Baik pengusaha pemula atau yang sudah lama terjud di dunia bisnis, kesalahan pengelolaan keuangan perusahaan adalah hal yang klasik. Artinya, siapapun bisa melakukan kesalahan ini. Bahkan, tidak hanya bisnis kecil level rumahan tapi juga bisnis yang cukup besar dengan beberapa karyawan juga bisa saja melakukan kesalahan pada pengelolaan keuangan. Yang menarik adalah, para pebisnis ini tidak merasa melakukan sebuah kesalahan. Namun, kesalahan akan terasa saat ada perbedaan antara apa yang dicatat dan saldo di rekening.
Kesalahan pengelolaan keuangan pada perusahaan tidak hanya berhenti pada perbedaan angka di atas kertas dan realitasnya melainkan juga bisa berdampak pada kerugian. Jika ini berlanjut, maka kerugian akan terus dialami oleh si pemilik usaha. Ada banyak alasan kenapa Anda harus menyelamatkan pengelolaan keuangan perusahaan Anda. Namun disini, kita akan membahas 3 jenis kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para pelaku bisnis terkait dengan pengelolaan keuangan. Berikut penjelasannya;
Mencampurkan Keuangan Pribadi Dan Keuangan Bisnis Atau Perusahaan
Ini adalah kesalahan fatal namun masih sering dilakukan para pelaku bisnis. Bukan hanya urusan rekening yang bercampur antara rekening pribadi dan perusahaan melainkan juga penggunaannya yang bercampur. Contoh, Anda menggunakan saldo rekening perusahaan untuk kebutuhan pribadi atau menggunakan uang pribadi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Ada banyak kerugian ketika keuangan milik pribadi dan perusahaan kemudian bercampur. Pastinya, Anda tidak ingin ini terjadi.
Beberapa kerugian yang akan Anda alami adalah tidak mengetahui angka real dari saldo keuntungan yang Anda dapat dari bisnis Anda. Jika Anda hanya mengandalkan catatan semata, maka ini tidak akan bekerja dengan baik. Hitungan real cash dan angka di atas kertas bisa berbeda. Selain kerugian dari sisi keuntungan yang tidak terdeteksi, Anda juga akan rugi karena tidak bisa melihat kesehatan keuangan perusahaan. Kesehatan disini bisa berupa sakit biasa, sakit sekarat bahkan sehat atau sangat bergairah.
Kondisi seperti ini hanya bisa terdeteksi ketika keuangan perusahaan dan pribadi terpisah dan tidak saling mencampuri sedikitpun. Biarkan antara keuangan pribadi dan perusahaan layaknya dua jalur jalan yang sejajar dan tidak akan pernah bertemu. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan karena Anda juga bisa melihat perkembangan bisnis dan keuangan perusahaan Anda. Jika perusahaan bangkrut, keuangan pribadi juga tidak akan terganggu. Inilah pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan.
Admin Dan Kasir Terpisah
Tidak sedikit para pelaku usaha yang mempercayakan urusan penghitungan uang pada kasir dan tidak ada admin. Admin biasanya dilakukan oleh pemilik bisnis. Alur uang juga tidak melalui pencatatan admin yang seharusnya. Sebagai contoh, alur keuangan dari sebuah transaksi adalah dari konsumen, kemudian dihitung di kasir dan selanjutnya masuk catatan pemilik bisnis. Jika uangnya dihitung pas dan ok, maka uang tersebut langsung masuk rekening atau tempat penyimpanan lainnya seperti laci.
Memang terlihat sederhana namun kemungkinan kesalahan sangat besar. Bukannya kita tidak percaya dengan kasir atau pegawai kita tapi pengelolaan keuangan perusahaan menuntut profesionalisme. Keberadaan admin yang mencatata segala transaksi termasuk barang masuk dan keluar pastinya akan membantu pengawasan keuangan lebih mudah dan terstruktur dengan baik.
Tidak Melakukan Penghitungan Real Cash
Apakah Anda sebagai pelaku bisnis pernah mengalami kejanggalan antara saldo di rekening perusahaan dengan catatan atau saldo yang ada di pembukuan? Tentu, hitung-hitungan di atas kertas bisa saja memiliki hasil yang berbeda dengan uang real-nya. Anda bertransaksi menggunakan uang nyata sedangkan hitung-hitungan pencatatan hanya dengan angka-angka. Tidak menutup kemungkinan jika akan ada perbedaan antara uang real di saldo rekening dengan pencatatan saldo di pembukuan. Lakukan pengecekan real cash secara rutin sebelum uang masuk ke dalam rekening. Jika menemukan perbedaan, coba telusuri dari satu bulan sebelumnya.
Pastinya, jika perusahaan Anda besar, manajemen atau pengelolaan keuangan perusahaan akan menjadi lebih kompleks lagi sehingga Anda harus memastikan agar keuangan perusahaan Anda selalu berada dalam kondisi baik. Anda tidak hanya butuh kasir dan admin tetapi juga seorang akuntan yang akan memonitor sumber dan keuangan perusahaan secara detail. Selalu perhatikan tips di atas agar Anda tidak melakukan kesalahan pengelolaan keuangan.