Perusahaan Multinasional: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya

Saat ini, sebuah bisnis tidak lagi hanya bergerak di dalam suatu wilayah kecil saja. Kemajuan teknologi membuat sebuah perusahaan bisa bergerak dalam lingkup yang sangat luas bahkan hingga lintas negara.

Nah, sebenarnya apa itu perusahaan multinasional ini dan apa saja contohnya?


Pengertian Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional merupakan perusahaan besar yang berpusat pada negara industri dan bergerak hingga lintas negara sehingga memiliki beberapa kantor cabang di negara lain yang biasanya masih merupakan negara berkembang.

Setiap negara yang terkenal dengan industri nya yang bagus dan sangat maju, pasti memiliki paling tidak satu perusahaan lintas negara. Hal ini dapat kamu pastikan karena kehadiran dari perusahaan besar semacam inilah yang membuat negara itu menjadi negara industri. 

Selain dari sektor industri, kehadiran perusahaan besar ini juga memiliki dampak yang besar terhadap kondisi politik dari negara tersebut secara global.

Perannya yang sangat penting pada sektor industri membuat negara lain akan berpikir dua kali saat ingin mengusik politik negara tersebut.

Kemudian untuk statusnya sendiri, perusahaan multinasional ini memiliki status perseroan terbatas atau PT di berbagai negara. Namun, saham dari perusahaan ini secara penuh berada di bawah kendali dari perusahaan induk. Sehingga saham dari perusahaan tersebut tidak akan masuk di bursa saham lokal.

Apabila kamu melihat dari modal kepemilikannya, pergerakan dari seluruh fungsi kebijakan perusahaan ini akan bergantung dengan kebijakan dari perusahaan induk. Selain itu, orang yang bertugas menangani pengelolaan bagian manajemen harus berasal dari induk perusahaan.

Kehadiran dari perusahaan lintas negara ini memiliki peranan yang sangat penting sejak akhir perang dunia ke II. Pada saat itu, Amerika Serikat selaku negara adidaya, mengawali kehadiran dari perusahaan lintas negara ini.

Amerika Serikat mengoperasikan perusahaannya di berbagai negara seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, serta beberapa negara di benua Eropa.

Kemudian selang beberapa tahun setelah itu, atau lebih tepatnya pada tahun 1960 an, banyak negara lain yang juga mulai mendirikan perusahaan lintas negara.

Negara-negara itu diantaranya adalah Jepang, negara dari benua Eropa, dan juga berbagai negara industri lainnya. Ini membuat Amerika Serikat tidak lagi mendominasi kepemilikan perusahaan lintas negara.

Sejak saat itulah perusahaan lintas negara ini mulai banyak bermunculan di beberapa tempat.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat, terutama teknologi internet, membuat perkembangan perusahaan lintas negara ini juga semakin cepat dengan pertukaran informasi yang semakin hari semakin mudah.


Karakteristik Perusahaan Multinasional

Beberapa orang masih sering kesulitan dalam mengetahui dan mengenali perusahaan mana saja yang masuk ke dalam kategori perusahaan lintas negara ini.

Untuk itu, berikut ini terdapat karakteristik dari perusahaan tersebut yang akan membantumu dalam mengenali seperti apa perusahaan yang satu ini!

1. Memiliki Cabang atau Anak Perusahaan di Negara Lain

Untuk bisa beroperasi di berbagai negara, perusahaan multinasional tidak bisa hanya terdiri dari satu perusahaan di satu negara saja. Program yang mereka jalankan di negara lain tidak akan bisa berjalan dengan baik jika mereka hanya memiliki satu perusahaan.

Inilah yang membuat perusahaan lintas negara sudah pasti memiliki cabang atau anak perusahaan yang berlokasi di negara lain.

Setiap cabang tersebut akan mengurus bagaimana agar perusahaan mereka bisa berkembang dan memiliki citra yang baik di negara itu. Anak perusahaan juga harus bisa menyesuaikan kinerja perusahaan dengan kultur atau budaya dari negara tempat cabang itu berada.

2. Penggunaan Teknologi yang Canggih

Sebelumnya sudah ada pembahasan terkait kemajuan teknologi yang mempengaruhi perkembangan dari perusahaan multinasional ini. Ini merupakan salah satu karakteristik dari perusahaan lintas negara yang juga penting untuk kamu ketahui.

Penggunaan teknologi yang canggih menandakan bahwa perusahaan tersebut selalu mengikuti perkembangan zaman sehingga peralatannya akan selalu diperbarui.

