Strategi Diversifikasi Aset Portofolio Investasi Biar Gak Rugi, Begini Caranya

strategi diversifikasi aset investasi

Strategi Diversifikasi Aset Portofolio Investasi Biar Gak Rugi, Begini Caranya – Ada satu hal yang perlu kamu ketahui ketika memulai investasi, yaitu strategi diversifikasi.

Diversifikasi sendiri adalah kegiatan menyebarkan investasi kamu di beragam instrumen

Adapun, strategi ini sangat berguna untuk meraih keuntungan maksimal, sekaligus meminimalisir adanya risiko dalam investasi dengan melakukan diversifikasi aset.

Bahkan ya, banyak ahli yang menyebutkan salah satunya Warren Buffet, kalau diversifikasi aset sangat penting dilakukan.

“Jangan menaruh telur dalam satu keranjang”, itulah kutipan terkenal darinya.

Kenapa? karena yang namanya investasi, memiliki tingkat risiko yang beragam.

Contohnya, ketika kamu berinvestasi pada aset yang sama, dan keduanya mengalami kerugian, maka kamu akan kehilangan dua dana.

Tapi, kalau kamu melakukan diversifikasi, jika salah satu aset mengalami kerugian, satu aset lainnya akan tetap aman.

Lalu, bagaimana strategi diversifikasi aset yang tepat?

Yuk, lihat pembahasannya di bawah!


1. Ketahui Konsep Diversifikasi Aset

Saat melakuan strategi diversifikasi, ada dua hal yang bisa kamu lakukan.

Pertama, lakukan diversifikasi aset ke berbagai kategori.

Kedua, lakukan diversifikasi dalam setiap kategori aset.

Baca Juga: Diversifikasi Investasi, Strategi Rekomendasi Para Pakar

Jadi, sebagai contohnya, selain kamu melakukan insvestasi di saham, kamu juga bisa membuat alokasi ke dalam kategori saham lain seperti reksa dana, obligasi, atau emas.

Lalu, dalam setiap kategori investasi yang kamu pilih, kamu bisa menyebarkannya kembali ke dalam beragam instrumen,

Misalnya, dalam investasi saham, kamu bisa mengalokasikan dana ke 4-5 saham, jadi jangan terpaku dalam satu emiten dan satu industri saja.


2. Memperbanyak Variasi Aset, dibanding Kuantitas

Walaupun konsep sederhana dari strategi diversifikasi adalah menyebarkan dana ke beragam instrumen, bukan berarti kamu harus banyak memilikinya.

Perbanyak variasi instrumen yang kamu miliki, bukan kuantitasnya.

Baca Juga: Begini Teknik Diversifikasi Pendanaan di KoinP2P dari KoinWorks

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau setiap instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing, jadi baiknya kamu memang menyebarkan ke beragam instrumen.

Tetap pilih investasi yang berkualitas, dan sesuai dengan tujuan finansial kamu.

Hindari membeli banyak instrumen sekaligus, karena hal itu malah membuat kamu kesulitan untuk mengelolanya.


3. Lakukan Rasio Perbandingan untuk Setiap Investasi

Setelah kamu menentukan produk-produk investasi yang kamu pilih, ini saatnya menentukan rasio dari setiap produk tersebut.

Maksudnya adalah, kamu menentukan berapa besaran yang dari tiap produk investasi yang terdapat dalam portofolio aset kamu.

Portofolio bisa dikatakan efektif, jika berisi beragam jenis aset dengan karakteristik yang juga beda.

Adanya beragam perpaduan dalam portofolio, adalah strategi diversifikasi yang membuat keuntungan kamu meningkat dan minimalisir risiko.

Baca Juga: 5 Kriteria Saham Syariah Menurut OJK, dan Rekomendasi Produknya

Contoh yang bisa kamu lakukan adalah, misalnya portofolio kamu berisi 40% saham, 30% reksa dana, 20% emas, 10% obligasi.

Kamu harus rutin melakukan perbandingan ini, hingga akhirnya menemukan formula yang tepat.

Semakin kamu melakukan investasi, pasti akan mendapatkan pengalaman baru.

Ingat, jangan takut bereksperimen, namun tetap bijak, ya.


4. Rutin Melakukan Rebalancing

Rebalancing adalah proses mengembalikan kembali alokasi besaran dana dari masing-masing aset yang kamu miliki dalam sebuah portofolio aset, jadi seperti sedia kala.

Sebagai contoh, seorang investor melakukan investasi di saham dan obligasi dengan porsi 50:50 di awal tahun.

Tapi, berjalannya waktu ternyata di akhir tahun alokasinya menjadi 70:30.

Nah, dengan rebalancing, kamu akan mengembalikan menjadi kembali 50:50.

Baca Juga: 9 Cara Menjadi Orang Kaya Dengan Gaji Kecil, Siapa Bilang Tidak Bisa?

Apa sih tujuan rebalancing?

Tujuannya adalah supaya portofolio aset yang dimiliki, masih tetap sesuai dengan tujuan dan profil risiko yang dimiliki investor.

Lalu kapan harus melakuan rebalancing?

Sebenarnya tidak ada jawaban pasti, tidak bisa terlalu jarang karena bisa kehilangan momentum, dan tak bisa terlalu jarang karena akan kurang efektif.

Tapi, banyak para ahli yang merekomendasikan melakukan rebalancing setiap enam bulan atau satu tahun sekali.


Bagaimana sebaiknya yang harus dilakukan investor pemula?

Sebagai investor pemula, sangat dimengerti kalau kamu akan kebingungan dalam melakukans strategi diversifikasi.

Tapi, cobalah terima kebingungan itu, karena nantinya kamu pasti akan mengerti dan menemukan caranya sendiri.

Nah, kalau kamu ingin belajar investasi secara fundamental, termasuk cara diversifikasi, kamu bisa melakukannya dengan mendanai di KoinP2P dari KoinWorks, karena prinsipnya sama.

Udah gitu, kamu akan mendapatkan imbal hasil efektif hingga 18% per tahun, dengan modal mulai dari Rp100.000.

Yuk, unduh aplikasi KoinWorks, dan mulai lakukan pendanaan sekarang!

 

Dapatkan berbagai informasi seputar Daily dan Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

About the Author
Firda Nur Asmita

Firda Nur Asmita

As Firda enters her twenties, financial things become exciting stuff for her. Born with no golden steps on her shoes, make her sticks a big goal in life: financial freedom. So here it is, she's digging more and more knowledge to reach her goal. Then, share it with you through something she loves: words.
Financial calculator to calculate your needs

Calculate all your financial needs in one place