Jangan Nekat Berhutang Buat Modal Nikah Kalau Tidak Mau Menghadapi 4 Hal Ini! – Banyak alasan yang melatarbelakangi kenapa seseorang belum menikah. Selain mental yang belum siap, finansial yang belum cukup untuk modal nikah juga bisa menjadi salah satu alasannya.
Walaupun beberapa orang mengatakan kalau menikah tidak perlu membutuhkan dana yang besar, namun faktanya kamu tetap harus meengeluarkan budget yang cukup besar. Jika dihitung-hitung kamu bisa mendapatkan DP rumah seharga 100 juta bahkan lebih.
Dengan begitu, wajar saja pernikahan bisa menjadi momok bagi sepasang kekasih karena harus merogoh kantong yang cukup dalam untuk biaya pernikahan. Terlebih lagi, jika pernikahan yang ingin kamu adakan mengusung konsep atau adat tertentu.
Baca juga: Menikah Dengan Budget Seminim Mungkin? Bisa Kok!
Untuk mengatasi masalah finansial ini, biasanya bagi orang-orang yang sudah berpenghasilan, mereka memiliki tabungan khusus untuk menikah.
Lalu, bagi yang tidak punya tabungan dan memilih untuk berhutang sebagai modal nikah, apakah keputusan tersebut baik atau buruk?
Untuk menjawab pertanyaan ini, yuk kita simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
Jangan Nekat Berhutang Buat Modal Nikah Kalau Tidak Mau Menghadapi 4 Hal Ini!
Semakin Besar Hutang Akan Semakin Berat
Besaran pinjaman yang kamu butuhkan untuk menikah tentunya akan mempengaruhi keuangan kamu dan pasangan.
Semakin besar pinjaman yang diambil berarti pinjaman yang akan dibayarkan akan sangat besar. Bisa juga jangka waktu pelunasan yang lama.
Kamu dan pasangan pun harus siap dengan konsekuensinya. Apakah kalian siap membayar cicilan yang besar? atau cicilan ringan namun dalam tempo yang cukup lama, anggaplah 5 tahun.
Baca juga: Keuntungan Menikah Tanpa Bantuan dari Orang Tua.
Satu hal yang harus kamu dan pasanganmu ketahui, ketika akan mengajukan pinjaman, harus dengan jumla yang realistis. Jika pinjaman yang kalian ajukan mengharuskan kamu membayar lebih dari 30% penghasilan, pinjaman kamu pun akan sulit untuk disetujui pihak bank.
Mengambil Hutang Berarti Menunda Memiliki Rumah
Apakah kamu dan pasangan memiliki rencana untuk memiliki rumah impian setelah menikah?
Jika kalian masih memiliki pendapatan yang pas-pasan dan berhutang untuk biaya pernikahan, tampaknya kamu dan pasangan harus memikirkan ulang rencana ini.
Karena, dengan adanya hutang berjalan akan menyulitkan kalian untuk bisa memiliki rumah impian.
Baca juga: Cara Pintar Mengatur Keuangan Rumah Tangga untuk Pasangan Baru
Jika kamu ingin mengajukan KPR pun kemungkinan besar bank akan menolak karena diketahui cicilan hutang berjalanmu mendekati 30% penghasilanmu.
Tetapi, jangan diartikan bahwa semua orang yang memiliki hutang berjalan akan sulit mengambil KPR ya. Karena, patokan cicilan hutang itu sebesar 30% penghasilan. Jika cicilan berjalan kamu masih berkisar 15% penghasilan, kamu masih berkesempatan dapat KPR.
Konsekuensinya adalah, seandainya dana cicilan KPR yang disetujui bank kurang, mau tidak mau, kamu harus meningkatkan besaran dana awal atau DP.
Siapkah Memperketat Anggaran Demi Melunasi Hutang?
Sudah menjadi kewajiban debitur untuk membayar cicilan hutang sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Maka dari itu, ada baiknya jika debitur mengalokasikan lebih awal pemasukkan mereka untuk membayar cicilan.
Perlu diingat, seorang debitur juga harus konsisten memprioritaskan pengeluarannya untuk membayar hutang. Jika sampai suatu waktu pembayaran cicilan tertunda, yang akan terjadi adalah bunga hutang yang harus dilunasi akan bertambah besar.
Siap Menunda Keinginan Hingga Tiadakan Beberapa Kebutuhan
Setelah menikah, meningkatnya kebutuhan sudah dipastikan akan terjadi. Oleh karena itu, dengan adanya cicilan yang harus dibayarkan tiap bulannya, kamu dan pasangan sudah siap?
Supaya pembayaran cicilan tidak terganggu, kamu dan pasangan mau tidak mau harus menunda beberapa keinginan dan kebutuhan.
Karena, jika kamu telat membayar cicilan tersebut sampai dengan menunggak, hal tersebut tidak akan baik untuk kondisi keuangan dan kredibilitas kredit.
Kredibilitas kredit yang buruk akan membuat kamu sulit mendapatkan pinjaman nantinya, karena akan mempengaruhi credit score kamu. Baik atau buruknya kredibilitas kredit tergantung dari lancar atau macetnya pembayaran cicilan.
Maka dari itu, agar kredibilitas kredit terus terjaga, ada baiknya untuk menunda beberapa keinginan kamu dan pasangan. Kecuali jika kalian memiliki pemasukkan tambahan.
Berikut tadi adalah hal-hal yang harus kamu perhatikan ketika akan mengajukan pinjaman untuk modal pernikahan kamu dan pasangan.
Untuk menghindari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, kamu dan pasangan bisa mulai menabung atau berinvestasi untuk mengumpulkan rencana anggaran pernikahan kalian.
Menabung memang bisa mengumpulkan uang untuk persiapan pernikahan, namun jika hanya menabung tentunya tidak bisa menjaga uang kamu dan pasangan dari inflasi.
Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan alternatif lainnya, yaitu dengan investasi.
Baca juga: Trik Mempersiapkan Pernikahan dengan Investasi
Kamu dan pasangan bisa menyesuaikan instrumen investasi yang cocok, tergantung dari risk tolerance, tingkat keuntungan dan risiko, hingga jangka waktu pernikahan.
Sebagai contoh, kamu dan pasangan sedang mempersiapkan pernikahan sekitar 2 tahun dari sekarang, maka pilihlah produk investasi yang bisa memberikan imbal hasil optimal dalam jangka pendek, seperti peer-to-peer lending.
Kamu bisa memilih instrumen P2P lending di KoinP2P dari KoinWorks. KoinP2P bisa menjadi solusi anggaran pernikahan kamu dan pasangan karena mampu memberikan imbal hasil di atas 23,32% per tahunnya.
Kamu pun bisa menghitung berapa besar biaya yang kira-kira kamu dan pasangan butuhkan untuk pernikahan kelak dengan menggunakan kalkulator berikut ini.
Selamat mencoba.