Hal seperti ini merupakan karakteristik yang perusahaan besar terapkan agar bisa memantau dan berkomunikasi dengan anak perusahaan mereka dengan lebih baik.

3. Memiliki Kontrol yang Baik Terhadap Modal

Modal merupakan aspek keuangan yang paling penting dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya modal ini, perusahaan bisa lebih mudah dalam melakukan berbagai strategi dalam rangka pengembangan perusahaan tersebut.

Inilah yang membuat kontrol terhadap modal sangatlah penting pada sebuah perusahaan multinasional. Perusahaan induk harus bisa melakukan pengelolaan modal baik untuk perusahaan induk maupun cabang dengan baik.

Dengan begitu, kondisi keuangan dari perusahaan akan terus stabil karena aliran keluar masuk modal yang mendapat kontrol penuh setiap harinya.

4. Sistem Manajemen dan Distribusi secara Global

Sistem manajemen dan distribusi secara global maksudnya adalah manajemen perusahaan serta pendistribusian barang secara mendunia. Tidak hanya di satu negara saja, kedua hal itu terjadi dari perusahaan induk ke anak perusahaan di negara lainnya.

Sesuai namanya, perusahaan multinasional sudah pasti memiliki sistem manajemen dan juga distribusi secara global. Tanpa adanya sistem besar yang mencakup antar negara ini, sebuah perusahaan tidak bisa mendapat gelar perusahaan lintas negara karena belum mampu mengirimkan barangnya ke negara lain.

Selain itu, sistem manajemen juga sudah pasti berlaku secara global karena jika tidak, maka perusahaan lintas negara tidak bisa melakukan manajemen terhadap anak perusahaan di negara lain.

5. Visi dan Misi Perusahaan Multinasional yang Mendunia

Karena bergerak dalam lingkup yang mendunia, perusahaan multinasional sudah pasti memiliki visi misi yang sangat besar. Visi dan misi dari perusahaan besar itu tidak hanya untuk menjadikan perusahaan mereka sukses dengan keuntungan sebesar-besarnya saja seperti layaknya perusahaan biasa.

Perusahaan yang sudah dalam tingkatan lintas negara, memiliki visi dan misi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik dengan kinerja dari perusahaan milik mereka.

Penentuan visi dan misi dari perusahaan lintas negara ini sangatlah penting mengingat target, strategi, dan kinerja dari perusahaan akan sangat bergantung dengan visi dan misi yang ingin perusahaan capai.

6. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)

Kemudian karakteristik perusahaan multinasional yang berikutnya terlihat dari cara kerjanya yang menerapkan Multinational Internationally Owned Enterprise atau MOE.

Pada perusahaan yang berjenis MOE ini, akan berfokus kepada kepemilikan usaha dari satu induk perusahaan saja. Selanjutnya dari satu induk perusahaan itu, akan terdapat penyebarluasan ke berbagai cabang produksi yang berada di negara lainnya.

7. Multinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)

Multinational (Financial) Controlled Enterprise atau MCE ini merupakan karakteristik perusahaan multinasional yang terakhir.

Berbeda dengan MOE, MCE memiliki fokus terhadap bagaimana permodalan dan juga pembiayaan dari setiap kegiatan yang perusahaan lakukan. Sebagai perusahaan lintas negara, setiap kegiatannya akan mendapat pengawasan dari beberapa pihak oleh lebih dari satu negara.


Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia

Untuk lebih memahami lagi seperti apa perusahaan lintas negara ini, berikut ini terdapat beberapa perusahaan lintas negara yang sudah masuk di Indonesia dan tidak asing lagi di telingamu. Di antaranya adalah:

1. Google

Contoh perusahaan multinasional yang pertama adalah Google. Google merupakan sebuah perusahaan besar yang memiliki nama perusahaan Google LLC.

Larry Page bersama dengan Sergey Brin merupakan pendiri dari perusahaan raksasa ini. Dengan hampir seluruh dunia menggunakan dan mengenali Google, perusahaan ini memiliki pendapatan hingga 181,7 miliar USD pada tahun 2020 lalu. 

Google didirikan pada tahun 1998 dengan kantor pusat berada di daerah Mountain View, California, Amerika Serikat.

Kemudian jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan raksasa ini berjumlah 132.121 orang pada tahun 2020. Jumlah yang sangat wajar mengingat betapa besarnya perusahaan yang satu ini.

