Tips Untuk Investor: Bagaimana Mengenali Ciri Pebisnis Yang Tidak Profesional

tips untuk investor

Menjadi pengusaha memang tidak mudah namun tidak sesusah menjadi investor. Seorang investor harus bisa memahami lebih dari apa yang dipahami pengusaha. Itu karena investor pastinya tidak mau dana investasi yang sudah digunakan tidak kembali karena bisnis pengusaha tersebut gagal.

Walau seorang investor paham betul bahwa setiap jenis usaha pastinya ada resiko rugi, namun bukan berarti pasrah begitu saja. Seorang investor harus jeli melihat kesempatan serta menilai bahwa si pengusaha layak atau tidak untuk mendapatkan dana investasi.

Sebagai investor, jika Anda tidak jeli menilai pengusaha, maka Anda sendiri yang akan rugi. Jadi, selain dari produk dan analisis SWOT terkait ide bisnis, seorang investor juga harus menilai sisi pribadi pengusaha apakah ia professional atau tidak.

Jika tidak professional, akan ada banyak masalah yang akan datang di kemudian hari dimulai dari rasa tanggungjawabnya, skills bahkan sampai kejujuran dan keberaniannya dalam mengambil keputusan. Bahkan, jika si pengusaha terlalu berani juga harus dinilai. Perhatikan 10 cara menilai pengusaha berikut ini.

Tips Untuk Investor: Bagaimana Mengenali Ciri Pebisnis yang Tidak Profesional

Tidak Ada Tanggung Jawab

Sifat seperti ini bisa dilihat dari mulai si pengusaha mempresentasikan materi bisnisnya. Jika ada satu dua hal yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya kemudian dia melimpahkan kepada tim atau individu tertentu, maka sudah bisa dilihat bahwa tipe pengusaha seperti ini tidak bisa bertanggungjawab untuk hal yang sebenarnya adalah tanggungjawabnya.

Mencari Alasan

Ternyata banyak pengusaha yang memiliki sifat ini. Ia selalu mencari alasan untuk ini dan itu sebagai dalih agar investor mau menerima dan memahami kondisinya. Biasanya, yang paling sering dijadikan alasan adalah perkara waktu. Tidak mencapai target, kemudian mengatakan kehabisan waktu. Tipe pengusaha seperti ini tidak akan bisa berkembang dan maju.

Menyalahkan Orang Lain

Terkadang, saat presentasi materi, si pengusaha juga mudah menyalahkan team atau bahkan karyawannya. Menyalahkan orang lain bukanlah sifat pengusaha professional. Apa yang sudah menjadi tanggungjawabnya ketika terjadi kesalahan, maka dia yang seharusnya di depan bukan menyalahkan orang lain demi mendapatkan rasa iba dari investor.

Tidak Jujur

Tidak jujur, curang, berbohong adalah kata yang berbeda untuk maksud yang sama. Tidak jujur disini bukan hanya dalam perkara laporan melainkan ketika si pengusaha menilai rekan atau timnya. Memuji tim atau rekan yang melakukan kesalahan bukanlah bagian dari sifat profesionalisme. Walau niatnya tidak ingin menyakiti hati, tapi kejujuran adalah modal utama seorang pengusaha sukses.

Malas

Seorang investor harus jeli dengan sifat pengusaha yang satu ini. Malas di sini bisa dilihat dari keterlambatan, menunda-nunda rencana, mengabaikan kritik dan saran, bahkan sampai tidak bergerak sama sekali. Investor akan rugi besar jika memberikan dana investasi kepada pengusaha yang malas dan tidak bekerja keras meraih target.

Terlalu Percaya Diri

Percaya diri adalah kewajiban bagi setiap pengusaha, termasuk juga jiwa optimisme. Namun, yang perlu diperhatikan adalah jika ia memiliki sifat terlalu percaya diri. Terlalu percaya diri bisa diartikan musibah. Kenapa? Karena ia tidak bisa melihat sesuatu dengan jernih dan jeli. Terlalu percaya diri juga mengesampingkan resiko terlalu besar.

Ragu Ambil Keputusan

Untuk bisa mengambil keputusan secara cepat dan akurat, dibutuhkan banyak informasi yang berkaitan serta dukungan data dan fakta di lapangan. Jika tidak, keraguan akan selalu muncul dalam memutuskan suatu masalah. Ragu memutuskan akan menyebabkan banyak waktu terbuang dan tidak produktif. Ini akan menghambat pekerjaan lainnya.

Tak Ada Rencana dan Target Jelas

Target, tujuan atau goals sama saja. Pemilik usaha seharusnya memiliki rencana matang serta target-target yang rasional. Rencana tidak matang dan target yang tidak rasional akan menyebabkan bisnis hancur bahkan di tahun-tahun pertama. Sebab, bisnis pastinya membutuhkan rencana dan tujuan untuk tetap maju.

Sulit Kerjasama

Boleh saja pemilik bisnis mampu menghandle semuanya sendiri. Namun, ketika memiliki sifat egois, maka ia tidak mudah untuk bisa bekerjasama dengan orang lain. Kesukesan bisa lahir dari tim yang solid bukan dari individu yang sempurna.

Tidak Terorganisir

Ini poin terakhir, tidak terorganisirnya jadwal si pengusaha sendiri termasuk juga jadwal pegawai bahkan sampai pada jadwal dan sistem kerja. Ini adalah permulaan dari kehancuran. Bagi investor, hati-hatilah. Pahami dengan baik karakter ini.

Jika Anda melihat 10 hal ini di dalam diri pengusaha yang hendak anda danai bisnisnya, ada baiknya Anda berpikir ulang untuk menginvestasikan uang Anda. Selain itu, hindari juga bisnis-bisnis tertentu yang tampaknya bisa memberikan imbal hasil yang bagus, namun justru membuat anda rugi di belakang.

Jangan sampai Anda mendapatkan kerugian karena bisnis yang dijalankan tidak berjalan dengan baik, dan malah membuat uang Anda terbuang dengan percuma.

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.