Panji Maulana Tawarkan Pengalaman ‘Ngopi’ Berbeda Lewat Suasana Kopi – Bila melewati Jalan Kemang Utara yang tak jauh dari perempatan restoran cepat saji terkenal di daerah populer Jakarta Selatan tersebut, Anda akan menemui suasana yang berbeda.
Dari sekian kios yang berjajar di jalan tersebut, Anda akan menemukan satu kedai kopi yang tampak ramai.
Bukan karena mengantre menunggu giliran, melainkan karena orang-orang duduk dan berbincang di luaran kedai.
Suasana Kopi memang bermaksud menawarkan suasana berbeda dan cair. Kedai yang baru berdiri setahun lalu tersebut mempersilakan pengunjung untuk memilih tempat duduknya sendiri.
Maka itu, di depan kedai, pengunjung bebas memilih tempat duduk di kursi-kursi yang telah disediakan.
Baca juga: 5 Tips Sukses untuk Memulai Bisnis Makanan
Panji Maulana mendirikan kedai ini secara tidak sengaja. Pria yang awalnya berprofesi sebagai kontraktor itu mendapat inspirasi ketika sedang mengerjakan proyek dengan kliennya.
“Gua mikir, kenapa gak bikin coffee shop sendiri supaya bisa meeting sama klien,” jelas pria berkulit sawo matang ini.
Bisnis kedai kopi memang makin menjamur belakangan ini. Kedai-kedai kopi ini tidak hanya menyuguhkan pengalaman menyedot segelas kopi susu, tapi juga suasana, dan bahkan “filosofi”.
Sebut saja kedai kopi milik Chicco Jerikho dan Rio Dewanto yang berada di daerah Melawai, Jakarta Selatan. Filosofi Kopi, demikian nama kedai tersebut, menawarkan pengalaman “ngopi cantik” nan filosofis.
Seperti kutipan di film yang memiliki judul sama dengan nama kedai kopi mereka, “Dia (merujuk pada barista) tidak sekadar meramu, mengecap rasa, tapi juga merenungkan kopi yang dia buat.”
Menarik bukan?
Kembali ke Suasana Kopi. Bisnis ini nyatanya terjun ke tren pasar yang seperti itu dan tidak tanggung-tanggung, Panji memilih wilayah Kemang sebagai basisnya.
Suasana menawarkan “ngopi cantik” berbeda dengan tidak memberi table set pada pengunjung.
Ketika pertama kali datang, seorang barista di balik jendela segera menyambut bila Anda terlihat bingung.
“Dari daerah mana, Mas?” tanya barista seolah tahu bahwa tidak semua orang mengerti prosedur “ngopi cantik” ala Suasana.
Hubungan antara barista dan pengunjung memang sedikit berbeda di Suasana. Barista terlihat seperti tuan rumah yang proaktif menyambut tamu yang datang, tidak hanya sekedar menunggu di balik mesin kasir.
“Kita mau menghilangkan gap antara barista dan customer. Karena itu, salah satu syarat jadi barista di sini adalah harus asyik sama customer,” tutur Panji.
Karena pelayanannya yang ramah, tidak mengherankan bila banyak orang mudah terpikat untuk mampir di kedai kopi sederhana ini.
Pengunjung secara sukarela memotret dan mengunggah kehangatan mereka bersama teman-teman di Suasana ke media sosial mereka.
Mungkin itu yang membuat nama dan brand kedai ini terdengar di telinga banyak orang dalam waktu singkat.
Bagaimana dengan produk utamanya–kopi? Tentu bagian ini tak kalah menarik. Suasana menawarkan kopi susu andalan seharga Rp20 ribuan dengan nama Aroma Dia. Minuman ini terdiri atas campuran latte, susu kental, dan kayu manis.
Ketika memesan Aroma Dia, barista lekas menanyakan seberapa banyak kandungan kopi yang tajuknya entah bagaimana mengingatkan kita pada judul lagu salah satu grup musik lokal beraliran acid jazz, Sisitipsi, ini.
“Untuk kita yang nggak terlalu suka kopi pahit, pilih yang creamy aja. Seger banget,” ujar salah satu pengunjung menggambarkan pengalaman menyedot kopi susu khas Suasana tersebut.
Bagi yang tidak terlalu suka kopi, Suasana juga menawarkan minuman andalan dengan nama yang tak kalah puitis.
Cokelat Kala Itu menjadi suguhan dingin menyegarkan di tengah ibukota yang panas. Kandungan susu, coklat, dan gula yang tidak terlalu banyak membuat minuman ini tidak terlalu kental dan manis.
“Pas. Nggak begitu manis dan nggak begitu creamy,” terang pengunjung lainnya.
Meski cukup populer, Suasana Kopi berjalan bukan tanpa hambatan. Panji mengisahkan pengalaman pahitnya saat awal-awal kedai kopi ini berdiri.
“Waktu itu ada salah satu customer yang datang dan ketika ditanya apakah kopinya enak atau enggak, dia jawab enggak,” tuturnya.
Meski begitu, hal demikian tidak membuat Panji patah arang. Suasana tetap berjalan dan berekspansi lebih jauh.
Kini ketika berkunjung ke Suasana, kita akan menemui ruang beberapa hasta yang tidak kalah nyaman dan teduh untuk menikmati segelas kopi susu atau cokelat dingin.
Panji memanfaatkan pinjaman dana dari KoinWorks untuk merenovasi bagian dalam kedai kopi tersebut jadi sedemikian rupa.
“Awalnya agak rumit karena ada beberapa dokumen yang harus disediakan,” ceritanya.
Namun demikian, pinjaman tersebut pada akhirnya berhasil dimanfaatkan untuk menambah ruang bagi pengunjung yang datang.
Setelah setahun lebih berdiri, Suasana berhasil menjual 250 hingga 300 gelas sehari. Dengan ukuran bisnis seperti ini, Suasana berhasil mempekerjakan 5 barista perempuan dan 2 barista laki-laki.
Lebih jauh, Panji berniat menjual merchandise khas Suasana sebagai rencana ekspansinya.
Berminat mampir ke kedai ini? Alamat lengkapnya berada di Jalan Kemang Utara Nomor 14, Jakarta Selatan. Hati-hati terbawa suasana, ya!