Perbedaan antara Tabungan dan Investasi

menabung

Banyak orang yang memiliki pengertian yang keliru tentang menabung dan berinvestasi. Anggapan ini telah mendarah daging di benak masyarakat Indonesia. Apabila ditanyakan kepada mereka apakah memiliki investasi, rata-rata mereka menjawab mereka punya investasi deposito. Kekeliruan mengenai definisi investasi dan tabungan ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara makro. Oleh karena itu, agar tidak salah paham, perlu diperjelas lagi perbedaan antara kedua “binatang” ini agar publik lebih paham dan mencoba memulai investasi pertamanya.

Apa saja perbedaan antara tabungan dan investasi? Pertama dari sisi keuntungan. Tabungan jelas tidak menghasilkan keuntungan kecuali bunga yang nantinya bisa tergerus oleh inflasi. Memang ketika terjadi krisis moneter tahun 1997 yang lalu, di saat bank-bank pada menawarkan bunga deposito yang “gila-gilaan”, banyak orang memanfaatkan momentum ini dengan membuka tabungan deposito jangka pendek. Karena efek bunganya sangat terasa. Bayangkan saja, hanya dengan menabung 100 juta rupiah dalam waktu tiga bulan bisa mendapat kurang lebih 30 juta rupiah. Menggiurkan, bukan? Sayangnya, momen seperti ini tidak terjadi setiap hari sehingga Anda tidak bisa berpatokan bahwa deposito adalah bagian dari investasi.  Pada dasarnya deposito tidak menguntungkan sebab biaya potongannya cukup besar dan nilainya tidak bisa melebihi inflasi. Kalau Anda mau diversifikasi dengan cara membuka tabungan deposito di berbagai bank dengan variasi bunga yang menggiurkan, tetap saja tidak bisa menjamin hari tua Anda. Sedangkan investasi adalah sesuatu yang apabila Anda tanamkan uang di dalamnya maka potensi keuntungannya berlipat dan besar. Contohnya adalah saham, reksadana (bisa memberikan revenue hingga 30 persen per tahun), atau sebidang tanah. Antara investasi saham dan bunga deposito, memiliki perbedaan yang cukup mendasar terkait dari jumlah keuntungan yang bisa didapatkan.

Baca Juga: Pelajari Untung Rugi Investasi Perak Ini

Perbedaan kedua adalah dari sisi resiko. Anda tidak akan mendapatkan resiko apapun dengan menabung di bank. Satu-satunya yang perlu diwaspadai adalah ketika bank tersebut dilikuidasi. Itupun sebenarnya tidak perlu terlalu cemas karena pemerintah menjamin simpanan Anda melalui LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Berbeda dengan kasus Bank Century yang merupakan mega skandal terbesar dalam sejarah perbankan di Indonesia.  Tentu sekali lagi, ini adalah special case dan tidak bisa disamaratakan dengan bank lain pada umumnya. Intinya, memiliki deposito tidak ada resiko. Sebaliknya, investasi rawan resiko. Yang paling besar adalah kerugian finansial. Bukankah banyak orang yang stress ketika harga saham yang ia simpan mendadak terjun bebas ke level yang paling bawah? Bukankah banyak orang yang gelisah ketika tanahnya tidak laku-laku (resiko likuiditas)? Bukankah banyak orang yang uring-uringan saat harga logam mulia yang ia simpan selama bertahun-tahun tidak meningkat? Jadi, kalau ingin berinvestasi, maka harus berani pula menanggung resiko. Jika tidak, lebih baik menabung biasa saja.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Bitcoin?

Ketiga, tabungan bisa dipindahtangankan dengan mudah. Maksudnya, jika saat ini Anda punya uang di ATM lalu ada orang yang butuh bantuan finansial, Anda tinggal transfer saja sejumlah yang dibutuhkan. Tidak perlu ada prosedur apapun. Sedangkan investasi tidak bisa seperti itu. Ketika Anda ingin menolong teman Anda sementara Anda tidak punya uang tabungan, satu-satunya cara adalah dengan menjual aset investasi. Tidak heran ketika seseorang butuh biaya ke rumah sakit maka ia menjual tanahnya dengan harga di bawah harga pasaran. Atau menggadaikan logam mulianya yang sedianya akan dipakai untuk biaya kuliah anak. Bisa juga dengan menjual saham-saham yang disimpan di saat prospek harganya sedang bagus-bagusnya.  Dan itu butuh waktu yang tidak sebentar.

Mana yang lebih baik antara investasi atau tabungan? Sebenarnya tergantung dari manfaat yang ingin Anda dapatkan. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat jangka pendek, maka pilih tabungan. Jika Anda ingin jangka panjang, maka anda bisa memilih instrumen-instrumen investasi seperti reksadana, saham, properti, ataupun logam mulia. Apapun pilihan Anda, pastikan dapat memberikan keuntungan bagi Anda ya!

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Noviyanto Ewanjaya

Noviyanto Ewanjaya

Head of User Experience for KoinWorks
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat