Goodwill: Pengertian, Manfaat, Cara Menghitung dan Contohnya!

goodwill adalah

Goodwill adalah istilah yang merujuk pada selisih nilai pembelian perusahaan oleh perusahaan lain.

Selisih nilai terjadi saat pembelian perusahaan melebihi harga pasar aset.

Apa Itu Goodwill?

Seperti penjelasan singkat sebelumnya, goodwill artinya istilah selisih nilai pembelian perusahaan yang dilakukan perusahaan lain.

Selisih nilai ini terjadi karena pada saat pembelian perusahaan, harganya melebihi harga pasar aset.

Secara umum, goodwill adalah aset tak berwujud atau non-riil.

Pencatatannya dilakukan dalam neraca keuangan saat terjadinya proses akuisisi, yaitu ketika perusahaan membeli atau mengakuisisi perusahaan lain dengan harga beli lebih tinggi dari harga aset, baik aset berwujud atau aset tidak berwujud.

Dalam proses pencatatannya, angkanya berasal dari perolehan nilai aset yang kemudian dikurangi dengan asumsi jumlah kewajiban perusahaan atau bisnis.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Goodwill termasuk aset tidak berwujud, karena terbentuk oleh berbagai faktor, yaitu:

  • Identitas perusahaan atau bisnis yang kuat.
  • Reputasi perusahaan atau bisnis yang cemerlang.
  • Karyawan atau SDM yang sangat kompeten dan memiliki kinerja cukup baik.
  • Perusahaan atau bisnis sudah menggunakan teknologi terkini.

Faktor-faktor di atas tidak bisa diukur secara fisik atau dihitung dengan angka.

Oleh karena itu, masuk dalam kategori aset tidak berwujud. Selain itu, goodwill juga terkenal sebagai rekognisi atau pengakuan terhadap aset yang dimiliki oleh perusahaan atau bisnis.

Jika harga beli perusahaan di bawah harga atau aset aslinya, maka yang terjadi adalah goodwill negatif. Sebaliknya, jika harga beli di atas nilai aset aslinya maka hasilnya positif.

Ketika memahami apa itu goodwill, kamu akan menemukan istilah lain, seperti amortisasi.

Istilah ini merujuk pada penyusutan aset tidak berwujud dan posisinya berada di akun aktiva tetap.

Melansir dari laman Accounting UnSoed, menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK, amortisasi adalah alokasi jumlah penyusutan aset tidak berwujud yang perhitungannya secara sistematis.

Sejak tahun 1970, amortisasi tidak berlaku.

Bahkan FASB di tahun 2000-an mengeluarkan konsesi mengenai larangan penggunaan amortisasi atas aset tidak berwujud.

International Accounting Standard atau IAS juga melarang penggunaan amortisasi.

Sebagai gantinya, pendekatan yang dipakai adalah impairment.

Dalam pencatatan, goodwill akan menjadi beban dan sebagian bebannya menjadi tanggung jawab perusahaan.

Nah, beban tersebut akan menyusut dalam periode tertentu, lalu perusahaan akan mengalokasikannya pada masing-masing periode.

Tujuannya agar tidak mengganggu laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi perusahaan saat mendapatkan goodwill.


3 Manfaat Bagi Perusahaan

Istilah dalam aset tidak berwujud ini memiliki banyak manfaat, khususnya bagi perusahaan di masa yang akan datang. Beberapa manfaat tersebut, antara lain:

Menambah Pendapatan

Pertama, manfaat goodwill adalah menambah pendapatan perusahaan dari penjualan aset tidak berwujud.

Manfaat ini terjadi karena transaksi pembelian masuk dalam kategori positif, yaitu harga beli di atas nilai aset sebenarnya.

Bahkan, nilai aset ini juga akan mengalami kenaikan di masa yang akan datang. Sehingga pendapatan perusahaan akan semakin meningkat dari transaksi ini.

