Banyak yang salah kaprah dengan investasi. Mereka menyangka bahwa investasi yang non konvensional hanya sekedar investasi saham, emas, surat berharga dan properti saja. Padahal lebih dalam lagi ternyata benda bernilai seni pun mampu menjadi produk investasi yang tidak kalah menarik. Salah satu contohnya adalah lukisan. Jika para pelukis dulu banyak yang masih hidup misalnya Affandi maka beliau pasti akan mengatakan sebuah rahasia mengenai bagaimana caranya untuk mendapatkan uang dengan cara investasi yang mudah dengan modal yang minimalis. Bagaimana caranya? Mudah saja, yaitu dengan menginvestasikan modal melalui lukisan-lukisan yang ada sekarang yang ke depannya akan terjual lebih mahal apalagi untuk para kolektor.
Sebut saja lukisan Affandi yang berjudul Ayam Jago atau Man With a Fighting Rooster, lukisan tersebut ternyata bisa dijual dengan harga 3,9 miliar rupiah ketika ada acara pelelangan lukisan di Hongkong. Ini baru satu lukisan saja, belum lagi lukisan lukisan yang lain mungkin akan tidak terhitung berapa rupiah yang bisa didapatkan. Ada lukisan yang lain yang berjudul Skiing yang ketika dibeli diberi banderol dengan harga 200 juta, namun ketika dijual kembali maka harganya menjadi semakin tinggi. Tidak tanggung tanggung ternyata ada yang menawar lukisan tersebut bahkan hingga harga1,5 miliar rupiah. Bisa dihitung berapa selisih harganya bahkan dengan tidak ada perubahan apa pun yang dilakukan untuk lukisan tersebut.
Selain lukisan lukisan milik Affandi, ada juga lukisan milik seniman lainnya seperti Basuki Abdullah yang ternyata mempunyai nilai yang sama. Lukisan miliknya yang berjudul Black Phanter dalam sebuah pelelangan dibuka dengan harga $ 40.000. Bahkan hasil lukisan repronya pun bernilai tinggi sekitar 40 juta rupiah. Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi modern maka pelukis bisa dikatakan sebagai developer properti di kelas atas yang mempunyai properti dengan harga jual yang semakin tinggi dari tahun ke tahun dan kemungkinan untuk turun harga pun akan sangat sedikit mengingat semakin antik lukisan akan semakin tinggi harganya karena bernilai seni yang sangat dihargai.
Sebuah lukisan tidak hanya bisa dinikmati sebagai pajangan di rumah dan karya seni menggunakan media kanvas atau lainnya. Lukisan juga menjadi sebuah aset yang nilainya bisa berkembang jika dipertahankan dengan kurun waktu tertentu. Namun meskipun lukisan adalah produk investasi juga, sifatnya tidak mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi seperti produk investasi lainnya yaitu emas atau saham. Laku bagaimana tingkat likuiditas sebuah lukisan? Dikatakan bahwa likuiditas lukisan ada pada siapa yang melukisnya atau nama besar dibalik terciptanya lukisan itu sendiri. Karya pelukis bisa saja di jual dengan mudah di sebuah galeri atau pelelangan lalu bisa disimpan untuk kemudian dijual lagi. Tetapi tetap saja tingkat likuiditasnya tidak lebih tinggi dari emas atau pun saham.
Nilai lukisan sama halnya dengan produk investasi yang lain seperti deposito dimana nilainya bisa naik dan bisa saja turun. Hal itu dipengaruhi oleh banyak hal seperti kapan membeli lukisan tersebut dan kapan menjualnya. Namun kebanyakan orang orang membeli lukisan ketika harga sedang naik sehingga mereka harus mengeluarkan banyak uang. Padahal dengan membeli menggunakan cara tersebut belum tentu akan menghasilkan banyak uang di masa yang akan datang. sedikit tips untuk para kolektor dimana sebaiknya membeli tidak pada saat karya pelukis itu sedang naik. Yang harus dilakukan adalah membeli lukisan yang mempunyai potensi untuk naik meskipun ke depannya peluang bisa hadir atau malah menghilang.
Supaya tidak terlalu menyesal maka lebih baik membeli lukisan yang benar benar disukai sehingga sekalipun lukisan itu belum terjual bisa memberikan return of investment yang tidak mengecewakan. Lukisan tersebut masih bisa dinikmati dan dipajang untuk menghiasi rumah dan ruang kerja. Lukisan merupakan sebuah investasi yang bersifat artistik yang bisa dinikmati oleh pemodal. Lukisan juga mempunyai makna yang berbeda bagi pemiliknya. Apalagi bagi kolektor yang mempunyai hobi melukis dan mengoleksi lukisan maka mempunyai lukisan harus dipikirkan dengan matang sehingga tidak ada penyesalan ketika sudah memilikinya dan tidak ada yang tertarik pada lukisan tersebut.