12 Metode Pengembangan SDM yang Bisa Dilakukan HRD

metode pengembangan SDM

Metode pengembangan SDM merupakan salah satu program untuk menghasilkan sumber daya manusia perusahaan yang unggul dan berkualitas. 

Maka dari itu, harapannya program tersebut dapat membawa perusahaan menjadi lebih sukses lagi. 

Meski begitu, tak sedikit perusahaan yang mengabaikan pengembangan SDM. Sebab, mereka menganggap bahwa proses rekrutmen saja sudah bisa menyaring karyawan yang berkualitas sehingga pengembangan SDM tidak terlalu dibutuhkan.

Padahal, menjaga serta meningkatkan kualitas pengembangan SDM akan membuat karyawan jauh lebih sempurna, pekerjaan jadi lebih efisien, dan pastinya perusahaan makin bergerak maju, lho. 

Lantas, apa saja metode pengembangan SDM yang efektif?

Simak ulasan lengkapnya hanya di artikel ini, ya!


Apa itu Pengembangan SDM?

Secara umum, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah segala usaha perusahaan untuk mengembangkan potensi karyawan. 

Tugas ini biasanya dilakukan oleh divisi human resource developmentc (HRD).

Berbeda dengan pelatihan SDM, pengembangan SDM bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri karyawan. 

Artinya, pengembangan yang menyasar seluruh karyawan tersebut bersifat berkelanjutan dan jangka panjang selama karyawan masih bekerja di perusahaan tersebut. 


Manfaat Pengembangan SDM

Bertujuan untuk mengembangkan potensi karyawan, beberapa manfaat dari pengembangan SDM,cdi antaranya:

  1. Menciptakan suasana kerja yang sarat akan pembelajaran.
  2. Membantu karyawan menemukan potensi terbaik dalam dirinya.
  3. Mengembangkan kompetensi karyawan baik kemampuan teknis maupun non-teknis.
  4. Meningkatkan produktivitas individu maupun tim.
  5. Mengurangi tingkat turnover dan absensi karyawan. 
  6. Meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
  7. Meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan.

Nah, sekarang kebayang, dong, mengapa pengembangan SDM perlu dilakukan secara konsisten?

Yap. Pengembangan SDM dapat menumbuhkan semangat karyawan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. 

Lalu, bagaimana cara  pengembangan SDM yang tepat?


12 Metode Pengembangan SDM

Metode pengembangan SDM yang tepat akan memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun karyawan. 

Bagi perusahaan, metode pengembangan SDM yang tepat membantu mengembangkan potensi karyawan supaya lebih bisa diandalkan dan membawa perusahaan semakin sukses. 

Sementara bagi karyawan, setidaknya mereka bisa menemukan potensi terbaik dalam dirinya. 

Untuk mencapai hal tersebut, tentu saja memerlukan metode pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Beberapa metode pengembangan SDM yang dapat dilakukan, yaitu:


1. Coaching

Metode pengembangan SDM pertama yang dapat kamu lakukan adalah metode coaching

Caranya, perusahaan akan menunjuk staf senior untuk membimbing karyawan lain yang belum memiliki banyak skills.

Supaya proses transfer skills berjalan lancar coach dan coachee harus bisa melakukan komunikasi dua arah.  

Tujuan dari metode ini untuk transfer skills dari si karyawan senior ke junior. Dari kegiatan ini, harapannya coachee (orang yang mendapat pelatihan) akan lebih mengenali, memaksimalkan, serta mengeksplorasi potensinya. 

Biasanya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing dalam menerapkan metode pengembangan SDM yang satu ini. Bisa dalam bentuk acara yang berlangsung satu kali, atau bahkan bisa berbentuk mentorship secara berkepanjangan. 


2. Outbond 

Ngaku, deh, sebagai karyawan pasti kamu pernah jenuh mengerjakan rutinitas pekerjaan yang itu-itu saja, dong?

Tak jarang, aktivitas tersebut juga membuat produktivitas kamu berkurang. 

Maka dari itu, metode pengembangan SDM yang satu ini patut kamu pertimbangkan. 

Biasanya, saat outbond panitia akan menyiapkan beberapa permainan yang membutuhkan kekompakkan antar tim serta pola pikir cepat. 

Kegiatan ini tentu saja akan membuat karyawan semakin mengenal satu sama lain, berbagi ide, relasi, kolaborasi, serta menggairahkan kembali semangat kerja mereka.


3. Rotasi Kerja

Rotasi kerja akan memberikan ruang bagi karyawan untuk merasakan bekerja pada divisi lain. 

Bukan tanpa sebab, metode yang satu ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi karyawan di luar tanggung jawab mereka yang sifatnya sementara. 

Sebelum melakukan program ini, lakukan kerja sama terlebih dahulu antar kepala divisi supaya tidak mengganggu kegiatan operasional divisi. 

Melalui hal tersebut, karyawan bisa mendapat bekal pengetahuan dan pengalaman yang mana membuat mereka siap untuk mengisi kursi kosong baik di divisi mereka maupun divisi lain.

Selain itu, rotasi kerja akan sangat membantu karyawan untuk memahami alur kerja perusahaan secara keseluruhan. 

Bagaimana menurutmu?


4. Mentoring

Hampir mirip dengan coaching, mentoring merupakan kegiatan pendampingan yang bertujuan untuk mentransfer ilmu dari karyawan yang telah berpengalaman ke karyawan yang belum memiliki banyak pengalaman. 

Contoh pengembangan karyawan yang satu ini melibatkan karyawan senior untuk membimbing karyawan yang masih belum memiliki banyak pengalaman. 

Tujuannya, supaya karyawan senior bisa mentransfer ilmunya serta mendamping karyawan yang belum berpengalaman untuk mengasah kemampuannya.

Dari segi pelaksanaannya, metode ini bisa dilakukan melalui program tertentu, baik secara formal maupun informal.


5. On the Job Training

On the Job Training atau yang dikenal pula dengan OJT adalah kegiatan yang mengacu pada pelatihan untuk karyawan perusahaan.

Metode pengembangan SDM ini cukup populer bagi perusahaan yang tidak memiliki waktu untuk melatih keterampilan tertentu pada karyawan. 

Melalui metode ini, kamu bisa meningkatkan soft skills dan hard skills, kepemimpinan, manajemen waktu, skala prioritas, hingga kemampuan analitis karyawan.


6. Pelatihan atau Training

Metode pengembangan SDM yang satu ini merupakan metode yang paling sering digunakan. 

Misalnya, terdapat teknologi baru yang bisa mengefisienkan pekerjaan karyawan, maka perusahaan akan melakukan pelatihan supaya karyawan terampil dan akrab dengan teknologi tersebut. 

Selain itu, pelatihan juga bertujuan untuk memperkaya wawasan yang dapat menunjang tugasnya di kantor. 

Jenis pelatihan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pelatihan internal dan eksternal. 

Pelatihan internal dilakukan dalam lingkungan perusahaan. Selain itu, pelatih atau trainer-nya bisa dari perusahaan itu sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan lain yang menyediakan jasa pelatihan. 

Sementara pelatihan eksternal merupakan jenis pelatihan yang dilakukan dengan mengirimkan karyawan ke lembaga atau instansi pelatihan untuk mengikuti pelatihan di sana. 


7. Pendidikan Formal maupun non Formal

Pengembangan SDM yang satu ini bertujuan untuk karyawan yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan perusahaan. 

Misalnya, perusahaan A mempunyai aturan bahwa setidaknya karyawan telah bergelar sarjana. Namun, ada beberapa karyawan perusahaan A yang hanya lulusan diploma karena satu dan lain hal. Untuk itulah perusahaan memberikan fasilitas pendidikan formal untuk karyawan melanjutkan pendidikannya. 

Selain itu, bentuk pengembangan SDM juga dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan non formal ke karyawan. 

Tujuannya, untuk memperkaya skills karyawan yang dapat menunjang pekerjaannya. 


8. Perencanaan Karier

Tak jarang, terdapat perusahaan yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menentukan rencana karier yang mereka inginkan. 

Hampir mirip dengan metode rotasi pekerjaan sebenarnya. Sebab, perusahaan memberikan keleluasaan bagi karyawan apabila ingin mengeksplor kemampuan di divisi lain.

Supaya karyawan tahu bahwa perusahaan menawarkan metode pengembangan SDM yang satu ini, perusahaan melalui HRD bisa menyosialisasikannya di awal perekrutan atau ketika melakukan evaluasi karyawan secara berkala. 

