Tahukah kamu? Sejak tahun 2016, bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK), lho!
Inisiatif kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dilatarbelakangi oleh keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama kementerian dan lembaga jasa keuangan dalam upaya mendorong pemerataan akses keuangan.
Upaya tersebut diyakini bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tapi bentar, deh!
Sebelum jauh-jauh membahas tentang Bulan Inklusi Keuangan, ada baiknya kamu kenalan dulu dengan inklusi keuangan itu sendiri.
Langsung aja cari tahu, yuk!
Daftar Isi
Pengertian Inklusi Keuangan
Hingga kini, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses jasa keuangan, lho, terutama masyarakat pelosok negeri.
Tak sedikit dari mereka yang belum memiliki rekening tabungan sama sekali akibat tidak tersedianya kantor cabang maupun mesin ATM di daerah tempat tinggalnya.
Kebayang enggak, sih? Ketika sebagian masyarakat mulai bertransaksi secara cashless, sebagian lainnya justru tidak memiliki akses ke jaringan keuangan sama sekali.
Nah, disinilah pentingnya inklusi keuangan.
Inklusi keuangan adalah hak setiap individu maupun bisnis untuk mendapat akses produk dan layanan jasa keuangan untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Akses yang dimaksud seperti perbankan, asuransi, investasi, teknologi finansial, dan lain sebagainya.
Untuk mencapai inklusi keuangan, literasi keuangan juga diperlukan untuk memberikan pemahaman masyarakat dalam memilih dan menggunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Indeks Inklusi Keuangan di Indonesia
Melansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, angka indeks inklusi keuangan di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 83,6%.
Angka tersebut meningkat dari indeks inklusi keuangan tahun 2020, yaitu 81,4%.
Meski demikian, kondisi tersebut masih belum ideal karena masih banyak masyarakat yang menggunakan produk keuangan tanpa pemahaman tentang pengelolaannya.
Hal tersebut terlihat pada angka indeks literasi keuangan masyarakat yang baru mencapai 38,03%.
Maka dari itu, untuk mewujudkan inklusi keuangan di seluruh penjuru negeri literasi keuangan juga tidak boleh ketinggalan untuk terus diberikan kepada masyarakat.
Target Inklusi Keuangan Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pemerintah menargetkan inklusi keuangan mencapai 90% di tahun 2024.
Artinya, jika dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan di tahun 2021, masih perlu 7% lagi untuk bisa mencapai target.
Untuk itu, OJK bersama Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, serta stakeholders bergotong-royong untuk mewujudkan target tersebut, salah satunya dengan adanya kegiatan Bulan Inklusi Keuangan.
Bulan Inklusi Keuangan 2022: Upaya Pemerataan Akses Keuangan untuk Semua
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Oktober oleh OJK bersama Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, serta stakeholders.
Tujuannya, untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan di seluruh wilayah Indonesia.
Terdapat berbagai kegiatan yang digelar selama BIK, seperti pemberian diskon, cashback, point, hingga bonus pada beberapa produk atau layanan jasa keuangan.
Ada juga fasilitas pemberian kredit atau pembiayaan bagi masyarakat, seperti business matching, peluncuran K/PMR dan penandatanganan akad kredit UMKM.
Tak hanya itu, ada juga kegiatan pembukaan rekening, polis, serta produk keuangan lainnya, literasi keuangan, pameran layanan jasa keuangan, hingga kampanye dan publikasi program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif.
Hingga puncaknya, yaitu pengumuman capaian Bulan Inklusi Keuangan tahun berjalan, serta hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK).
Nah, BIK tahun 2022 akan mengusung tema “Inklusi keuangan meningkat, perekonomian semakin menguat”.
Kegiatan yang akan berlangsung mulai dari 1 – 31 Oktober 2022 ini, akan menghadirkan Kementerian/Lembaga, SRO, asosiasi, Lembaga Jasa Keuangan, serta e-commerce sebagai peserta, lho.
Kontribusi KoinWorks dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan
Di era seba digital ini, beragam inovasi mulai bermunculan, termasuk dalam bidang financial technology (fintech) yang turut berkontribusi meningkatkan inklusi keuangan.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut adalah KoinWorks.
Sebagai Super Financial App, KoinWorks menyediakan berbagai layanan sebagai penghubung pihak yang ingin melakukan kegiatan finansial. Salah satunya produk KoinBisnis.
KoinBisnis merupakan produk pinjaman yang ditujukan untuk pengembangan bisnis UMKM. Tujuannya, untuk menyediakan pembiayaan untuk pembelian stok, aset modal, dan pembiayaan arus kas.
Jadi, kamu tidak perlu khawatir kekurangan modal lagi untuk merancang bisnis yang kamu dambakan, deh!
Selain itu, KoinBisnis juga menawarkan pinjaman modal usaha dengan bunga dan biaya terjangkau, lho, yaitu mulai dari 0,75% – 1,67% per bulan dengan tenor hingga 24 bulan.
Eitss! Ada yang tak kalah menarik, KoinWorks juga aktif memberikan promo menarik bagi para penggunanya yang pastinya sayang banget deh untuk dilewatkan begitu saja!
Info Promo
KoinWorks tak henti-henti memberikan promo menarik bagi masyarakat dan UMKM untuk mewujudkan finansial impian mereka.
Di bulan Oktober ini, terdapat berbagai penawaran, mulai dari cashback, saldo GRATIS, dan masih banyak lagi!
Info lengkap mengenai promo bulan Oktober dari KoinWorks bisa kamu simak di sini, ya!
Dengan KoinWorks, #SatuKlikUntukWujudkan finansial impianmu.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya. Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.