Sebagai perusahaan multinasional, Google berfokus terhadap layanan mesin pencariannya yang sangat lengkap dan sangat membantu semua orang.

Keberadaan Google ini mampu membuat orang-orang merasa lebih mudah saat ingin mencari suatu hal. Mereka hanya perlu mengetikkan kata kunci yang ingin mereka cari kemudian mereka akan mendapatkan hasilnya dengan mudah.

Selain mesin pencari, Google juga bergerak di bidang layanan lain seperti layanan internet, komputasi web, iklan, dan perangkat lunak yang penggunaannya bisa di seluruh dunia.

2. Yum! Brands

Sangat asing dengan nama perusahaan yang satu ini? Bagi sebagian orang, nama dari contoh perusahaan multinasional yang satu ini terdengar sangat asing.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa Yum! Brands ini merupakan induk perusahaan dari berbagai brand ternama seperti KFC, Pizza Hut, dan lain sebagainya.

Sebagai perusahaan yang membawahi beberapa restoran ternama, perusahaan ini sangatlah besar. Total aset dari Yum! Brands ini mencapai 5.231 miliar USD pada tahun 2019 dengan total pendapatan hingga 5.597 miliar USD. 

Meskipun masih kalah besar dengan Google, Yum! Brands juga merupakan perusahaan lintas negara yang sudah beroperasi di berbagai negara termasuk juga di Indonesia.

3. Levi’s

Selanjutnya juga terdapat perusahaan celana jeans yang merupakan contoh perusahaan multinasional. Nama perusahaan tersebut adalah Levi atau lebih lengkapnya Levi Strauss & Co. yang mungkin lebih familiar dengan sebutan Levi’s. 

Perusahaan lintas negara yang satu ini berdiri pada tahun 1853 oleh pendirinya yaitu Levi Strauss. Sebagai perusahaan lintas negara, perusahaan ini terbilang jauh lebih tua daripada kedua perusahaan sebelumnya. 

Levi Strauss & Co memiliki kantor pusat di San Francisco, California, Amerika. Pada tahun 2018, jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan celana jeans terbesar ini berjumlah 15.100 karyawan.

Kemudian untuk pendapatannya sendiri, Levi’s mampu menembus angka 5.575 miliar USD pada tahun 2018 lalu.

Sebagai contoh perusahaan multinasional, Levi Strauss & Co. ini memiliki tiga pembagian divisi geografis. Levi Strauss North Americas untuk wilayah Amerika Utara yang bermarkas di San Francisco. 

Kemudian Levi Strauss Europe untuk wilayah Eropa yang bermarkas di Kota Brusel. Dan terakhir adalah Levi Strauss Asia Pacific untuk wilayah Asia Pasifik termasuk Indonesia yang bermarkas di Singapura.

Sedangkan untuk cabangnya sendiri, Levi’s memiliki 470 perusahaan cabang yang tersebar di seluruh dunia. Setiap perusahaan cabang itu, dioperasikan oleh toko yang ada di negara tempat cabang tersebut berada. 

Sehingga setiap toko bisa menerapkan kebijakannya masing-masing berdasarkan budaya dan perilaku masyarakat setempat.


Saat ini perusahaan tersebut memang terlihat sangat besar. Namun, perlu kamu ketahui bahwa pada awalnya perusahaan perusahaan di atas hanya sama seperti perusahaan biasa.

Dengan berbagai strategi dan usaha yang keras, terciptalah perusahaan lintas negara seperti yang kamu kenal pada saat ini.

Semoga artikel ini membantu!

Simulasi Pinjaman KoinWorks
Ketahui maksimum pinjaman dan cicilan per bulan
+62
Estimasi jumlah maksimum pinjaman

Rp

Estimasi cicilan bulanan
  • Tenor 6 bulan: Rp
  • Tenor 12 bulan: Rp
  • Tenor 24 bulan: Rp

Install aplikasi KoinWorks dan mulai ajukan pinjaman di KoinBisnis!

Ajukan Pinjaman Sekarang

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Friska

Friska

Ketika banyak orang membutuhkan panduan dalam menyelesaikan masalah keuangan yang mereka hadapi, mereka sering mengalami kesulitan dalam mencari sumber/ saran terbaik. Karena itulah tulisan melalui artikel adalah hal yang menjadi passion bagiku karena akan membantu banyak orang yang mengalami kesulitan-kesulitan tersebut.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat