjam di KoinBisnis?
Hitung Profit and Loss
Masih banyak perusahaan Startup yang lupa mengatur keuangan mereka dengan benar. Inilah mengapa tidak jarang perusahaan Startup gagal alias bangkrut di tengah jalan.
Lembar Profit and Loss adalah tolok ukur kesuksesan Startup kamu. Jika memang ada orang lain yang mengurus masalah keuangan perusahaan kamu, entah itu bagian finance atau seorang akuntan lainnya, hendaknya kamu ikut mengawasi dan mengevaluasinya secara langsung.
Gunakan lembar perhitungan PNL digital seperti Google Spreadsheet yang akan memudahkan kamu. Periksa dan hitung dengan seksama, jangan sampai ada yang terlewat.
Ini waktunya kamu jujur dengan diri kamu sendiri. Dengan begitu, kamu akan bisa mengetahui Profit and Loss perusahaan kamu secara lebih jelas dan rinci.
Kamu akan melihat, apakah usaha kamu selama 24 jam/hari bisa terbayar dengan hasil yang maksimal? Jika belum, mungkin ada yang salah dengan struktur yang kamu jalankan.
Ingat Visi yang Kamu Buat
Perbanyak motivasi dalam diri kamu dan juga karyawan kamu. Berikan inspirasi kepada mereka untuk membuat perusahaan kamu tetap berada di jalur yang tepat.
Kamu sadar bahwa kamu belum cukup mumpuni untuk memberi mereka gaji yang besar, maka satu-satunya cara agar mereka tetap bekerja dengan produktif yaitu memberikan reward dan juga motivasi.
Ingatkan visi atau tujuan awal perusahaan kamu kepada semua karyawan kamu. Adakan pertemuan harian atau mingguan untuk membangkitkan semangat mereka.
Katakan betapa hebatnya terlibat di dalam Startup yang kamu dirikan, bakar semangat mereka lebih besar lagi. Kalau perlu, buat satu slogan motivasi yang mudah diingat, termasuk bagi karyawan internal kamu.
Eratkan Ikatan dengan Karyawan Kamu
Seperti yang telah disinggung pada poin ke-5 tentang prinsip pengusaha Startup sebelumnya, selalu perlakukan karyawan kamu dengan baik. Hargai usaha keras dan keterampilan mereka karena mereka bekerja untuk kamu.
Kalau bisa, jangan terlalu memberi jarak. Rangkul semua karyawan kamu seperti layaknya teman, hal ini bisa meminimalisir kesenjangan sosial dan rasa enggan untuk memulai diskusi.
Setidaknya tunjukkan sisi manusiawi kamu sebagai atasan yang mudah diajak bicara, dan jangan lupa terapkan dua prinsip berikut:
- Puji karyawan kamu di depan rekan-rekannya, ini bisa menjadi sebuah penghargaan baginya.
- Bicarakan tentang evaluasi dan kritik secara empat mata, tidak di depan karyawan lainnya.
Selain reward, kamu boleh memberikan punishment yang sesuai dan positif agar karyawan-karyawan kamu tidak bertindak sewenang-wenang meskipun batasan antara kalian sudah di minimalisir.
Semua akan ada waktunya, maka berhati-hatilah dalam bertindak.
Nah, demikianlah 6 prinsip pengusaha Startup yang bisa kamu terapkan untuk kesuksesan Startup baru kamu.
Semoga bermanfaat dan semoga berhasil!