Golf atau disingkat juga dengan Gentlemen Only Lady’s Forbidden. Entah benar atau tidak, tapi memang sejarahnya golf itu hanya diperuntukan oleh kaum Adam. Namun, sekarang, wanita juga bisa bermain olahraga ini. Selain itu, sudah bisa dipastikan bahwa Golf sendiri merupakan permainan atau olahraga yang hanya disukai dan dilakoni oleh mereka yang berada atau kelas atas saja. Ya, biasanya golf dikaitkan dengan orang-orang kaya atau pengusaha kelas atas saja. Ini karena memang biaya untuk bermain golf cukup mahal.
Untuk bisa masuk ke klub golf, Anda bisa dikenai biaya mulai dari 5 juta sampai 25 juta. Ini hanya untuk satu kali berlatih atau untuk sekali main golf saja. Selain itu, ada iuran bulanan termasuk juga peralatan yang memang mahal. Ini belum termasuk membayar seorang Caddy yang biasa membawa peralatan golf, mengarahkan instruksi dan tugas lainnya. Caddy sendiri identik dengan wanita muda dan cantik. Ya, di Indonesia sendiri memang begitu. Jika bos dengan sekretaris, maka pegolf dengan caddy-nya.
Tentu bagi pengusaha kelas menengah ke bawah, sepertinya buang-buang saja untuk bermain golf karena memang biayanya tinggi. Tetapi ada juga yang mengandalkan pinjaman untuk bisnis atau usahanya dengan harapan bisa maju dan berkembang setelah itu bisa menjadi pengusaha kelas atas. Namun, memulai bisnis dengan pinjaman, semestinya mengerti juga tentang bunga pinjaman. Itulah yang dipahami banyak pengusaha kelas atas termasuk juga mereka yang mencintai golf.
Tapi, memang ada beberapa alasan bagi pengusaha kelas atas untuk bermain golf selain untuk menunjukkan status sosialnya. Berikut adalah beberapa alasan pengusaha kelas atas untuk bermain golf.
Kerjasama
Tidak dipungkiri bahwa bermain golf bisa mendatangkan peluang kerjasama antar pebisnis. Ya, lewat obrolan dan keakraban, beberapa pengusaha atau pemilik perusahaan juga saling bertukar pendapat sampai akhirnya mengadakan proyek bersama. Membuka peluang dan kerjasama antar pebisnis memang sering terjadi justru saat mereka bertemu di lapangan golf, bukan di kantor.
Koordinasi
Kordinasi biasa dilakukan oleh para pebisnis baik kordinasi dengan klien atau bahkan dengan bawahannya. Ada banyak perbedaan ketika bertemu dengan klien atau bawahan di kantor dan di lapangan golf. Di atas lapangan golf, kordinasi bisa lebih segar dan tidak terlalu formal. Sehingga, ide apa saja bisa muncul termasuk juga membuat klien yang susah bicara di kantor karena formal. Di lapangan golf, klien bisa mengatakan dengan mudah apa yang ia inginkan.
Disiplin
Kickoff golf diadakan pagi-pagi sekali. Ini tentunya menuntut pegolf untuk berlaku disiplin. Disiplin untuk bangun pagi bisa juga disiplin untuk hal lain yang memang harus dimiliki. Biasanya, pengusaha kelas atas memang memiliki disiplin yang tinggi walau untuk hal-hal kecil. Jika kedisiplinan sudah menjadi kebiasaan, maka urusan bisnis juga bisa semakin lancar.
Jujur
Memang setiap pegolf bisa saja bermain curang atau membohongi lawan dengan cara menggeser titik bola ke atas lokasi yang lebih mudah untuk dipukul sehingga bola golf bisa dimasukkan kedalam lubang golf lebih mudah lagi. Tapi, ini adalah hal yang memalukan. Kalau urusan golf saja tidak bisa dipercaya, apalagi dalam urusan bisnis. Selain itu, ketika bola golf ada di posisi yang sulit, saat itulah bagaimana caranya menjadikan hambatan sebagai peluang.
Etika
Walau tidak ada aturan atau larangannya, tetapi bermain sportif adalah kewajiban. Etika yang diajarkan disini berlakunya aturan silent atau diam saat lawan sedang konsentrasi untuk memukul bola. Disinilah perlunya belajar menghargai orang lain, mengamati dan tentu mendengarkannya. Berlaku lebih sabar dan selalu sportif adalah hal wajib bagi pengusaha.
Oleh sebab itu, jika etika dari permainan golf ini benar-benar diterapkan di perusahaan para pegolf, tentu hasilnya akan sangat maksimal. Kenapa? Sebab, para pegolf akan mengembangkan diri sebagai pemimpin ideal yang mengembangkan usahanya dengan sifat-sifat di atas. Maka, jika etika-etika itu bisa diaplikasikan dalam suatu perusahaan, sangat cocok sekali. Perusahaan juga bisa menjadi lebih ideal untuk selalu berkembang. Tentu, hal-hal diatas perlu dicermati oleh para pegolf atau pengusaha kelas atas untuk bisa lebih bersikap layaknya pemimpin yang dibutuhkan banyak orang. Selamat mencoba!