Saat ini bisnis waralaba atau franchise semakin berkembang di Indonesia dan hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya tempat usaha baru yang memiliki nama sama dan hak cipta yang sama bereda di berbagai wilayah dengan pelayanan dan sistem yang sama. Usaha yang dibuat sebagai franchise pun dapat bermacam-macam baik berupa produk maupun jasa meskipun franchise makanan dan minuman yang paling banyak dijumpai. Bagi orang yang ingin berbisnis namun dengan resiko kegagalan awal yang rendah atau bahkan tak ada resiko sama sekali, maka franchise dapat menjadi pilihan tepat untuk Anda. Namun, sama halnya dengan usaha lain, ada banyak tantangan dalam menjalankan bisnis franchise yang perlu Anda ketahui jika memang ingin menemukan berbagai macam solusi sehingga bisnis yang Anda jalankan tidak akan memperoleh kerugian.
Dengan menjadi mitra dari pihak franchisor atau pemilik usaha, maka pihak franchisee yaitu Anda sebagai pemilik modal yang akan melakukan duplikasi usaha akan memperoleh banyak keuntungan sekaligus kemudahan. Hanya saja, tak menutup kemungkinan jika masih banyak kendala yang harus dihadapi sebagai berikut:
Modal investasi awalnya sangat tinggi
Jika Anda ingin menjadi mitra dari sebuah perusahaan yang mengeluarkan produk maupun jasa yang telah dikenal sebelumnya dan sudah mempunyai merk dagang yang terkenal, maka syarat paling utama untuk menjalin kemitraan adalah menyetorkan modal awal sehingga Anda akan memperoleh hak guna memakai nama sebuah produk waralaba sebagai identitas usaha Anda sekaligus untuk mendapatkan bimbingan dan alat pendukung bisnis itu. Hanya saja, yang namanya franchise membutuhkan modal cukup atau bahkan sangat tinggi untuk memulainya apalagi jika bisnis franchise yang Anda inginkan itu berasal dari luar negeri. Sebagai contoh waralaba makanan cepat saji dengan merk luar negeri yang tersebar di seluruh Indonesia seperti McDonald’s. Bagi orang yang tertarik untuk menjadi mitra Mcdonalds, maka syarat modal utama yang dibutuhkan adalah membayar sekitar Rp 405 juta guna mengantongi ijin untuk memproduksi berbagai macam makanan selama kurang lebih untuk kurun waktu 20 tahun.
Biaya dalam memiliki bisnis waralaba bergantung pada ukuran waralaba yang Anda inginkan. Jika Anda memilih waralaba yang biayanya dibawah 10 juta rupiah, maka Anda bisa memilih waralaba lokal yg berbentuk booth atau kaki lima. Akan tetapi jika Anda memilih waralaba yang jenisnya kafe atau restora, maka biayanya juga masih mahal. Apalagi ada beberapa pihak franchise yang mengambil berapa persen dari keuntungan mitra untuk mereka setiap tahunnya.
Biaya bahan baku yang kadang cukup mahal
Membayar modal awal yang cukup tinggi bukan berarti Anda hanya memperoleh nama atau merk dagang saja namun berbagai macam kelengkapan seperti bahan baku pun akan langsung disuplai oleh pihak franchisor sebagai fasilitas agar produk yang dihasilkan benar-benar sama seperti aslinya. Tentu saja harga bahan baku ini pun tak murah apalagi Anda wajib untuk membeli bahan baku lagi dari pihak franchisor jika bahan milik Anda sudah habis terjual. Alsan para franchisor adalah karena pihak supplier telah melakukan kerja sama dengan pihak franchisor sekaligus telah memenuhi standar mutu yang berkualitas. Oleh sebab itu, keuntungan dari pihak franchisee akan semakin kecil dan belum lagi dipotong dengan berbagai komisi lainnya.
Harus siap menanggung kerugian kapanpun
Banyak orang yang berpikir jika menjadi mitra franchise dari perusahaan artinya memiliki kerugian yang kecil dan resiko kegagalan rendah. Sebenarnya ancaman kerugian tetap ada bahkan lebih besar karena dana modal awal yang menjadi pertaruhannya. Jika franchisee tak menjalankan usahanya dengan sungguh-sungguh dan giat, maka kemungkinan bangkrut tetap ada. Apalagi saingan dari bisnis ini bukan hanya datang dari pihak lain saja namun juga mitra yang memiliki bisnis serupa. Jika tidak mampu menjaga kondisi dan keutuhan dari produk sama seperti aslinya, maka bukan mustahil apabila usaha tersebut akhirnya akan bangkrut walaupun pihak franchisor sebenarnya akan berusaha untuk membuat mitranya utuh dan tidak mengalami pailit.
Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk menjalankan bisnis duplikasi ini karena banyaknya tantangan dalam menjalankan bisnis franchise. Selain tantangan-tantangan di atas, Anda harus bisa memilih franchise yang prospektif agar bisnis Anda dapat berhasil. Jangan lupa, hanya orang-orang yang berani mengambil resiko serta giat dalam bekerja yang akan mampu bertahan dengan bisnisnya sekaligus dapat diwariskan untuk anak cucu di masa depan.