Melalui metode ini, harapannya perusahaan lebih mendengar aspirasi karyawannya.

Selain itu, pengembangan SDM ini juga akan melatih karyawan untuk lebih fleksibel dan adaptif. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa perusahaan tidak bisa serta merta mengikuti keinginan karyawan. 

Lakukan observasi atau talent mapping terlebih dahulu mengenai kekuatan dan kelemahan mereka serta soft skills yang mereka miliki.


9. 360-degree Feedback

Selain KPI dan OKR, untuk mengukur keberhasilan perusahaan atau individu dapat dilakukan melalui pemberian feedback secara 360 derajat. 

Tujuan dari feedback ini adalah untuk memetakan hal-hal yang menjadi hambatan selama proses kerja serta mengevaluasi sikap karyawan berdasarkan evaluasi karyawan lain. Misalnya, rekan satu divisi, antar divisi, supervisor, hingga konsumen. 

Nantinya, hasil dari feedback tersebut dapat digunakan untuk menentukan area pengembangan karier karyawan ke depannya. 


10. Diskusi dan Aktivitas Kelompok

Pengembangan SDM juga dapat dilakukan dengan menginisiasi kegiatan-kegiatan informal, seperti diskusi maupun aktivitas kelompok. 

Dalam hal ini, perusahaan dapat membentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan minat pengembangan karier yang diinginkan karyawan. 

Setelah itu, perusahaan bisa mengadakan diskusi atau aktivitas kelompok berdasarkan minat karyawan baik secara langsung dengan memfasilitasi instruktur maupun secara tidak langsung berupa e-learning. 

Dalam pelaksanaannya, pastikan kegiatan diskusi jalan dengan baik serta memantik diskusi antar peserta supaya manfaat diskusi dapat dirasakan baik karyawan maupun perusahaan. 


11. Simulasi

Simulasi merupakan aktivitas peniruan dari sesuatu yang nyata beserta kejadian di sekelilingnya. 

Dalam hal pengembangan SDM, pelatihan simulasi dapat meningkatkan keterampilan dasar dalam dua komponen penting pengembangan manajemen, yaitu pengambilan keputusan dan kolaborasi, serta manajemen perubahan. 


12. Uji Kompetensi

Mendengar kata ujian seolah momok yang mengerikan, baik itu bagi siswa maupun karyawan. 

Dalam hal metode pengembangan SDM, tujuan uji kompetensi adalah untuk mengetahui kualitas karyawan selama bekerja di perusahaan tersebut. 

Untuk menyelenggarakan program ini, perusahaan bisa melakukan uji kompetensi yang mereka selenggarakan sendiri maupun yang diselenggarakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 

Apa pentingnya uji kompetensi?

Tak jarang, makin lama bekerja di suatu perusahaan membuat karyawan semakin malas untuk belajar dan memilih menggunakan metode yang ia kuasai sebelumnya. 

Maka dari itu, uji kompetensi diharapkan menjadi pemantik karyawan untuk mau belajar skills baru lagi yang bisa menunjang pekerjaannya. 


Selain melalui pengembangan SDM, perusahaan juga bisa memberikan bantuan finansial melalui pencairan gaji lebih awal bagi karyawan yang membutuhkan, lho. 

Dengan KoinGaji, kebutuhan mendesak bisa lebih teratasi melalui pinjaman karyawan yang diberikan. 

Namun, untuk menikmati kemudahan gajian lebih awal dari KoinGaji, pastikan perusahaanmu telah bekerjasama dengan KoinWorks, ya!

Yuk, pelajari lebih jauh terkait KoinGaji sekarang!

Kunjungi KoinGaji!

Simulasi Pinjaman KoinWorks
Ketahui maksimum pinjaman dan cicilan per bulan
+62
Estimasi jumlah maksimum pinjaman

Rp

Estimasi cicilan bulanan
  • Tenor 6 bulan: Rp
  • Tenor 12 bulan: Rp
  • Tenor 24 bulan: Rp

Install aplikasi KoinWorks dan mulai ajukan pinjaman di KoinBisnis!

Ajukan Pinjaman Sekarang

Dapatkan berbagai informasi seputar Panduan KoinGaji dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.