Menghemat Biaya Pengeluaran

Manfaat kedua bantu menghemat biaya pengeluaran.

Perusahaan akan merasakan manfaat kedua ini di masa yang akan datang.

Contohnya, mutasi karyawan ke perusahaan baru.

Gaji karyawan tersebut akan menjadi tanggung jawab perusahaan baru, sehingga perusahaan lama bisa menghemat beban gaji.

Mendapatkan Lisensi Baru

Terakhir adalah mendapatkan lisensi dari perusahaan baru.

Artinya, pemilik perusahaan sudah diakuisisi, sehingga tidak memiliki hak atau wewenang.

Selain itu, lisensi baru ini juga membuat perusahaan yang mengakuisisi mendapatkan pelanggan baru.

Baca Juga: Strategi Menarik Pelanggan Baru Menjadi Pelanggan Setia


Cara Menghitung Goodwill

Karena termasuk benda tidak berwujud, perhitungannya pun sedikit membingungkan.

Meski begitu, perusahaan masih bisa menghitung aset ini lewat pendekatan laba rata-rata perusahaan.

Seperti namanya, perhitungan ini akan melibatkan laba rata-rata dalam periode tertentu.

Ini merupakan cara menghitung goodwill paling sederhana dan paling populer.

Rumus menghitung goodwill adalah:

Goodwill= Laba Rata-Rata x Jumlah Tahun

Contoh:

Berikut laporan laba pada periode tahunan dalam suatu perusahaan:

TAHUN LABA
2019 Rp200.000.000
2020 Rp210.000.000
2021 Rp220.000.000
2022 Rp290.000.000
TOTAL LABA PERUSAHAAN Rp920.000.000

Langkah selanjutnya, bagikan total laba perusahaan dengan jumlah tahun atau periodenya.

Jika merujuk pada rumus yang berlaku, maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Rp920.000.000 : 4 = Rp230.000.000

Karena nilainya sama dengan laba rata-rata dalam periode tahun perusahaan, maka jumlah di atas dikalikan dengan periode tahun terkait.

Berikut nilai goodwill yang sebenarnya:

Rp230.000.000 x 4 = Rp920.000.000

Berdasarkan contoh di atas, maka nilai dari goodwill perusahaan tersebut adalah Rp920.000.000


Contoh Perhitungan dan Cara Memasukan ke Dalam Jurnal

Setiap jenis aset harus tercatat dalam jurnal atau laporan keuangan, begitu juga dengan aset tidak berwujud seperti goodwill.

Contoh:

Perusahaan X akan mengembangkan usaha dengan cara membeli perusahaan Z.

Total nilai aset dari perusahaan Z sebesar Rp500.000.000.

Berdasarkan kesepakatan, perusahaan X membeli perusahaan Z dengan harga Rp550.000.000. Sementara liabilitas sebesar Rp20.000.000.

Maka, rincian dalam transaksi pembelian tersebut adalah:

Harga beli= Rp550.000.000

Total aset= Rp500.000.000

Selisih= Rp50.000.000

Selisih sebesar Rp50.000.000 merupakan goodwill.

Sebab, harga beli melebihi harga aset.

Kemudian, cara menuliskan transaksi di atas ke dalam jurnal goodwill adalah sebagai berikut:

Aset

Rp520.000.000
Goodwill Rp50.000.000
Kas Rp550.000.000

Liabilitas

Rp20.000.000

Sudah Paham Apa Itu Goodwill?

Istilah goodwill merujuk pada nilai beli perusahaan yang melebihi harga aset sebenarnya.

Perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain, apalagi memiliki prospek bisnis yang bagus, akan mendatangkan berbagai keuntungan, salah satunya adalah menambah jumlah pendapatan.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang goodwill, mulai dari pengertian, faktor, manfaat, rumus menghitung, contoh, dan cara memasukannya ke dalam jurnal keuangan.

Dapatkan berbagai informasi seputar Keuangan dan Pengembangan Bisnis lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.